Senin, 01 Agustus 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (748): Pulau Hainan, Pulau Formosa dan Geomorfologi; Nama Kuno China Berasal Bahasa Batak?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini Hainan adalah salah satu provinsi negara China. Negara Taiwan di pulau Formasa diklaim negara China sebagai wilayahnya. Boleh jadi itu dipicu karena sejarah awal dimana pendatang Tiongkok dari daratan bermigrasi ke kedua pulau tersebut. Namun dalam sejarahnya, dua pulau itu justru awalnya dihuni oleh penduduk asli dan penduduk pendatang dari selatan (nusantara). Bagaimana bisa?


Hainan adalah sebuah provinsi yang terkecil dan terselatan dari Republik Rakyat Tiongkok. Disingkat sebagai Qiong. Beribu kota di Haikou. Pada tahun 2002, luasnya adalah 33.920 km². Penduduknya berjumlah 8.030.000 jiwa (kepadatan: 237/km²). Secara kebudayaan, Hainan berbeda dengan Republik Rakyat Tiongkok dari segi budaya dan bahasa. Ada kelompok etnis Melayu juga yang mendiami pulau Hainan dengan populasinya yang banyak juga. (Wikipedia). Formosa adalah pulau yang kini menjadi negara Taiwan. Pulau Formosa di utara pulau Luzon Filipina yang disebut Namanya berasal dari bahasa Portugis (cantik). Di wilayah Formosa pernah berada Belanda (VOC) tetapi diserang armada Tiongkok di bawah pimpinan Cheng Cheng Kung pada bulan Mei 1661 yang kemudian Belanda (VOC) menyerah pada bulan Februari tahun 1662. Belanda membuat koloni di Formosa pada tahun 1642, tidak lama setelah Portugis diusir VOC dari Kamboja. (Sumber lain di internet)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi pulau Hainan dan pulau Formosa? Seperti disebut di atas, dua pulau ini berada di pantai timur Tiongkok. Bagaimana sejarah awal dua pulau ini hingga kehadiran orang Eropa menarik diperhatikan secara geomorfologi. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi pulau Hainan dan pulau Formosa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe

Sejarah Menjadi Indonesia (747): Kamboja Kota Katigara dan Geomorfologi; Wilayah Antara Thailand dan Vietnam di Teluk Siam


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Apa pentingnya Kota Kamboja? Yang jelas, seperti Malaka, Kota Kamboja diakuasai oleh VOC (Belanda) tahun 1642. Tentu saja tidak hanya itu. Secara historis, disebut Kota Kamboja adalah kota kuno yang disebut dalam catatan geografi Ptolomeus abad ke-2 dengan nama Katigara. Dalam hubungan inilah menarik untuk diperhatikan bagaimana sejarah geomoerfologi (wilayah) Kamboja.


Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan Cina dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13. Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibu kota Kerajaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer. Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan Khmer memindahkan ibu kota dari Angkor ke Lovek, di mana Kerajaan mendapat keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir. Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Prancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom menandatangani perjanjian dengan pihak Prancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Prancis dan Thai. Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Prancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Pada masa ini Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi Kota Kamboja dan Katigara? Seperti disebut di atas, ; wilayah Kamboja kini berada diantara Thailand dan Vietnam di teluk Siam. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi Kota Kamboja dan Katigara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.