Rabu, 29 November 2023

Sejarah Bahasa (145): Bahasa Batak Filipina Bahasa Batak Pulau Palawan, Orang Batak di Baguio di Pulau Luzon Bagian Utara?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Batak adalah suatu bahasa Austronesia hampir punah yang dituturkan oleh suku Batak di Pulau Palawan, Filipina. Untuk membedakan dengan bahasa Batak di Indonesia, biasanya nama ini ditambahkan sebagai Batak Palawan. Batak dituturkan di Babuyan (P Luzon), Maoyon (P Panay) dan di pulau Palawan di Tanabag, Langogan, Tagnipa dan Caramay, serta di Buayan (Manila). Bahasa-bahasa di sekitar tempat itu antara lain Tagbanwa Selatan, Tagbanwa Tengah, Kuyonon, dan Agutaynen. (Wikipedia). Ada tulisan kompasiana berikut:


Batak Filipina dan Batak Sumatera, Adakah Kaitan? Leonardo Tolstoy Simanjuntak. 19 April 2014 (diperbarui: 10 Desember 2022). Presiden Marcos pernah mengaku dirinya masih berdarah Batak. Cerita tentang orang Batak di Filipina, sudah lama meski versinya berbeda. Kelompok komunitas Batac (huruf c) memiliki kultur mendekati orang Batak di Sumatera. Tapi, sangat disayangkan yang pernah dipublikasikan itu masih berupa informasi, belum pengkajian ilmiah. Seorang Batak yang pernah ke Filipina: ‘sewaktu tinggal di Filipina bertemu orang-orang mirip orang Batak di Indonesia, logat dan gaya hidup mereka tak banyak beda dari Batak di Sumatera’. Sejumlah kata sama, misalnya, mangan (makan), inong (ibu), sangsang (daging babi cincang), among (ayah), iboto (saudara lelaki/perempuan). Wisatawan Filipina berkunjung ke Sumatera Utara merasa seperti berada di kampung halamannya di Filipina. Sebagian dari wisatawan itu adalah suku Batac di Filipina. Pulau Palawan itu terdiri dari tiga etnik: Palawan, Tagbanua, dan Batak. Orang Batak Filipina taat adat istiadat; sistem perkawinan eksogami. Pengakuan orang Batak di Baguio utara pulau Luzon, bahwa nenek moyang mereka berasal dari Sumatera. Lalu, bagaimana sejarahnya ada Filipina? (https://www.kompasiana.com/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Batak di Filipina? Seperti disebut di atas ada yang berpendapat bahwa bahasa Batak di pulau Palawan, orang Batak di Baguio di pulau Luzon bagian utara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Batak di Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (144): Bahasa Cebu di Pulau Cebu, Kepulauan Filipina; Pulau-Pulau di Wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panai)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Orang Cebu (bahasa Cebu: Mga Sugbuanon) merupakan subkelompok orang-orang Bisaya yang bahasa utamanya adalah bahasa Cebu. Mereka berasal dari provinsi Cebu di wilayah Bisaya Tengah, tetapi kemudian menyebar ke tempat-tempat lain di Filipina, seperti Siquijor, Bohol, Negros Timur, barat daya Leyte, Samar bagian barat, Masbate, dan sebagian besar Mindanao.


Bahasa Cebu (Cebuano) adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan sebanyak lebih dari 27 juta jiwa di Filipina, khususnya di Bisaya Tengah dan sebagian Mindanao. Bahasa ini dikenal oleh penuturnya sebagai Bisaya dan juga dikenal sebagai Cebuano dalam bahasa Kastilia atau Sebwano dalam Bahasa Tagalog. Bahasa Cebú mulai muncul dalam tulisan selama bagian awal abad ke-18 di bawah pengaruh misionaris Spanyol. Sebagai akibat dari adanya pengaruh bahasa Kastilia, bahasa Cebú memuat banyak kata dari bahasa Kastilia. Bahasa Cebú ditulis dengan alfabet Latin. Bahasa Cebu memiliki sistem bilangan asli banyak digunakan dalam menghitung jumlah benda: 1=usá; 2=duhá; 3=tuló; 4=upát; 5=limá; 6=unóm; 7=pitó; 8=waló; 9=siyám; 10=napulò, pulò; 11=napúlog usá; 12=napúlog duhá; 13=napúlog tuló (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Cebu di pulau Cebu, kepulauan Filipina? Seperti disebut di atas bahasa Cebu dituturkan di pulau Cebu wilayah Bisayak, kepulauan Filipina.  Pulau-pulau di wilayah Bisayak (Cebu, Negros dan Panay). Lalu bagaimana sejarah bahasa Cebu di pulau Cebu, kepulauan Filipina? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Selasa, 28 November 2023

Sejarah Bahasa (143): Bahasa Bisayak di Filipina, Bahasa Batak di Indonesia; Ragam Dialek Bisayak, Ragam Dialek BahasaBatak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Dua bahasa asli utama di Filipina adalah bahasa Tagalog (di pulau Luzon) dan bahasa Bisaya. Ibarat bahasa Jawa (di pulau Jawa) dan bahasa Melayu, bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, di Filipina bahasa Tagalog menjadi bahasa Filipina. Ibu kota Filipina di Manila (Luzon), ibu kota Indonesia di Djakarta (Jawa).


Bisayak (bahasa Cebu: Binisayâ; bahasa Inggris: Visayan) adalah satu kelompok bahasa dari rumpun bahasa Filipina yang terkait dengan Tagalog dan Bikol, yang ketiganya adalah bagian dari bahasa-bahasa Filipina Tengah. Bahasa Bisayak dituturkan di Filipina kebanyakan di Bisayak, selain itu dituturkan juga di daerah Bikol (khususnya di Masbate), kepulauan di selatan Luzon, yang merupakan bagian dari Romblon, sebagian besar daerah di Mindanao, dan provinsi Sulu yang terletka di barat daya Mindanao. Lebih dari 30 bahasa menjadi bagian dari keluarga bahasa Bisayak. Bahasa Bisayak dengan penutur terbanyak adalah Cebú, yang dituturkan oleh 20 juta orang sebagai bahasa ibu di Bisayak Tengah, sebagian Bisayak Timur, timur region pulau Negros, dan sebagian besar Mindanao. Dua bahasa Bisayak lain yang terkenal dan dituturkan secara luas adalah Hiligaynon (Ilonggo), dituturkan oleh 7 juta orang di sebagian besar Bisayak Barat, barat region Pulau Negros dan Waray-Waray, yang dituturkan oleh 3 juta orang di Bisayak Timur. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Bisayak di Filipina dan bahasa Batak di Indonesia? Seperti disebut di atas bahasa Bisayak dan bahasa Batak memiliki dialek-dialek bahasa. Ragam dialek bahasa Bisayak dan ragam dialek bahasa Batak. Lalu bagaimana sejarah bahasa Bisayak di Filipina dan bahasa Batak di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (142): Bahasa Filipino; Bahasa Tagalog Bahasa Daerah di Filipina, Bahasa Melayu Bahasa Daerah di Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Orang Filipina (Tagalog atau Filipino: Mga Pilipino) merupakan sekelompok orang yang tinggal di Filipina. Ada sebanyak 180 bahasa digunakan di Filipina, kebanyakan mereka berbicara dalam rumpun bahasa Austronesia. Kebanyakan mereka berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua apalagi ada bahasa-bahasa Filipino. Kebudayaan Filipina diserap dari penjajah Spanyol, Amerika, dan kebudayaan asli.


Bahasa Filipino (Wikang Filipino) mengacu pada pada bahasa nasional (Wikang pambansa/Pambansang wika) dari Filipina. Bahasa ini dirancang sebagai bahasa resmi bersama dengan bahasa Inggris. Filipino merupakan ragam standar dari bahasa Tagalog, yang juga merupakan bahasa daerah dari rumpun Austronesia yang dipertuturkan secara luas di Filipina. Pada tahun 2007, bahasa Tagalog menjadi bahasa pertama dengan penutur 28 juta orang atau sepertiga penduduk Filipina, sedangkan Filipino menjadi bahasa kedua untuk 45 juta orang. Filipino merupakan salah satu dari 185 bahasa-bahasa yang ada di Filipina yang tercatat dalam Ethnologue. Secara resmi, bahasa Filipino dijabarkan sebagai bahasa jati yang dipergunakan secara lisan dan tulis di Metro Manila, Wilayah Ibu kota Nasional dan juga pusat-pusat perkotaan di seluruh kepulauan (Filipina) oleh Komisi Bahasa Filipino (Komisyon sa Wikang Tagalog atau KWF). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Filipino? Seperti disebut di atas bahasa Filipino adalah bahasa orang Filipina seperti halnya bahasa Indonesia adalah bahasa orang Indonesia. Bahasa Tagalog bahasa daerah di Filipina dan bahasa Melayu bahasa daerah di Indonesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Filipino? Lantas bagaimana sejarah bahasa Filipino? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Senin, 27 November 2023

Sejarah Bahasa (141): Bahasa Tagalog di Wilayah Filipina dan Bahasa Mongondow di Sulawesi Utara; Era Spanyol dan Amerika


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Tagalog adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan secara luas di Filipina. Bahasa ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan bahasa-bahasa di Kalimantan dan Gorontalo-Sulawesi Utara utamanya Bahasa Mongondow maupun Sabah. Tergolong keluarga bahasa Austronesia, bersama-sama dengan bahasa Maori, Indonesia, Melayu, Hawaii, dan bahkan bahasa-bahasa kesukuan di Taiwan. Kesamaan dengan Bahasa Indonesia ini terletak pada banyaknya kemiripan kosakata seperti anak, mahal, murah, kambing, ako dan ikaw.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Tagalog adalah salah satu dialek dari bahasa resmi negara yaitu Filipino, dituturkan oleh lebih kurang 21 juta orang sebagai bahasa pertama dan 50 juta lainnya sebagai bahasa kedua. Karena penutur yang sedemikian banyak, banyak orang Indonesia mengira Tagalog sebagai bahasa resmi. Penutur bahasa Tagalog sebagai bahasa ibu terkonsentrasi di provinsi Bulacan, Bataan, Aurora, Batangas, Cavite, Laguna, Metro Manila, Nueva Ecija, Quezon dan Rizal. Sedangkan di luar Pulau Luzon, bahasa Tagalog dituturkan di kepulauan Lubang, Marinduque dan bagian utara serta timur pulau Mindoro. Pada mulanya bahasa Tagalog ditulis dengan huruf baybayin atau juga disebut alibata, yang berakar dari huruf Brahmi dan terdiri atas 17 huruf, yakni 3 huruf hidup dan 14 huruf mati yakni a, i, u, ka, nga, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, la, wa, sa dan ha. Bukti ini ditemukan oleh para penjajah Spanyol pada abad ke-16. Bahasa Tagalog terbagi atas beberapa dialek, seperti dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan, Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan Tayabas. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Tagalog di wilayah Filipina dan bahasa Mongondow di Sulawesi Utara? Seperti disebut di atas bahasa Tagalog dituturkan di wilayah Filipina. Era Spanyol dan Amerika. Lalu bagaimana sejarah bahasa Tagalog di wilayah Filipina dan bahasa Mongondow di Sulawesi Utara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bahasa (140): Bahasa Saluan di Semenanjung Banggai; Teluk Tomini, Laut Maluku dan Laut Banda Tempo Doeloe


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Saluan adalah bahasa yang digunakan di wilayah kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Bahasa ini dipakai oleh tiga etnis suku Saluan, yaitu Saluan Loinang, Saluan Obo, dan Saluan Lingketeng. Asal usul orang Saluan belum sepenuhnya diketahui. Ada yang berpendapat dari Sulawesi Selatan (Luwu) dan ada yang mengatakan orang Saluan berasal dari Maluku bermigrasi ke Sulawesi pada abad ke-14 atau ke-15. Mereka termasuk dalam kelompok masyarakat Melanau, dan bahasa mereka berkaitan dengan bahasa-bahasa yang ada di Maluku.


Suku Saluan merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Jumlah masyarakat Saluan berdasarkan sensus penduduk 2016 lebih kurang 200.000 jiwa. Masyarakat asli Saluan adalah orang Loinang yang berarti orang gunung. Hal ini sesuai dengan tempat tinggal suku asli Saluan yang sebagian besar di daerah pegunungan. Suku Saluan adalah suku besar di Kabupaten Banggai. Nama Saluan adalah salah satu dari ke tiga anak Raja yang memerintah dahulu kala, Saluan ini merupakan anak Bungsu sang Raja. Suku Saluan terbagi atas beberapa bagian yaitu Saluan Lingketeng, Saluan Loinang dan juga Saluan Obo. Yang membedakan dari ke tiga Suku ini adalah dialek bahasa yang sedikit berbeda, asal mula dari ke tiga saluan di atas pun berbeda. Saluan Lingketeng berasal dari pedalaman Kecamatan Pagimana, kemudian Saluan Loinang berasal dari pedalaman Simpang Kecamatan Simpang Raya sedangkan Saluan Obo berasal dari pedalaman perbatasan antara Kabupaten Banggai dan Kabupaten Tojo Una-Una. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Saluan di semenanjung Banggai? Seperti disebut di atas bahasa Saluan dituturkan dio kabupaten Banggai. Teluk Tomini, laut Maluku dan laut Banda tempo doeloe. Lalu bagaimana sejarah bahasa Saluan di semenanjung Banggai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982