Senin, 13 Oktober 2025

Sejarah Indonesia Jilid 6.4:Pemuda, Kongres Pemuda, Sumpah Pemuda; Sejarah Kongres Pemuda di Indonesia dari Dulu ke masa Kini


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia Jilid 1-10 di blog ini Klik Disini

AI: Beberapa kesalahan narasi atau mitos yang sering muncul tentang Kongres Pemuda, khususnya Kongres Pemuda II (1928), antara lain adalah: Istilah "Sumpah Pemuda" tidak ada pada tahun 1928. Istilah "Sumpah Pemuda" baru muncul di era Presiden Soekarno, sekitar tahun 1959, ketika keputusan kongres dijadikan instrumen politik untuk menyatukan berbagai ideologi dan kelompok yang berbeda. Peserta kongres tidak semuanya bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Orang Tionghoa memiliki peran penting dalam Kongres. Kongres Pemuda II diselenggarakan di gedung milik Sie Kong Lian, dan ada peserta keturunan Tionghoa, seperti Kwee Thiam Hong. Keterlibatan mereka sering diabaikan dalam narasi sejarah yang lebih populer.


Kongres Pemuda I (30 April–2 Mei 1926): Kongres pertama ini diadakan di Batavia dihadiri perwakilan berbagai organisasi pemuda kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan Jong Islamieten Bond. Tujuan: Memperkuat persatuan di antara para pemuda Indonesia yang masih terpecah berdasarkan suku, daerah, dan agama. Pembahasan: Persatuan bangsa, peran wanita, peran agama, hingga peran bahasa dalam perjuangan nasional. Hasil: Kongres ini berhasil merumuskan tujuan untuk membentuk badan pusat yang dapat menyatukan seluruh organisasi pemuda. Hal ini menjadi langkah awal yang penting menuju persatuan yang lebih besar. Kongres Pemuda II (27–28 Oktober 1928): Melanjutkan hasil kongres pertama, Kongres Pemuda II juga diadakan di Jakarta dan diselenggarakan di tiga gedung berbeda. Ketua pelaksana: Sugondo Djojopuspito dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Peserta: Perwakilan dari berbagai organisasi pemuda, termasuk yang sudah ada sebelumnya dan tambahan seperti Pemuda Kaum Betawi dan Sekar Rukun. Pembahasan: Pentingnya persatuan kebangsaan, nasionalisme, serta pendidikan yang demokratis. Kongres ini menghasilkan keputusan bersejarah yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Ikrar: Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Peristiwa penting: Untuk pertama kalinya, lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman diperdengarkan secara instrumental menggunakan biola, karena pemerintah kolonial Belanda melarang kata "Merdeka" (AI Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah pemuda, Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda? Seperti disebut di atas, Kongres Pemuda merujuk pada Kongres Pemuda 1926 dan 1928. Bagaimana dengan narasi Sumpah Pemuda dan Kongres Pemuda setelah Indonesia merdeka. Lalu bagaimana sejarah pemuda, Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.