Rabu, 30 September 2020

Sejarah Kalimantan (2): Kerajaan Koeti, Kini Kabupaten Kutai Kartanegara Ibu Kota Tenggarong; Kisah Majoor Muller, 1825

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Timur di blog ini Klik Disini  

Tempo doeloe, nama Kutai (Koetai) juga dicatat dengan nama Koeti (Kuti), kerajaan/kesultanan Koeti beribukota di Tongarong (Tenggarong). Pada saat inilah seorang Jerman, Majoor Muller mulai melakukan ekspedisi ke pedalaman Borneo tahun 1825. Namun naas bagi Muller, terbunuh dalam tugasnya. Terbunuhnya Muller kembali mengemuka ketika seorang Inggris Jhon Dalton mengunjungi Koeti pada tahun 1827.

Kerajaan Mulawarman pada saat itu belum diketahui. Di wilayah sungai Koeti itu hanya dikenal kerajaan/kesultanan Koeti. Prasasti Mulawarman baru ditemukan pada tahun 1879. Nama sungai Mahakam sendiri masih disebut sungai Koeti. Di wilayah hilir sungai Koeti terdapat kampong Samarindah yang menjadi pusat perdagangan yang sebagian besar dihuni oleh orang-orang Boegis. Sementara itu nun jauh di sisi lain pulau Borneo sudah sejak lama eksis kerajaan/kesultanan Boernai atau Borneo (kini Brunai) dan kerajaan/kesultanan Bandjermasing (kini Banjarmasing) serta kerajaan/kesultanan Pontianak (suksesi kerajaan Soekadana)..

Orang-orang Eropa inilah yang kemudian menambah catatan sejarah Kalimantan secara umum dan sejarah Kutai secara khusus (sejarah Kalimantan Timur). Bagaimana kisah perjalanan Georg Muller dan John Dalton ke pedalaman Borneo tentu menjadi menarik karena mereka terbilang pionier di daerah pedalaman Borneo tempo doeloe. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Dalam hal inilah pentingnya nama Muller dan Dalton dalam sejarah Kalimantan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.