Selasa, 15 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (473): Pahlawan Indonesia dan WK Tehupelory dan Indische Vereeniging di Belanda; JE Tehupelory 1908

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa WK Tehupelory? Tampkanya kurang terinformasikan. Namun demikian, paling tidak nama WK Tehupelory terdapat dalam buku ‘Di negeri penjajah: orang Indonesia di negeri Belanda, 1600-1950 yang ditulis oleh Harry A. Poeze, Cornelis Dijk dan Inge van der Meulen diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia, 2008. WK Tehupelory adalah lulusan sekolah kedokteran di Batavia, Docter Djawa School. Dalam perkembangannya WK Tehupelory melanjutkan studi di Belanda, Tidak hanya WK Tehupelory, juga ada JE Tehupelory di Belanda.

WK Tehupelory dan JE Tehepelory berasal dari Amboina. Suatu wilayah terbilang mendapatkan pendidikan modern (aksara Latin). Dua putra pertama dari Ambon studi ke Belanda adalah JH Watiemna dan ME Anakota. Ini bermula setelah tiga tahun mengajar di Allang, JH Wattimena dikabarkan akan berangkat ke Belanda untuk studi lebih lanjut. Disebutkan JH Wattimena tidak sendiri, rekan lainnya adalah ME Anakota. ME Anakota adalah guru kelas 1 di Hative dan JH Wattimena adalah guru kelas 1 di Allang (Residentie Amboina). Mereka berdua studi ke Belanda atas biaya pemerintah (semacam beasiswa). Anakotta dan JH Wattimena berangkat ke Belanda dengan menumpang kapal Conrad dari Batavia menuju Amsterdam pada tanggal 13 Agustus 1881. Dalam manifest kapal ini hanya mereka berdua yang pribumi. Di Belanda mereka berdua di sekolah guru di Amsterdam yang dipimpin oleh D. Hekker. Anakotta dan JH Wattimena memenuhi syarat kelas 3 untuk lanjut ke kelas empat atau kelas lima di sekolah guru Belanda (guru lisensi/akta Belanda). JH Wattimena selama mengikuti pendidikan tidak menemukan kesulitan. Pada tahun 1884, JH Wattimena dikabarkan lulus sekolah guru di Amsterdam dan mendapat akta guru Lager Onderwijs (LO). Disebutkan dari 14 kandidat yang diuji oleh Universiteit Amsterdam empat siswa dinyatakan lulus, salah satu diantaranya JH Wattimena (dari Amsterdam). Sementara, ME Anakotta tidak berumur panjang. Ia  meninggal saat menjalani study karena penyakit paru-paru yang diidap. Kepergian Anakotta menambah panjang daftar guru-guru yang meninggal di Belanda (blog Poestaha Depok dilansir oleh https://beritabeta.com/).

Lantas bagaimana sejarah WK Tehupelori? Seperti disebut di atas, WK Tehupelory lulusan sekolah kedokteran di Batavia Docter Djawa School melanjutkan studi di Bellanda, yang mana WK Tehupelory tidak sendiri, tetapi juga ada JE Tehupelory di Belanda. Lalu bagaimana sejarah WK Tehupelory? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (472): Pahlawan Indonesia - Penemuan Pedalaman Tapanoeli; Charles Miller 1772 hingga Jung Huhn 1840

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sejarah penemuan Indonesia di wilayah pedalaman mungkin tidak ada yang memikirkan. Boleh jadi topik ini berada di luar topik sejarah. Namun faktanya, sejarah penemuan wilayah pedalaman adalah sejarah awal Indonesia di bagian pedalaman (wilayah hulu sungai). Penemuan wilayah pedalaman ini memiliki sejarah sendiri-sendiii di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Penemuan wilayah pedalaman Tapanoeli juga memiliki sejarah sendiri.

Wilayah pedalaman antara dua pantai wilayah terisolasi yang memiliki sejarah sendiri-sendiri, Untuk mengakses wilayah pedalaman ini dilakukan melalui dua jalur navigasi sungai dari pantai yang berlawanan. Tujuan primer  penemuan wilayah pedalaman ini adalah mengukur wilayah secara spasial; dan tujuan sekunder adalah untuk menghitung volume ekonomi (berdasarakan jumlah penduduak dan potensi sumberdaya alam. Hal itulah mengapa pemerintah sejaka era VOC/Belanda investas dengan mengirim ekspedisi-ekspedisi ke wilayah pedalaman yang belum dikenal di dalam peta geografis. Mereka inilah para pionir. Pionir di wilayah pedalaman Jawa (Barat, Tengah dan Timur), Sumatra (Tengah, Utara, Selatan), Kalimantan (Utara dan Selatan), Sulawesi (Tengah) dan Papua (Timur). Peta 1619

Lantas bagaimana sejarah penemuan wilayah pedalaman Tapanoeli? Seperti disebut di atas, wilayah pedalaman Tapanoeli memiliki sejarah sendiri dengan penemuan wilayah pedalaman dlainnya. Lalu bagaimana sejarah penemuan wilayah pedalaman di bagian utara Sumatra di wilayah Tapanoeli? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.