Sabtu, 08 Oktober 2022

Sejarah Bangka Belitung (35): Mendanau Tempo Doeloe, Pulau Diantara Selat Stolze- Pulau Billiton; Adakah Hubungan Mindanau


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini 

Ada apa di Pulau Mendanau tempo doeloe? Suatu pulau diantara Selat Stolze dengan pulau Belitung. Lantas apakah ada hubungan nama pulau Mendanau di Belitung dengan nama pulau Mindanau di Filipina? Satu terminologi sejaman dengan itu adalah Ilano. Namun apakah ada kaitannya dengan terminology yang muncul di Kawasan sebagai (orang) Lanun? Hasil penelitian sejarah kerap mengejutkan (lepas soal benar atau salah). Ada kalanya kesalahan sejarah atau kebohongan sejarah, jika diulang-ulang dan terus diulang, ada yang menganggap menjadi kebenaran sejarah. Bagaimana dengan pulau Mendanau?


Mendanau is an island in the Bangka Belitung province of Indonesia. Located about 6 km off the west coast of Belitung and 20 km from the town of Tanjung Pandan, it is the fourth largest island in the province after Bangka, Belitung and Lepar. Administratively it forms - with about 27 satellite islands - the Selat Nasik District of Belitung Regency, and it is home to 5,674 people at the 2020 Census, mostly spread in 3 settlements. The island is located in the Gaspar Strait separating the two large islands. Being the largest island in its archipelagic district, Due to its small size, the island consists of a long coastline with a forested interior. Mostly having a flat terrain, the highest elevation of the island reaches about 179 m. The coastline of the whole island is fringed by a fringing reef from the Holocene, measuring about 75 km. The island comprises the majority of the populations and territory of 3 out of 4 villages within the Selat Nasik District: Suak Gual, Petaling and Selat Nasik. The district office is located in the latter. During the Indonesian Revolution, as NICA forces retook Tanjung Pandan, local members of the TKR engaged them in a brief armed clash which killed several in both sides before the pemuda surrendered unconditionally. As with other islands in the area, agriculture and fisheries dominate the island's economy. In 2016, local fishermen landed 4,601 tonnes of fish. Rubber, pepper and coconut are important cash crops with palm oil plantations beginning to grow within the island. About 30 kilometers of paved road are present in the island (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pulau Mendanau tempo doeloe, antara Selat Stolze dan Pulau Billiton? Seperti disebut di atas, pulau Mendanau adalah pulau terbesar kedua di kepulauan Belitung. Namanya Mendanau mirip dengan Minadanau, apakah ada hubungan keduanya? Lalu bagaimana sejarah Pulau Mendanau tempo doeloe, antara Selat Stolze dan Pulau Billiton? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bangka Belitung (34):Geomorfologi Pulau Belitung, Antara Selat Karimata-Selat Gaspar; Tanah Aluvial, Kwarsa dan Granit


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini  

Kepulauan Belitung, pulau besar Billiton diantara pulau Mendanau di barat dan pulau Nangka di utara. Pulau Mendanau Sebagian besar daratannya terbentuk dari tanah alluvial, sedangkan pulau Nangka awalnya merupakan pulau karang. Seperti halnya pulau Bangka dan pulau Karimata, secara geomorfologis, pulau Belitung haruslah menjadi perhatian dalam perjalanan sejarah.


Geomorfologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang bentuk alam dan proses yang membentuknya. Para ahli geomorfologi mencoba untuk memahami kenapa sebuah bentang alam terlihat seperti itu, untuk memahami sejarah dan dinamika bentang alam. Geomorfologi dipejari di geografi, geologi, geodesi, arkeologi, dan teknik kebumian. Geomorfologi telah menjadi sebuah disiplin ilmiah sebelum abad ke-17 Masehi. Pada dasarnya ruang lingkup kajian dari geomorfologi adalah bentuk permukaan Bumi. Dalam pembahasan ilmiah, bentuk permukaan Bumi ini meliputi penemuan dan pengenalan bentuk lahan dan faktor-faktor pembentuknya. Geomorfologi juga membahas tentang sejarah dan asal-usul bentuk lahan. Geomorfologi menetapkan objek kajiannya adalah bentuk lahan. Proses pembentuk utama yang bertanggung jawab terhadap pembentukan topografi adalah angin, ombak, cuaca, pergerakan tanah, aliran air, gletser, tektonik, dan vulkanik. Geomorfologi memiliki keterkaitan dengan geografi. Kedua jenis keilmuan ini saling membutuhkan satu sama lain. Keterkaitan antara geomorfologi dan geografi berkaitan dengan ilmu geografi yang disebut geomorfologi geografi. Ruang lingkup ilmunya meliputui hubungan antara geomorfologi dengan objek material dalam geografi. Kajian geomorfologi geografi menghasilakan ilmu bentang lahan, bentang alam dan bentang geografi (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah geomorfologi Pulau Belitung, antara Selat Karimata dan Selat Gaspar?  Seperti disebut di atas, pendekatan geomorfologis dalam sejarah masih kurang mendapat perhatian, lebih-lebih dalam hal ini perhatian terhadap geomorfologis kepulauan Belitung. Pulau Belitung sendiri terdiri dari tanah aluvial, kwarsa dan granit. Lalu bagaimana sejarah geomorfologi Pulau Belitung, antara Selat Karimata dan Selat Gaspar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.