*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Jalan Salemba Raya adalah ruas jalan antara Persimpangan Jalan Paseban dan Persimpangan Jalan Pramuka. Pada dua sisi jalan ini dulu namanya Kampong Salemba. Di wilayah Kampong Salemba ini terbentuk sebuah landerein, suatu tanah partikelir. Area landerein ini pada masa kini antara Jalan Salemba dengan sungai Tjiliwong dan antara Jalan Diponegoro dengan Jalan Kenari. Area tanah partikelir ini kemudian dikenal sebagai Struiswijk (lingkungan Eropa/Belanda Struis).
Jalan Salemba Raya adalah ruas jalan antara Persimpangan Jalan Paseban dan Persimpangan Jalan Pramuka. Pada dua sisi jalan ini dulu namanya Kampong Salemba. Di wilayah Kampong Salemba ini terbentuk sebuah landerein, suatu tanah partikelir. Area landerein ini pada masa kini antara Jalan Salemba dengan sungai Tjiliwong dan antara Jalan Diponegoro dengan Jalan Kenari. Area tanah partikelir ini kemudian dikenal sebagai Struiswijk (lingkungan Eropa/Belanda Struis).
Salemba (Peta 1825) |
Bagaimana sebuah area (sebuah persil) di Kampong Salemba
menjadi landerein dan kemudian berubah menjadi pusat orang Eropa/Belanda tentu
masih menarik untuk diperhatikan. Satu hal yang kerap terlupakan, di sekitar
stasion Salemba di era kolonial Belanda adalah pusat perjuangan para revolusioner
Indonesia dimana terdapat gedung PPPKI yang dibangun tahun 1927. Gedung ini
kini dikenal sebagai Gedung MH Thamrin. Untuk itu mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.