Minggu, 18 Februari 2024

Sejarah Bahasa (307): Bahasa, Penyelidikan Sejarah di Pulau Papua;Sejarah di Nusantara Antara Sejarah Mitos dan Bukti Sejarah


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Sebagaimana dikatakan berulang-ulang, sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Demikian juga dalam penyelidikan sejarah bahasa. Di nusantara (baca: Indonesia) mulai dari Sumatra hingga Papua sejarah bahasa penuh dengan mitos. Satu-satunya bukti sejarah yang ada bahasa itu sendiri yang masih dituturkan.


Sastra dan Sejarah Abad Pertengahan Dipenuhi dengan Mitos dan Takhayul. Ricky Jenihansen - Jumat, 13 Oktober 2023. Nationalgeographic.co.id—Abad Pertengahan sering kali dicitrakan sebagai periode zaman kegelapan di Eropa yang ditandai dengan kemunduran peradaban. Citra tersebut tentu bukan tanpa alasan, seperti misalnya sastra dan sejarah Abad Pertengahan yang dipenuhi dengan mitos, dongeng dan takhayul yang sulit dibedakan. Cerita-cerita yang ditulis awalnya merupakan cerita rakyat (floklore) abad pertengahan. Itu adalah cerita-cerita yang disampaikan secara lisan, dan karena sebagian besar penduduknya buta huruf, buku-buku terus dibacakan dengan suara keras kepada penonton. Tingkat melek huruf meningkat pada abad ke-15, dan seiring dengan berkembangnya mesin cetak, semakin banyak buku yang tersedia. Tindakan membaca sendiri untuk kesenangan pribadi menjadi lebih umum dan ini mengubah cara penulis menulis. Awalnya, penulis dalam sejarah abad pertengahan adalah juru tulis anonim yang menuliskan cerita yang mereka dengar. Tulisan mereka sering kali dianggap sebagai sejarah Abad Pertengahan, meski cerita tersebut bisa jadi hanya mitos atau dongeng. (https://nationalgeographic.grid.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa dan penyelidikan sejarah di pulau Papua? Seperti disebut di atas; ada hubungan bahasa di satu sisi dan mitos dalam sejarah di sisi lain. Namun sejarah bahasa haruslah mencerminkan bahasa yang benar-benar terjadi. Sejarah di Nusantara antara sejarah mitos dan bukti sejarah. Lalu bagaimana sejarah bahasa dan penyelidikan sejarah di pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (306):Bahasa Sentani Danau Sentan -- Bahasa di Jayapura Masa ke Masa; Teluk Humboldt Kota Hollandia TempoDulu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Sentani (Buyaka) adalah sebuah bahasa dari rumpun bahasa Papua yang dituturkan di sekitar Danau Sentani. Bahasa Sentani dituturkan oleh masyarakat kampung Nendali, distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Sentani merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 99,25%--100% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, yaitu Bahasa Tabla dan Bahasa Ormu.


Bahasa Daerah di Kota Jayapura Dikhawatirkan Punah.  Jumat, 5 Oktober 2018. Jayapura (Antara News) - Sejumlah bahasa di wilayah adat tanah Tabi, Provinsi Papua yakni di Kota Jayapura dikhawatirkan akan punah jika tidak segera dilestarikan. Demikian disampaikan oleh Suharyanto, dari Balai Bahasa Papua dan Papua Barat di Kota Jayapura. "Bahasa-bahasa asli di tanah Tabi diantaranya ada bahasa Sentani, bahasa Nafri, Tobati Enggros, Kayu Pulo dan bahasa Skouw, secara umum kecuali bahasa Sentani, kondisi vitalitas bahasa yang ada di tanah Tabi ini cukup memprihatinkan keberadaannya,". Terancam punahnya ketiga bahasa bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya terkait jumlah penutur yang berkurang, lokasi suatu daerah, kebutuhan serta asimilasi yang terjadi. "Ketika berbicara soal kebutuhan hidup maka akan menggunakan bahasa pengantar yang dipahami bersama, mau tidak mau pasti para penuturnya akan menggunakan bahasa Indoensia sebagai bahasa pengantar, maka secara langsung atau tidak langsung bahasa seperti Kayu Pulo ini akan terdesak, tergerus oleh pemakaian bahasa Indonesia". (https://www.antaranews.com/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Sentani di danau Sentani dan bahasa di Jayapura masa ke masa? Seperti disebut di atas bahasa di wilayah Jayapura yang sekarang terdapat sejumlah bahasa antara lain bahasa Sentani. Teluk Humboldt dan kota Hollandia tempo dulu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sentani di danau Sentani dan bahasa di Jayapura masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 17 Februari 2024

Sejarah Bahasa (305): Bahasa Sarmi Banyak Suku Banyak Bahasa; SARMI adalah Sobei, Armati, Rumbuai, Manirem dan Isirawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Sobei adalah sebuah bahasa dari rumpun bahasa Austronesia yang dipertuturkan di daerah sekitar Kabupaten Sarmi, Papua. Bonggo, juga dikenal sebagai Armopa, adalah sebuah bahasa Austronesia yang dituturkan di distrik Bonggo, kabupaten Sarmi di pesisir utara provinsi Papua,


Kabupaten Sarmi adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sarmi. Kabupaten Sarmi terletak di bagian Utara Pulau Papua. Nama Sarmi adalah singkatan dari nama suku-suku besar yang terdapat di wilayah ini, yakni Sobei, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouwenhoven, yang kemudian memberikan nama Sarmi. Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat banyak kelompok lain. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri. Kabupaten Sarmi secara geografis di utara Samudra Pasifik, di timur kabupaten Jayapura, di selatan provinsi Papua Pegunungan dan di barat kabupaten Mamberamo Raya. Kabupaten Sarmi terdiri dari wilayah pesisir, dataran rendah, dataran tinggi hingga pegunungan. Wilayah pesisir dataran rendah di bagian selatan merupakan dataran aluvial Sungai Mamberamo. (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa di Sarmi, banyak suku banyak bahasa? Seperti disebut di atas di wilayah Sarmi banyak suku banyak bahasa. Sarmi adalah singkatan dari nama-nama suku besar Sobei, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Lalu bagaimana sejarah bahasa di Sarmi, banyak suku banyak bahasa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (304): Bahasa Dani Lembah Baliem Pedalaman Papua; Wamena Daerah Hulu Sungai Memberamo di Jayawijaya


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Dani terdiri beberapa bahasa diantaranya Bahasa Dani Hubula dituturkan oleh seku Mukoko di kampong Wesapot distrik Wamena Kota kabupaten Jayawijaya provinsi Papua. Di sebelah utara kampong Waseput dituturkan bahasa Yali Pass dan di sebalah barat dituturkan bahasa Lani. Bahasa Dani berbeda dengan bahasa Yali Pass, bahasa Lani, bahasa Dani Atas, bahasa Dani Bawah, bahasa DaniBokondini dan bahasa Dani Tengah (Dani Baliem),


Suku Dani atau Hubula adalah sekelompok suku yang mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan. Pemukiman mereka berada di antara Bukit Ersberg dan Grasberg di Kabupaten Jayawijaya serta sebagian Kabupaten Puncak Jaya. Suku-suku di pegunungan pertama kali diketahui bermigrasi ke Lembah Baliem diperkirakan sekitar ratusan tahun yang lalu. Banyak eksplorasi di dataran tinggi pedalaman Papua yang dilakukan. Salah satu diantaranya yang pertama adalah Expedisi Lorentz pada tahun 1909-1910 (Netherlands), yang berhasil bertemu dengan representatif dari Horip dan Pesegem tetapi mereka tidak sampai ke Lembah Baliem. Kemudian penyidik asal Amerika Serikat yang bernama Richard Archold anggota timnya adalah orang dari luar negeri pertama yang mengadakan kontak dengan penduduk asli yang belum pernah mengadakan kontak dengan negara lain sebelumnya. Peristiwa ini terjadi secara kebetulan pada 23 Juni 1938 saat sedang melakukan penerbangan di atas Lembah Baliem (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah bahasa Dani di Lembah Baliem pedalaman Papua? Seperti disebut di atas bahasa Dani terdiri beberapa bahasa; Wamena daerah hulu sungai Memberamo di kabupaten Jayawijaya. Lalu bagaimana sejarah bahasa Dani di Lembah Baliem pedalaman Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Jumat, 16 Februari 2024

Sejarah Bahasa (303):Aksara Jawi dan Bukti Pertama di Trenggano, Aksara Orang Moor? Pantai Timur Sumatra-Pantai Barat Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Abjad Jawi alias huruf Jawi, aksara Jawi, abjad Arab-Melayu, abjad Yawi, tulisan Jawi, atau tulisan Melayu adalah kumpulan huruf berbasis abjad Arab yang umumnya digunakan untuk menuliskan teks dalam bahasa Melayu (dialek Malaysia, Brunei, Siak, Pahang, Terengganu, Johor, Deli, Kelantan, Songkhla, Riau, Pontianak, Palembang, Jambi, Sarawak, Musi dan dialek lainnya) dan bahasa-bahasa lainnya; seperti bahasa Aceh, Betawi, Banjar, Kerinci, Minangkabau maupun Tausug.


Istilah Moor adalah sebuah eksonim pertama kali digunakan oleh orang Kristen Eropa untuk menunjuk populasi Muslim di Maghreb, al-Andalus (Semenanjung Iberia), Sisilia dan Malta selama Abad Pertengahan. Bangsa Moor bukanlah bangsa yang tunggal, berbeda, atau memiliki definisi sendiri. Orang-orang Eropa abad pertengahan dan periode modern awal menerapkan nama ini secara beragam pada orang Arab, Berber dan Muslim Eropa. Istilah dalam arti lebih luas untuk merujuk pada umat Islam pada umumnya, khususnya keturunan Arab atau Berber, di Andalusia atau Afrika Utara. Pada masa kolonial, Portugis memperkenalkan nama "Ceylon Moor" dan "Indian Moors" di Asia Selatan dan Sri Lanka, dan umat Islam Bengali juga disebut Moor. Di Filipina, komunitas Muslim yang sudah lama berdiri, sebelum kedatangan Spanyol, kini mengidentifikasi diri mereka sebagai "orang Moro", sebuah nama samaran yang diperkenalkan oleh penjajah Spanyol karena keyakinan Muslim (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah aksara Jawi bukti pertama di Trenggano, aksara Orang Moor? Seperti disebut di atas aksara Jawa diduga dipopulerkan oleh orang-orang Moor. Pantai Timur Sumatra-Pantai Barat Papua. Lalu bagaimana sejarah aksara Jawi bukti pertama di Trenggano, aksara Orang Moor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (302): Bahasa Lani Bahasa di Pedalaman Papua; Jayawijaya, Lanijaya, Puncak Jaya, Membramo Tengah, Tolikara


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Lani dituturkan oleh etnik Lani di kampong Ninabua distrik Rom kabupaten Lanny Jaya provinsi Papua. Bahasa Lani juga dituturkan di kampong Wesaput, di kampong Abenaho dan lainnya. Bahasa Lanny berbeda dengan bahasa Dani (Hubula), Dani Atas dan Nggem. Catatan: distrik Yiginua di kabupaten Lanny Jaya terdiri kampong-kampong Abua, Golikme, Gumagame, Ninabua, Ninengwa, Tepogi dan Weri.

 

Lani Wone: Kamus Bahasa Lani-Indonesia Karya Anak Asli Lani. Jayapura, Selasa 31 Agustus 2021.Humas Papua. Withen Kolago pria Asli Lanijaya bersama isteri hari ini menyambangi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua. Withen Kolago datang dengan menenteng tas nokennya yang berisi beberapa buku didampingi isteri tercinta. Kehadiran Withen dan Isterinya untuk mendaftarkan karya ciptanya berupa Lani Wone Kamus Bahasa Lani – Indonesia yang ditulisnya sejak 6 tahun lamanya. Kakanwil dan Jajaran menerima setiap data dukungnya dan segera memproses Sertifikat Hak Ciptanya. Withen mengatakan saya menulis Bahasa Lani, karena Bahasa Lani merupakan suku yang paling besar di Pegunungan Tengah Papua, mencakup hampir 6 kabupaten, diantaranya Jayawijaya, Lanijaya, Puncak Jaya, Membramo Tengah, Tolikara merupakan basisnya orang Lani, dan Bahasa Lani paling besar di atas. (https://papua.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Lani di pedalaman pulau Papua? Seperti disebut di atas bahasa Lani dituturkan di wilayah bahasa Lani. Bahasa Lani tersebar di wilayah Jayawijaya, Lanijaya, Puncak Jaya, Membramo Tengah dan Tolikara. Lalu bagaimana sejarah bahasa Lani di pedalaman pulau Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982