Senin, 09 November 2020

Sejarah Kalimantan (68): Sejarah Asal Usul Kota Samarinda di Sungai Kutai; Kampung Bugis Antara Kutai Lama dan Tenggarong

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Timur di blog ini Klik Disini 

Kota Samarinda bukanlah kota kuno. Kota kuno berada di Koetai. Namun karerna kota Koetai menjadi kerap banjir, Soeltan Koetai memindahkan kraton dari Koetai ke Tenggarong (di arah hulu kampong Sammarinda). Namun pangeran tidak ikut ke Tanggarong, tetapi menetap di kampong Boegis. Nama kota Koetai kemudian disebut Koetai Lama.

Pada peta-peta Portugis Koetai berada di muara sungai Koetai. Nama tempat dan nama sungai sama. Itu berarti Koetai adalah nama baru. Oleh karena terjadi proses sedimentasi jangka panjang di muara sungai, lambat laun pulau-pulau yang terbentuk menghalangi arus air ke laut yang menyebabkan banjir di Koetai. Faktor lain yang menyebabkan kraton relokasi karena lingkungan alamnya yang tidak sehat lagi dan adanya ancaman bajak laut. Sehubungan dengan tempat tinggal pangeran di kampong Samarinda, kompong Bugis ini cepat berkembang. Paling tidak kesahbandaran di Koetai (Lama) juga turut relokasi ke Samarinda. Oleh karena Samarinda jauh dari pantai, baru pada era Pemerintah Hindia Belanda dikunjungi oleh orang Eropa (Georg Muller, 1825).  Pada saat Pemerintah Hindia Belanda membentuk cabang pemerintahan di pantai timur Borneo, ibu kota ditetapkan di Samarinda (1850). Sejak inilah kampong Samrinda tumbuh menjadi kota.

Lantas bagaimana sejarah asal-usul Kota Pontianak? Bermula dari kampong Boegis di Samarinda. Lalu bagaimana permulaan terbentuknya kota? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kalimantan (67): Sejarah Asal Usul Kota Pontianak di Muara Sungai Landak; Area Eropa Delta Barat, Kraton Delta Timur

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Barat di blog ini Klik Disini

Kota Pontianak bukanlah kota kuno. Kota kuno berada di Landak dan Tajan, dua lota di masa lampau semasih berada di pantai. Kota Pontianak adalah kota baru yang terbentuk di suatu delta. Suatu delta yang terbentuk akibat proses sedimentasi jangka panjang dari dua sungai besar, sungai Landak yang bermuara di Landak dan sungau Lauwe yang bermuara di Tajan. Kota Landak dan kota Tajan diduga kuat adalah dua kota dari penduduk asli (Dayak).

Pada peta-peta Portugis di teluk Landak-Tajan terdapat tiga pulau. Dua diantara banyak sungai yang bermuara ke teluk adalah sungai Landak dan sungai Kapoeas. Akibat proses sedimentasi jangka panjang tiga pulau ini membengkak dan kemudian menutupi seluruh teluk. Lalu terbentuk jalan sungai ke laut yakni terusan sungai Landak dan sungai Kapoeas Ketjil. Di pertemuan dua sungai inilah kelak terbentuk Pontianak. Pulau ketiga di arah hilir yang membengkak yang menyebabkan terbentuknya sungai Kapoeas Ketjil, orang-orang Cina membangun pemukiman (berseberangan dengan Pontioanak). Pada era VOC, pedagang-pedagang Belanda membangun pos perdagangan di arah hilir pemukiman Cina.

Lantas bagaimana sejarah asal-usul Kota Pontianak? Kita tidak lagi fokus tentang asal-usul kesultanan Pontianak (sudah ada di artikel lainnya), kita lebih fokus pada aspek teknis asal-usul terbentuknya Kota Pontianak yang sekarang. Lalu bagaimana permulaan terbentuknya kota? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.