Rabu, 09 Agustus 2023

Sejarah Mahasiswa (8): Lulus HBS Batavia, Hoessein Djajadiningrat, Studi ke Belanda; Doktor Pertama Indonesia Jadi Guru Besar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini

Di Belanda baru beberapa pribumi terpelajar, sedang atau mempersiapkan sekolah dan kuliah, Hoesein Djajadiningrat, lulus HBS di Batavia berangkat ke Belanda tahun 1905. Mengapa Hoesein Djajadiningrat tertarik melanjutkan studi ke Belanda sementara terbuka kesempatan untuk menjadi bupati. Itu satu hal. Dalam hal ini, bagaimana Hoesein Djajadiningrat sukses studi dan sukses dalam karir?


Prof. Dr. Husein Jayadiningrat lahir 8 Desember 1886. Ayahnya wedana yang kemudian menjadi bupati Serang. Kakak Husein, Pangeran Ahmad Djajadiningrat, yang meneruskan jejak ayahnya menjadi bupati di Serang dan Hasan yang menjadi tokoh Sarekat Islam. Husein salah satu pelopor tradisi keilmuan di Indonesia. Snouck Hurgronje menyekolahkan Husein ke Universitas Leiden hingga meraih gelar doktor dengan disertasinya berjudul Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten dan mendapat predikat cumlaude dari promotornya Snouck Hurgronje. Pribumi Indonesia pertama yang menjadi guru besar. Husein lulus tahun 1899 dari HBS, kemudian meneruskan studinya di Leiden 1905. Selama satu tahun (Mei 1914 sampai April 1915) tinggal di Aceh untuk belajar bahasa Aceh. Kamus selesai dengan bantuan Teuku Mohammad Nurdin, Abu Bakar Aceh, dan Hazeu dengan judul Atjeh-Nederlandsch Woordenboek (1934). Pada tahun 1919 Husein pembina surat kabar bulanan Sekar Roekoen berbahasa Sunda diterbitkan Perkoempoelan Sekar Roekoen. Selain itu menerbitkan Pusaka Sunda, majalah berbahasa Sunda membahas tentang kebudayaan Sunda, juga mendirikan Java Instituut dan sejak tahun 1921 menjadi redaktur majalah Djawa diterbitkan lembaga tersebut bersama Poerbatjaraka. Tahun 1924 ia diangkat diangkat menjadi guru besar di Rechtshoogeschool te Batavia. Tahun 1935 dan 1941 menjadi anggota Dewan Hindia. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Hoesein Djajadiningrat, lulusan HBS di Batavia studi ke Belanda? Seperti disebut di atas. Hoesein Djajadiningrat berangkat studi ke Belanda tahun 1905. Doktor pertama Indonesia menjadi guru besar di Batavia. Lalu bagaimana sejarah Hoesein Djajadiningrat, lulusan HBS di Batavia studi ke Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Mahasiswa (7): Tehupelory Dokter di Belanda dan Guru JH Wattimena Studi ke Belanda;Pendidikan di Ambon Sejak Doeloe


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini

WK Tehupelori dan JH Tehupelori adalah dokter lulusan sekolah Docter Djawa School di Batavia. Dua nama diantara lulusan sekolah kedokteran di Jawa yang melanjutkan studi kedokteran ke Belanda adalah WK Tehupelori dan JH Tehupelori. Dua dokter bersaudara ini adalah bagian dari generasi pelajar-pelajar Ambon dalam dunia pendidikan dari masa ke masa.


Vereeniging van Inlandshe Geneeskundiga: Cara dokter pribumi mendongrak status profesionalisme dalam tatanan kesehatan kolonial. Siti Hasanah. Historia, volume 5 Nomor 1, Juli 2022. Abstrak. Profesi kedokteran penting dalam tatanan Kesehatan, bisa mengintervensi dan lokomotif kebijakan diambil para stake holder kesehatan. Pada konteks kolonialisme di Indonesia, kalangan dokter dan asosiasinya dianggap sebagai garda terdepan dalam sirkulasi pengetahuan medis. Namun yang terjadie ra Hindia Belanda terdapat problematika dualisme posisi dokter dalam birokrasi kesehatan kolonial yang mengantarkan pada dokter pribumi dan dokter Eropa tidak dalam posisi setara. Semua bermuara dari perbedaan kualifikasi pendidikan dokter pribumi dan dokter Eropa, pemerintah kolonial melanggengkan ketimpangan gaji, kewenangan dan posisi keduanya dalam birokrasi kesehatan. Sering terjadi pergesekan antara dokter pribumi dan dokter Eropa di lapangan. Beberapa situasi memanas antara dokter Eropa dan Pribumi, mendorong sekelompok dokter pribumi mendirikan perkumpulan dokter pribumi. Tahun 1909 mendirikan Vereeniging van Inlandsche Geneeskundige (VIG) yang digunakan sebagai wadah para dokter pribumi menghimpun upaya-upaya dalam penghapusan diskriminasi sosial dan materil bagi dokter pribumi serta mendongkrak profesionalisme medis para dokter pribumi.

Lantas bagaimana sejarah Tehupelory bersaudara dokter di Belanda? Seperti disebut di atas, dokter lulusan Docter Djawa School dan siswa pribumi asal Hindia banyak melanjutkan studi kedokteran ke Belanda termasuk Tehupelory. Pendidikan di Ambon masa ke masa dan guru JH Wattimena studi ke Belanda. Lalu bagaimana sejarah Tehupelory bersaudara di Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.