Selasa, 16 Juli 2019

Sejarah Bekasi (23): Sejarah Pondok Gede Bekasi, Pondok Tapi Gede; Bekasi, Pondok Gede (West) Hingga Kedoeng Gede (Oost)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Bekasi dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Pondok Gede sesuai namanya. Memiliki sejarah panjang, tetapi hanya ditulis singkat. Sebaliknya, Kedoeng (Gedoeng) Gede sejarahnya singkat tetapi ditulis panjang lebar. Itulah sejarah Bekasi, suatu district yang keberadaanya telah diketahui sejak era VOC/Belanda. District Bekasi berbatasan dengan Batavia di sebelah barat (land Pondok Gede di sungau Soenter) dan berbatasan dengan Krawang di sebelah timur (land Kedoeng Gede di sungai Tjitaroem). Land Pondok Gede dan land Kedoeng Gede adalah dua land terkaya di District Bekasi.

Gedong Gede, Pondok Gede (Peta 1900)
Pada masa ini (land) Pondok Gede menjadi nama kecamatan. Kecamatan Pondok Gede terdiri dari enam kelurahan, yakni: Jatibaru Jatibening Jatibening Baru Jaticempaka Jatimakmur, Jatiwaringin. Semua nama kelurahan memakai nama jati. Padahal dalam sejarahnya di land Pondok Gede tidak pernah ditemukan hutan jati. Land Pondok Gede, sejatinya terkenal sebagai perkebunan tebu yang luas dan memiliki pabrik gula yang besar.

Lalu serupa apa sejarah Pondok Gede? Yang jelas berbeda dengan sejarah Kedoeng Gede. Sejarah Pondok Gede dapat dikatakan memiliki sejarah paling lengkap di Bekasi, namun kurang terdokumentasikan dengan baik. Keberadaannya yang dekat dengan lapangan terbang Tjililitan (kini Bandara Halim) menambah kekayaan sejarah Pondok Gede. Untuk melengkapi sejarah Pondok Gede, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.