Kamis, 05 November 2020

Sejarah Kalimantan (60): Sejarah Nama Sungai di Pulau Borneo; Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dan di Kalimantan Tengah

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Tengah di blog ini Klik Disini

Jarang ada nama sungai besar sama di satu pulau. Faktanya nama sungai Kapuas di pulau Borneo terdapat di provinsi Kalimantan Barat dan di provinsi Kalimantan Tengah. Dua sungai ini faktanya memiliki hulu dan hilir yang berbeda. Sungai Kapuas di provinsi Kalimantan Barat bermuara ke barat di selat Karimata, sedangkan sungai Kapuas di provinsi Kalimantan Tengah bermuara ke selatan di laut Jawa.

Sungai Kapuas di provinsi Kalimantan Barat yang panjangnya lebih dari 1.000 Km berhulu di kabupaten Kapuas Hulu (provinsi Kalimantan Barat), sementara sungai Kapuas di provinsi Kalimantan Tengah yang panjangnya 600 Km juga berhulu di kabupaten Kapuas Hulu (provinsi Kalimantan Barat), Lantas apakah karena berhulu sama nama kedua sungai ini disebut sungai Kapuas?

Lalu mengapa disebut sungai Kapuas? Pertanyaan ini tentu saja tidak penting-penting amat. Namun karena dua sungai disebut sungai Kapuas, pertanyaan tersebut menjadi penting. Apakah penamaannnya bersifat bebas (random) atau sengaja dibuat sama? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kalimantan (59): SingkAwang, Kota Kuno Hermata di Pantai Barat Pulau Borneo Nama SingkUwang di Pantai Barat Sumatra

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Barat di blog ini Klik Disini 

Kota Singkawang adalah satu dari dua status Kota di provinsi Kalimantan Barat. Kota ini bera di utara khatulistiwa (utara Kota Pontianak). Kota ini dapat dikatakan yang bersifat mix population (beragam etnik dan beragam agama). Sebelum terbentuk Sambas, Singkawang sudah ada dengan nama yang disebut orangPortugis sebagai Hermata. Kota Singkawang dalam hal ini dapat dikatan kota kuno.

Kota Singkawang berjarak 145 km di sebelah utara Kota Pontianak. Kota Singkawang mendapat status Kota Singkawang awalnya (pada era Republik Indonesia) adalah ibu kota kabupaten Sambas. Pada tahun 1981 kota Singkawang dan kota Padang Sidempuan (ibu kota Tapanuli Selatan) dijadikan sebagai kota adnministratif. Pada tahun 1999 kabupaten Singkawang dimekarkan dengan membentuk kabupaten Bengkayang. Kabupaten baru (tetap) beribukota di Singkawang, sedangkan ibu kota kabupaten induk (kabupaten Sambas) dipindahkan ke kota Sambas. Pada tahun 2001 kota Singkawang ditingkatkan menjadi Kota. Ibu kota kabupaten Bengkayang di Bengkayang (ke arah pedalaman Singkwang).

Lantas bagaimana sejarah Singkawang? Kota Singkawang terkesan kota kembar (sister city) dengan Kota Padang Sidempuan (ibu kota kabupaten Tapanuli Selatan). Dua kota ini mendapat status Kota pada tahun 2001. Tentu saja tidak hanya itu, di kabupaten Tapanuli Selatan terdapat nama kota pantai yang dikenal sejak dulu dengan nama Singkuwang (hanya beda satu huruf u). Lantas apakah ada kaitannya antara Singkawang dan Singkuwang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 04 November 2020

Sejarah Kalimantan (58): Sejarah Kanal di Pulau Kalimantan Dimulai di Banjarmasin; Sungai, Banjir, Sedimentasi, Gambut, Kanal

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kalimantan Selatan di blog ini Klik Disini

Ada perbedaan antara Kota Banjarmasin dengan kota-kota lain soal pembangunan kanal. Kota Banjarmasin dan Kota Jakarta termasuk kota pemilik kanal terbanyak. Namun antara Kota Jakarta dan Kota Banjarmasin terdapat perbedaan karakteristik. Perbedaan itulah yang menyebabkan sejarah kanal di Kota Jakarta dan di Kota Banjarmasin sangat menarik. Pembangunan kanal di Kota Banjarmasin baru dimulai pada era Pemerintah Hindia Belanda. Sesungguhnya Kota Banjarmasin bukanlah Kota Seribu Sungai tetapi Kota Seribu Kanal.

Orang Belanda sangat piawai membangun kanal. Itu karena karakteristik negara (kerajaan) Belanda di Eropa membutuhkan pembangunan kanal. Orang Belanda mampu melakukannya. Pengalaman itulah yang dipraktekkan di Hindia. Kanal yang pertama dibangun adalah kanal yang mengelilingi Kasteel Batavia dengan teknik sodetan (dari sungai Tjiliwong). Tidak hanya membangun kanal, orang-orang Belanda di era VOC (setelah Kasteel Batavia) juga memoles sungai seakan terbentuk kanal besar. Dalam hal ini pembuatan kanal tidak hanya berfungsi untuk pertahanan  (barrier), jalan tol air dan pelabuhan, tetapi juga untuk fungsi drainase dan pengairan (irigasi).

Lantas bagaimana sejarah kanal di pulau Kalimantan khususnya di Banjarmasin? Itu bermula karena sungai Barito dan sungai Martapura meluap yang menyebabkan Banjarmasin mengalami banjir. Pembangunan kanal awalnya adalah solusi pembangunan tata kota, lalu diperluas untuk solusi membentuk lahan-lahan produktif untuk pertanian. Bagaimana proses kanalisisi tersebut berlangsung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.