Rabu, 26 Januari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (379): Pahlawan Indonesia Raja Tiang Alam di Hulu S Musi; Penerus Sultan Machmoed Badaroeddin II

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Radja Tiang Alam, mungkin banyak yang tidak mengetahuinya. Sejarah Radja Tiang Alam tidak terinformasikan dengan baik. Semuanya karena keterbatasan data. Namun sejauh penggalian data terus dilakukan, narasi sejarah Radja Tiang Alam dapat lebih dilengkapi. Tanpa maksud membandingkan sejarah perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang dan Radin Inten II di Lampoeng, tokoh Radja Tiang Alam dapat dikatakan satu dari tiga tokoh penting di Sumatra bagian selatan yang melakukan perlawanan pada awal era Pemerintah Hindia Belanda. Dalam hal ini Radja Tiang Alam adalah penerus perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II di daerah aliran sungau Musi.

Sesungguhnya banyak tokoh sejarah Indonesia sejak era VOC namun hanya sebagian kecil yang terungkapkan. Diantara yang sedikit hanya sebagian kecil yang dinarasikan dengan baik. Radja Tiang Alam di wilayah hulu daerah aliran sungai Musi hanya dikenal samar-samar dan narasi sejarahnya hanya seadanya. Mengapa bisa begitu/ Seperti disebut di atas karena keterbatasan data. Dalam rangka mempelajari Sejarah Menjadi Indonesia, artikel ini mendeskripsikan sejarah perjuangan Radja Tiang Alam di daerah hulu sungai Musi. Dalam upaya itu diperlukan penggalian data sebanyak-banyak. Hanya dengan data kita dapat menarasikan sejarah dengan baik.

Lantas bagaimana sejarah Radja Tiang Alam di wilayah hulu daerah aliran sungai Musi?? Seperti disebut di atas, Radja Tiang Alam berjuang melawan otoritas Pemerintah Hindia Belanda setelah era Sultan Mahmud Badaruddin II. Perjuangannya juga perlu dicatat dalam sejarah Indonesia. Lalu bagaiman sejarah Radja Tiang Alam? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (378): Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Dr Lie Kiat Teng; Menteri Kesehatan Kabinet Ali (1953-1955)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Siapa Lie Kiat Teng? Boleh jadi sejarahnya kurang terinformasikan. Lie Kiat Teng pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI (1953-1955). Ini mengindikasikan Lie Kiat Teng memiliki bagian sejarah bangsa Indonesia. Seharusnya setiap presiden, sakil presiden, perdana menteri, wakil perdana menteri dan para menteri Indonesia adalah pahlawan Indonesia..

Dr Lie Kiat Teng (17 Agustus 1912-21 Juli 1983) adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam kabinet Ali Sastroamidjojo pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Setelah masuk Islam namanya berganti menjadi Mohammad Ali. Ia adalah anggota PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia). Lie Kiat Teng lahir di Sukabumi yang kemudian namanya berubah menjadi Mohammad Ali setelah menjadi mualaf pada tahun 1946. Beliau menempuh pendidikan di sekolah kedokteran Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) Soerabaja. Setelah lulus, dia bekerja sebagai dokter pemerintah di Curup dan Bengkulu kemudian pindah ke perusahaan tambang di Rejang Lebong dan rumah sakit di Waringin Tiga. Pada masa pendudukan Jepang, dia menjabat sebagai kepala divisi kesehataan pemerintah. Setelah Indonesia merdeka, dia menjadi dokter di Palembang. Ali Sastroamidjojo kemudian menunjuk Lie Kiat Teng sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Ali I (1953-1955). Selama dua tahun berkiprah menjadi Menteri Kesehatan, dia mencetuskan ide pembangunan fakultas kedokteran pada Kongres IDI 1953. Salah satu hasil kerja beliau yang terkenal yaitu pembangunan RSUP Dr. Mohammad Hoesin dan sebagai tanda terima kasih, nama beliau diabadikan menjadi nama jalan di sekitar area rumah sakit. Lie meninggal di rumahnya di Jakarta. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Lie Kiat Teng? Seperti disebut di atas, Dr Lie Kiat Teng pernah menjadi Menteri Kesehatan RI. Tidak banyak Menteri Kesehaatan di awal era Republik Indonesia. Dari hanya beberapa, satunya adalah Dr Lie Kiat Teng. Lalu bagaimana sejarah Lie Kiat Teng? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.