Rabu, 23 Agustus 2023

Sejarah Mahasiswa (36): Ida Bagoes Oka Studi ke THS Bandoeng, I Gusti Ktoet Pudja Studi di RHS Batavia; Bersekolah ke Jawa

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Mr I Gusti Ktoet Poedja tentulah cukup dikenal di Bali. Akan tetapi siapa Ir Ida Bagoes Oka mungkin kurang dikenal oleh orang Bali. Yang dimaksud adalah Ir Bagoes Oka lululusan THS Bandoeng (kini ITB) dan bukan Prof. Dr. Ida Bagus Oka (Gubernur Bali ke-7). Harus pula dibedakan dengan I Gusti Bagus Oka yang pernah sebagai pejabat Gubernur Soenda Ketjil. Mr I Gusti Ktoet Poedja dapat dikatakan sebagai sarjana pertama berasal dari Bali (lulus 1934), dan Ir Ida Bagoes Oka pada berikutnya (lulus 1935).


Sulit menemukan nama Ir Ida Bagoes Oka pada masa ini. Dengan menggunakan mesin pencari tercanggihpun di internet tetapi sulit menemukan nama Ir Ida bagoes Oka lulus THS Bandoeng. Tampaknya sejarah Ir Ida Bagoes Oka terlupakan di Bali. Mengapa bisa begitu? Boleh jadi nama Ir Ida Bagoes Oka kurang terinformasikan selama ini. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, yang pertama selalu menarik perhatian. Ir Ida Bagoes Oka termasuk yang pertama sarjana teknik yang berasal dari Bali. Sudah barang tentu sarjana berasal dari Bali pada masa ini sudah sangat banyak, tetapi itu semua dimulai dari yang pertama. Dalam hal inilah mengapa sejarah Ir Ida Bagoes Oka masih penting narasinya ditulis. Sejarah Ir Ida Bagoes Oka adalah bagian dari sejarah Bali.

Lantas bagaimana sejarah Ida Bagoes Oka studi ke THS Bandoeng, I Gusti Ktoet Pudja studi ke RHS Batavia? Seperti disebut di atas mereka adalah putra-putra dari Bali. Lalu bagaimana sejarah Ida Bagoes Oka studi ke THS Bandoeng, I Gusti Ktoet Pudja studi ke RHS Batavia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Mahasiswa (35): Mohamad Noor Pengeran dari Banjar di THS te Bandoeng; Dua Putra Pangeran Kutai Studi ke Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pernah disebut ada dua putra Pangeran Kutai berangkat ke Belanda untuk studi. Keberadaannya di Belanda pada tahun 1903. Lantas bagaimana hasilnya? Satu putra pengeran dari Borneo yang banyak terinformasikan yang studi ke perguruan tinggi adalah Pangeran Mohamad Noor dari Banjar. Apakah masih ada putra Kalimantan lainnya?


Pangeran Muhammad Noor lahir 24 Juni 1901. Ia lahir di Martapoera dari keluarga bangsawan Pangeran Ali dan Ratu Intan (cucu dari cucu Raja Banjar Sultan Adam al-Watsiq Billah). Setelah lulus HIS tahun 1917, ia meneruskan ke jenjang MULO dan lulus tahun 1921, lalu lulus dari HBS tahun 1923, dan pada tahun 1923 masuk Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS). Pada tahun 1927, ia berhasil meraih gelar insinyur dalam waktu empat tahun sesuai masa studi (setahun setelah Ir Soekarno lulus). Pada tahun 1935-1939 ia menggantikan ayahnya Pangeran Muhammad Ali sebagai wakil Kalimantan dalam Volksraad pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Tahun 1939, ia digantikan Mr. Tadjudin Noor dalam Volksraad. Ia juga merupakan tokoh pejuang yang berhasil mempersatukan pasukan pejuang kemerdekaan di Kalimantan ke dalam basis perjuangan yang diberi nama Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan di bawah pimpinan Hassan Basry (1945-1949) dan juga sebagai anggota BPUPKI. Pada periode 24 Maret 1956 - 10 Juli 1959, ia menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Mohamad Noor, pengeran dari Banjar di THS Bandoeng? Seperti disebut di atas, sebelum nama Mohamad Noor terinformasikan sudah ada putra Borneo yang studi ke Belanda. Putra pangeran Kutai Kalimantan. Lalu bagaimana sejarah Mohamad Noor, pengeran dari Banjar di THS Bandoeng? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.