Selasa, 08 Februari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (405): Pahlawan Indonesia-Oey Tiang Tjoei Jurnalis Anggota BPUPKI; Persatukan Tionghoa Pro Jepang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Seperti halnya Liem Koen Hian pada tahun 1945, Oey Tiang Tjoei juga menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Lepas dari besar kecil kontribusi setiap anggota, badan ini tentulah badan yang penting dimana Oey Tiang Tjoei sebagai anggota. Kapasitasnya saat itu memiliki portofolio yang tinggi diantara orang-orang Tionghoa. Meski begitu, sejarah Oey Tiang Tjoei kurang terinformasikan. Di laman Wikipedia narasi sejarahnya hanya seadanya.

Oey Tiang Tjoei (lahir di Jakarta, 1893) adalah pimpinan surat kabar Hong Po yang pro-Jepang dan ketua Hua Ch'iao Chung-hui (HCCH) di Jakarta pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Pemerintah Jepang melebur berbagai organisasi dagang Tionghoa zaman Belanda ke dalam badan HCCH ini. Pada tahun 1945 ia dipilih menjadi anggota BPUPKI. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Oey Tiang Tjoei? Seperti disebut di atas, narasi sejarah Oey Tiang Tjoei masih sangat minim padahal Oey Tiang Tjoei adalah salah satu anggota BPUPKI. Lalu bagaimana sejarah Oey Tiang Tjoei? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (404): Pahlawan Indonesia-Liem Koen Hian Jurnalis Anggota BPUPKI 1945; Hindia Belanda or Tiongkok

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Liem Koen Hian adalah anggota BPUPKI tahun 1945. Ini mengindikasikan Liem Koen Hian bagian sejarah Indonesia yang penting. Sudah barang tentu sejarahnya pernah ditulis. Dalam upaya melengkapi narasi sejarah tokoh-tokoh Indonesia pada masa perjuangan Republik Indonesi, nama Lem Koen Hian juga harus mendapat perhatian.

Liem Koen Hian adalah seorang wartawan dan politikus yang mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Ia dilahirkan di Banjarmasin pada 1896 dan wafat di Medan, 5 November 1952. Ia tidak lulus sekolah di HCS lalu ia bekerja. Akan tetapi minatnya pada jurnalistik memulainya di sebuah harian di Balikpapan. Pada 1915 ia pindah ke Surabaya dan bekerja di harian Tjhoen Tjhioe. Pada 1917 ia menerbitkan bulanan Soe Liem Poo. Pada akhir 1918 Liem pindah ke Padang dan menjadi pemimpin redaksi Sinar Soematra hingga 1921 dan memimpin redaksi Pewarta Soerabaia oleh The Kian Sing. Tahun 1925, Liem mendirikan Soeara Poeblik di Surabaya hingga 1929. Dia mengubah Sin Jit Po menjadi Sin Tit Po pada tanggal 19 Desember 1929. Liem bersama Ko Kwat Tiong kemudian mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) yang mendukung gerakan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Liem memimpin redaksi Sin Tit Po (Desember 1929-1932). Ia pindah sebentar ke Kong Hoa Po (April 1937-November 1938), lalu kembali lagi ke Sin Tit Po pada awal 1938. Liem terlibat percekcokan dengan Ko Kwat akibatnya dipecat dari PTI tahun 1939. Dia tetap menyalurkan cita-citanya melalui Sin Tit Po. Saat partai nasionalis bernama Gerindo berdiri, Liem ikut bergabung dan meninggalkan PTI. Tahun 1933-1935, Liem pindah ke Jakarta dan, kabarnya, ia kuliah di Rechts Hoogereschool. Pada akhir 1930-an ia aktif melakukan propaganda anti Jepang. Bahkan, ia sempat ditahan selama masa pendudukan Jepang, tetapi kemudian dibebaskan berkat koneksinya dengan Ny. Honda, seorang kenalannya dari Kembang Jepun, Surabaya. Pada 1945, ketika pemerintah Jepang membentuk BPUPKI Liem dipilih menjadi anggotanya. Pada 1947, Liem ikut anggota delegasi RI dalam Perundingan Renville. Pada akhir tahun 1951 Liem ditangkap dan ditahan selama beberapa waktu atas tuduhan menjadi simpatisan kiri. Kejadian ini sangat mengecewakan Liem Koen Hian akhirnya Liem memutuskan untuk menanggalkan kewarganegaraan Indonesianya. Ia meninggal pada 1952 di Medan sebagai orang asing. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Liem Koen Hian? Seperti disebut di atas, Liem Koen Hian mengawali karir politik dari kegiatan jurnalistik. Pada era Pemerintah Hindia Belanda peran jurnalis cukup strategis. Lalu bagaimana sejarah Liem Koen Hian? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.