Rabu, 10 Agustus 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (766): Jose Rizal, Tokoh Filipina Sejaman Dja Endar Moeda; Mengapa Disebut Berjuang Demi Melayu?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Nama Melayu adalah suatu nama yang sudah jelas dan harus dijaga eksistensinya. Namun penempatan nama Melayu haruslah disesuaikan dengan konteksnya. Tidak tepat Bahasa Indonesia disebut Bahasa Melayu Indonesia, juga tidak pas candi Borobudur disebut salah satu hasil peradaban Melayu. Ada pula yang menyebut pejuang Filipina Jose Rizal berjuang atas nama Melayu. Apa iya? Juga di pantai barat Sumatra, pejuang sejaman dengan Jose Rizal Bernama Dja Endar Moeda disebut berjuang atas nama Melayu.


Pada tahun 1949 terbit sebuah buku tentang Jose Rizal yang ditulis oleh Rafael Palma dengan judul The Pride of the Malay Race: A Biography of José Rizal. Dalam buku ini disebut Jose Rizal bisa 22 buah bahasa termasuk bahasa Melayu. Ada juga tulisan yang dibuat oleh Leon Guerrero dengan judul The First Filipino: A Biography of Jose Rizal. Disebutkan didalamnya Jose Rizal ingin menjadikan bangsa Melayu Filipina setara bangsa-bangsa lain di dunia. Dua buku inilah yang kemudian kerap dikutip para penulis di Malaysia. Lalu mengapa di Filipina ada yang menyebut Jose Rizal berjuang atas nama Melayu? Itu satu hal. Hal lainnya adalah di mengapa akhir-akhir ini nama Jose Rizal di Malaysia menjadi penting dalam konteks Melayu? Bukankah Jose Rizal bukan beragama Islam, dan Jose Rizal juga bukan berasal dari orang (etnik) Melayu.

Lantas bagaimana sejarah Jose Rizal pahlawan Filipina sejaman Dja Endar Moeda dan mengapa pula Jose Rizal disebut berjuang demi Melayu? Seperti disebut di atas, Jose Rizal bukan beragama Islam dan Melayu disebut harus orang Islam. Lalu bagaimana sejarah Jose Rizal pahlawan Filipina sejaman dengan Dja Endar Moeda di pantai barat Sumatra? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (765): Afiliasi Melayu Diantara Nama Malaya - Malaysia; Bahasa, Budaya, Bangsa Jadi Kontroversi?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Selama negara Malaysia tidak menggunakan nama Malaysia, selama itu juga akan bergesekan dengan Indonesia. Apa pasal? Penduduk eks wilayah Hindia Belanda telah memperjuangkan nama Indonesia. Sebaliknya eks wilayah Inggris (Federasi Malaya, Singapoera, Serawak, Brunai dan Sabah) dinamai Malaysia. Sebagaimana diketahui, Brunai menolak bergabung dengan Federasi Malaysia (1963), lalu kemudian Singapoera keluar dari Federasi (1965). Kini, Serawak dan Sabah galau.


Ketika Inggris keluar dari wilayah koloni (1963), ingin negara-negara eks koloni dengan nama Federasi Malaysia. Negara Singapoera bersedis karena sangat tergantung dengan arus perdagangan (ekspor dan impor) di Semenanjung Malaya (wilayah Federasi Malaya). Sebelum itu, Singapoera sudah tidak nyaman ketika para politisi Malaya memaksakan agar bahasa resmi di Singapoera adalah bahasa Melayu dan agama Islam bebas di Singapoera plus ada perwakilan (negara) Malaya di dalam parlemen (negara) Singapoera. Saat mana muncul pemberontakan kaum komunis di Semenanjung Malaya dan di Indonesia, Singapoera keluar dari Federasi Malaysia pada tahun 1965. Federasi Malaya tidak berkutik. Pertama, saat pembentukan Federasi Malaysia, pihak Indonesia dan Filipina mengecam dan bahkan Indonesia melancarkan propaganda Ganyang Malaysia. Kedua, angkatan laut Inggris, yang memberi lampu kuning Singapoera keluar dari federasi, masih berada di Singapoera. Lalu mengapa isu Melayu di Malaysia, yang menjadi pemicu Singapoera keluar dari Federasi Malaysia, masih terus dikembangkan hingga ini hari?  Kini, isu bahasa, budaya dan bangsa Melayu jadi kontroversi?

Lantas bagaimana sejarah identifikasi nama Melayu diantara Malaya dan Malaysia yang kini isu bahasa, budaya dan bangsa menjadi kontroversi? Seperti disebut di atas, masalah itu sudah berlangsung lama, bahkan sebelum Inggris memberikan kemerdekaan kepada Federasi Malaya. Lalu bagaimana sejarah identifikasi nama Melayu diantara Malaya dan Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.