*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Sejarah Enrekang
berbeda dengan sejarah Luwu, Sejarah Mamasa berbeda dengan sejarah Mandar.
Sejarah Enrekang lebih mirip dengan sejarah Mamasa. Sejarah Enrekang dan
sajarah Mamasa memiliki kedekatan dengan sejarah Toraja. Di sebelah utara
wilayah Toraja terdapat sejarah Makki, sejarah Seko, sejarah Rampi, sejarah
Bada, sejarah Beso dan sejarah Napu. Semua sejarah tersebut berada di wilayah
pedalaman jantung pulau Sulawesi. Di sisi luar wilayah pedalaman ini terbentuk
sejarah Luwu dan sejarah Mandar.
Wilayah Enrekang pada masa ini adalah kabupaten Enrekang
dengan ibu kota di Enrekang. Pada wilayah ini tempo doeloe terdapat suatu kerajaan
bernama Malepong Bulan. Kerajaan ini bersifat Manurung, terdiri dari tujuh kerajaan-kerajaan
yang lebih kecil yang membentuk federasi yang disebut Pitue Massenrempulu. Kerajaan-kerajaan
kecil tersebut, yaitu: Endekan, Kassa, Batulappa, Tallu Batu Papan, Maiwa, Letta
dan Baringin, Kerajaan Tallu Batu Papan (Duri) adalah gabungan dari tiga
kerajaan-kerajaan yang lebih kecil yaitu Buntu Batu, Malua dan Alla, Pitu Massenrempulu'
ini terjadi kira-kira dalam abad ke-14, tetapi sekitar pada abad ke-17 Pitu Massenrempulu
berubah nama menjadi Lima Massenrempulu (kerajaan Baringin dan kerajaan Letta
tidak bergabung lagi ke dalam federasi Massenrempulu). Pada pemulaan cabang
Pemerintah Hindia Belanda, federasi Lima Massenrempulu terdiri dari Buntu Batu,
Malua, Alla (Tallu Batu Papan/Duri), Enrekang (Endekan) dan Maiwa. Sejak 1912 wilayah
federasi ini dijadikan sebagai satu wilayah pemerintah setingkat onderafdeling dengan
nama Onderafdeeeling Enrekang.
Lantas
bagaimana sejarah Enrekang di jantung pulau Sulawesi? Seperti disebut di atas bahwa
Enrekang berada di wilayah pedalaman di tenggara Toraja dan di sebelah barat
laut Toraja adalah Mamasa. Sedangkan di wilayah utara Toraja terdapat Makki,
Seko, Rampi, Bada, Beso dan Napu. Lalu bagaimana semua itu berkaitan? Seperti
kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.