Minggu, 07 Januari 2024

Sejarah Bahasa (223): Bahasa Saleman di Sawai dan di Saleman di Teluk Pulau Seram Bagian Tengah Pantai Utara; Sawai-Huaulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Saleman dituturkan oleh masyarakat di desa Sawai, kecamatan Seram Utara dan desa Saleman, kecamatan Seram Utara Barat, kabupaten Maluku Tengah di teluk Sawai. Isolek Saleman merupakan sebuah bahasa dengan perbedaan besar dengan bahasa-bahasa lain di Maluku sebesar 81-100persen, misalnya dengan bahasa Piru, Loon, dan Seram. Bahasa Saleman bahasa Sawai adalah dua bahasa berbeda karena persentase perbedaan 99 persen.


Pantai Ora berlokasi di ujung barat teluk Sawai di sebelah desa Saleman dan desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela. Pantai Ora memiliki karakteristik pantai yang berpasir putih dengan air yang sangat jernih dan tenang dengan kekayaan terumbu karang, ikan dan aneka ragam biota laut lainnya. Wilayah Pantai Ora tidak memiliki daratan yang luas, karena daratan berupa tebing atau bukit batu yang cukup curam, walaupun bisa didaki. Alam di sekitar Pantai Ora dibentuk oleh tebing-tebing Sawai yang menjulang. Pantai Ora bersebelahan dengan dua desa, yaitu desa Saleman dan desa Sawai. Kedua desa tersebut juga lazim disebut sebagai Negeri yang artinya desa adat. Secara umum penduduk asli pulau Seram adalah suku Alifuru yang berada di pegunungan. Bahasa Sawai (juga disebut bahasa Weda) dituturkan di seluruh kecamatan Weda dan beberapa wilayah di area Halmahera selatan diantaranya Kec.Mafa dan desa sekitarnya Kabupaten Halmahera Selatan, (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Saleman di Sawai dan Saleman di teluk pulau Seram Bagian Tengah pantai utara? Seperti disebut di atas bahasa Salemen dituturkan di desa Saleman. Bahasa Sawai dan Huaulu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Saleman di Sawai dan Saleman di teluk pulau Seram Bagian Tengah pantai utara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (222): Bahasa Amahai Pulau Seram Bagian Tengah Pantai Selatan; Upu Ama, Ama Mahai dan Ama Hei Namakala


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Amahai adalah bahasa dituturkan di kecamatan Amahai di Pulau Seram bagian selatan agak ke barat, dekat Masohi, Maluku Tengah. Jumlah populasi suku ini sekitar 10.000 jiwa. Suku Amahai umumnya berbudaya seperti orang Ambon. Bahasa suku Amahai disebut bahasa Amahai yang masih serumpun dengan bahasa-bahasa Nunusaku, yaitu rumpun dan bahasa-bahasa asli di Pulau Seram dan sekitarnya.

Amahai adalah negeri di kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, terikat pela dengan Ihamahu. Amahai disebut dan ditulis juga Amahei. Amahai terdiri dari dua suku kata ama dan mahai. Ama artinya bapak dan mahai artinya hidup. Kata amahei berasal dari kalimat “Ama Hei nama Namakala” berarti bapak sejak dahulu kala. Sejarahnya: dalam persidangan amarale kecil (saniri kecil) dari Inama Halulepesia maka ucapan kalimat di atas disebutkan upu ama bagi orang tertua dan hidup sejak dari nunusaku sampai menyebar dari uwe paurita sampai hatumete. Pada zaman Gubernur Arnold de Vlaming van Oudshorn melancarkan perang hongi (1652) menyerang kerajaan Iha yang tak mau takluk. Pusat kerajaan Iha berada di gunung Ama Iha yang sukar untuk ditaklukan. Secara geografis Amahai terletak dalam sebuah teluk yang sangat indah, di peluk oleh dua buah tanjung yang mengajur ke laut, masing-masing tanjung Kuako dan Umuputi. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa bahasa Amahai di pulau Seram Bagian Tengah pantai selatan? Seperti disebut di atas bahasa Amahai dituturkan di Amahai. Upu Ama, Ama Mahai dan Ama Hei Namakala. Lalu bagaimana sejarah bahasa bahasa Amahai di pulau Seram Bagian Tengah pantai selatan?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982