*Untuk melihat semua artikel Sejarah Persija Jakarta dalam blog ini
Klik Disin
Apakah
ada kegiatan sepakbola semasa pendudukan Jepang? Jawabannya: Ada, tetapi sangat
diawasi. Padahal kegiatan sepakbola di era Belanda justru sangat bebas. Lantas,
apakah masih ada klub sepakbola ETI (Eropa/Belanda) pada masa pendudukan
Jepang? Jawabannya: Ternyata ada, tetapi intensitasnya drastis berkurang.
Sejarah sepakbola di masa pendudukan Jepang jarang (hampir tidak ada berita)
yang dilaporkan. Di dalam artikel ini, coba menelusurinya.
|
Radjamin Nasution menjadi Walikota Surabya |
Soerabaijasch
handelsblad, 30-04-1942 (Pertandingan sepakbola: Excelsior 7 vs Tiong Hwa 2 dan
HBS 2 vs Persibaja 1): ‘Dua pertemuan pertama pertandingan sepakbola untuk
menghormati ulang tahun Tenno Heika diselenggarakan. Dua hari secara
besar-besar di Stadion HBS. Ribuan penonton datang tanpa mengeluh di Jalan
Tambaksari. Harga tiket masuk yang rendah. Yang merupakan bukti jelas bahwa
kepentingan publik dalam keran sepakbola. Hadir beberapa otoritas tinggi
Nippon, kepala polittie yang hari kedua melakukan kickoff. Juga banyak tentara
Nipponsche, juga tampak Walikota Radjamin (Nasution). Seperti diketahui,
seluruh penerimaan dari tiket untuk dibayarkan kepada pemerintah kota untuk
disalurkan kepada keluarga yang terkena dampak perang. Itu menunjukan kebajikan
olahraga dan amal disini juga berjalan seiring. Pada pertandingan pertama lebih
layak dari tampilan kedua. Pertandingan berjalan adil sehingga semua pemain
tidak ada yang dirugikan dan mendapat layak pujian. Itu olahraga tidak hanya
konten yang baik, tapi juga sportivitas yang tinggi. Pertemuan pertama antara.
Excelsior dan Tiong Hwa berakhir dengan skor 7-2. Excelsior akan di final.
Pertandingan kedua adalah antara Persibaja dan HBS adalah menjadi sebuah
kompetisi baik dalam kualitas antusias, 22 pemain bersemangat sampai menit
terakhir, Terlihat selalu indah adil dan sporty. Babak pertama tanpa gol. Pada
babak kedua HBS tak henti-hentinya mereka menyerbu ke gawang Persibaja, kiper
Persibaja terlalu kuat. Akhirnya HBS menang dan akan melawan Excelsior di
final. Wasit Risakotta dan Pangeran, cakap dibantu oleh hakim garis Carter dan
Limahelu. Kami melihat ada seremoni. Di tribun telah dipasang tiang, kemudian
Amboneesche orkestra alat musik tiup mengiringi Kimigayo, bendera Nippon
dikibarkan naik sangat lambat dalam upacara. Sebelumnya kickoff pada
pertandingan pertama dilakukan oleh Burgemesteer (Walikota) Radjamin (Nasution)
dan pada pertandingan yang kedua dilakukan oleh Komisaris Polisi Nippon. Pada
pertandingan besok sore antara Tiong Hwa dan Persibaja dan kemudian antar
pemenang yakni Excelsior dan HBS. Untuk pemenang akan disedikan piala dari
Soerabajasche Middenstands Vereeniging’.
Tunggu
deskripsi lebih lanjut
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar