Selasa, 09 Maret 2021

Sejarah Papua (12): Teluk Cenderawasih Tempo Dulu Disebut Geelvink Baay; Taman Nasional, Pulau Japen, Biak, Numfor, Moor

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Teluk Cendrawasih tempo doeloe disebut Geelvink Baay. Teluk besar ini dikawal oleh beberap pulau besar Pulau Biak (Misore atau Schouten), Pulau Japen  (Langland atau Jobie) dan Pulau Numfor (Bultig). Salah satu pulau kecil di teluk bagian dalam bernama Pulau Moor (masuk kabupaten Nabire). Pada masa kini di kawasan teluk ini dijadikan sebagai taman laut terbesar yang diberi nama Taman Nasional Cenderawasih.

Teluk Cenderawasih adalah sebuah teluk yang terletak di sebelah timur provinsi Papua Barat yang menjadi batas antara provinsi Papua dengan provinsi Papua Barat. Teluk ini terdiri dari daratan dan pesisir pantai, daratan pulau-pulau, terumbu karang dan perairan lautan. Taman Nasional Cenderawasih meliputi pulau Mioswaar, Nusrowi, Roon, Rumberpon dan Yoop. Di dalam teluk terdapat lima kabupaten (yang disebut wilayah Saereri) yakni kabupaten Biak, kabupaten Numfor, kabupaten Supiori, kabupaten Yapen. Sedangkan kabupaten lainnya yang bersinggungan dengan teluk adalah kabupaten Manokwari, kabupaten Teluk Wondama, kabupaten Nabire, kabupaten Waropen dan kabupaten Membramo Raya

Lantas bagaimana sejarah awal Teluk Cenderawasih? Seperti disebut di atas, teluk ini sungguh besar sehingga pada masa ini terbentuk banyak kabupaten. Kota Manokwari yang menjadi ibu kota Provinsi Papua Barat juga menjadi bagian dari kawasan teluk ini. Teluk besar ini ditemukan orang-orang Belanda (Hollander) pada tahun 1701. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Papua (11): Sejarah Teluk Wondama Tetangga Teluk Bintuni; Kini Kabupaten Teluk Wondama, Ibu Kota di Kota Rasiey

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini 

Ada beberapa nama wilayah (kabupaten) di Indonesia menggunakan nama teluk, nama kepulauan dan nama tanjung. Nama-nama yang lazim muncul dalam sejarah navigasi pelayaran tempo doeloe. Di Papua terdapat dua kabupaten yang menggunakan nama teluk yakni Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupatan Teluk Wondama. Kebetulan dua kabupaten nama teluk berdekatan (saling membelakangi). Teluk Bintuni menghadap ke barat, teluk Wondama ke utara. Lantas apa keutamaan sejarah Teluk Wondama?

Pada masa ini nama Teluk Wondama dijadikan menjadi nama kabupaten di provinsi Papua Barat. Kabupaten Teluk Wondama sendiri merupakan pemekaran kabupaten Manokwari tahun 2003. Nama-nama kecamatan di kabupaten Teluk Wandoma adalah Naikere, Wondiboy, Rasiey, Kuri Wamesa, Wasior, Teluk Duairi, Roon, Windesi, Nikiwar, Wamesa, Roswar, Rumberpon dan Soug Jaya. Sebagai kabupaten baru, Kabupaten Teluk Wondama ditetapkan ibu kota di Rasiey. Sebelumnya Rasiey adalah sebuah distrik di Kabupaten Manokwari.

Lantas bagaimana sejarah asal-usul Teluk Wondama? Yang jelas teluk Wondama adalah teluk kecil, bagian dari teluk besar, Teluk Cendrawasih (dulu disebut Geelvink Baay). Lalu apakah ada hubungan teluk Bintuni dengan teluk Wondama dari perspektif sejarah (perdagangan, penduduk dan politik)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 08 Maret 2021

Sejarah Papua (10): Sejarah Teluk Bintuni, Kini Kabupaten Teluk Bintuni, Ibu Kota di Kota Bintuni; Kabupaten Kaya Papua Barat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Teluk Bintuni sudah dikenal sejak lama. Namanya berdasarkan nama kampong Bintuni di suatu teluk besar yang menghadap ke Kepulauan Maluku. Wilayah Teluk Bintuni di masa lampau ternasuk di bawah yurisdiksi Kesultanan Tidore. Kini, wilayah Teluk Bintuni menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat.

Nama Teluk Bintuni dijadikan nama distrik di kabupaten Manokwari seiring dengan pebentukan Provinsi Irian Jaya pada tahun 1969. Pada tahun 1999 Provinsi Irian Jaya dimekarkan dengan membentuk Provinsi Irian Jaya Barat. Pada tahun 2002 distrik Teluk Bintuni ditingkatkan statusnya dengan membentuk kabupaten sendiri yang dipisahkan dari Kabupaten Manokwari. Ibu kota kabupaten di kota Bintuni. Pada tahun 2007 nama provinsi Irian Jaya Barat diubah menjadi Provinsi Papua Barat.

Bagaimana sejarah asal usul Teluk Bintuni? Seperti disebut di atas namanya berasal dari suatu kampong di teluk, kampong Bintuni. Teluk besar ini sudah sejak lama dikenal sebagai wilayah perdagangan yang berpusat di kota dagang Tidore. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Papua (9): Sejarah Manokwari, Nama Mirip Manuk Kasuari; Sejarah Awal Navigasi Pelayaran di Pantai Utara Papua

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini 

Nama Manokwari bukanlah nama lama, tetapi nama baru di kepala burung pulau Papua. Nama yang lebih tua adalah nama Dorei. Pada era Hindia Belanda, nama (kampong( Dorei dijadikan sebagai nama wilayah (lanskap) dan kemudian di (kampong) Manokwari ditetapkan sebagai pusat dari cabang pemerintahan (Residentie Ternate). Nama Ternate selain nama kampong yang menjadi ibu kota (stad) juga dijadikan nama wilayah (Residentie).

                                                     

Pada masa ini nama Manokwari sebagai kota, juga dijadikan nama wilayah (kabupaten), Nama Manokwari pada masa ini kerap ditulis sebagai sejarah awal pengabaran Injil di Manokwari yang bermula di Pulau Mansinam. Kabupaten Manokwari seiring dengan pembentukan provinsi Irian Jaya pada tahun 1969. Pada tahun 1999 Irian Jaya dimekarkan dengan membentuk Provinsi Irian Jaya Barat dengan ibu kota di Manokwari. Nama Irian Jaya dan Irian Jaya Barat tahun 2007 diubah menjadi Papua dan Papua Barat.

Lantas bagaimana sejarah asal usul Manokwari? Yang jelas pada tanggal 8 November 1898 cabang pemerintahan Hindia Belanda dibentuk di Manokwari dimana Residen Ternate DW Horst melantik LA van Oosterzee sebagai Controleer di Afdeling Noord New Guinea. Tentu saja jauh sebelum itu nama Manokwari sudah dikenal. Lalu apakah nama Manokwari berasal dari Manuk Kasuari? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 07 Maret 2021

Sejarah Papua (8): Sejarah Fakfak, Kota Tua di Pantai Barat Papua Seberapa Tua? Pelukis Jerman H von Rosenberg di Fakfak, 1860

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini

Kota apa yang paling tertua di Papua? Salah satu nominasinya adalah Fakfak. Pada era Pemerintah Hindia Belanda, beberapa penulis menyebut Fakfak sudah dikunjungi oleh orang Eropa pada era VOC. Hal ini boleh jadi karena kedekatan geografisnya dengan Amboina. Okelah itu satu hal. Hal lain yang lebih penting adalah bagaimana situasi dan kondisi Fakfak pada masa awal penemuannya. Dan, bagaimana pula situasi dan kondisi Fakfak pada era selanjutnya.

Nama Fakfak pada masa ini adalah nama kabupaten di provinsi Papua Barat. Konon, kabupaten ini terkenal sebagai penghasil pala. Kabupaten Fakfak dibentuk pada tahun 1969 seiring dengan pembentukan Provinsi Irian Barat. Fakfak, tidak hanya terbilang sebagai kota tua, pusat pemerintahan pertama di era Hindia Belanda juga di Fakfak. Oleh karena itu dalam hal sejarah, Fakfak memiliki keutamaan di wilayah Papua. Sebelum Pemerintah Hindia Belanda membentuk cabang pemerintahan di wilayah Papua, wilayah Papua sejak era VOC berada di bawah yurisdiksi Kesultanan Tidore.

Lantas bagaimana sejarah Fakfak? Seperti disebut di atas Fakfak sudah sejak lama dikenal. Salah satu pelukis terkenal asal Jerman Hermann von Rosenberg pernah ke Fakfak. Dalam hubungan ini menarik untuk menarasikan kembali sejarah Fakfak dari berbagai sumber (teks, peta dan lukisan). Namun yang tetap menjadi pertanyaan adalah sejak kapan Fakfak dikenal secara luas. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Papua (7): Sejarah Awal Kaimana, Senja di Kaimana; Nama Teluk Triton 1828 di Leher Kepala Burung Pulau Papua

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Papua dalam blog ini Klik Disini 

Keindahan alam di Papua ada di berbagai tempat, secara khusus di Provinsi Papua Barat tidak hanya di Raja Ampat, juga di Kaimana. Senja petang hari di Kaimana. pantai barat Papua bahkan setara dengan senja di sore hari di Air Bangis, pantai barat Sumatra. Namun pantai Kaimana jauh kebih populer karena namanya telah diabadikan dalam sebuah lagu klasik berjul Senja di Kaimana (dinyanyikan Alfian tahun 1960an).

Pada tahun 199 provinsi Irian Jaya dimekarkan dengan membentuk Provinsi Irian Jaya Barat. Pada tahun 2020 nama Kaimana dan Raja Ampat ditabalkan menjadi nama-nama kabupaten di Provinsi Irian Jaya Barat. Pada tahun 2007 nama Irian Jaya (Barat) diubah menjadi Papua (Barat). Ibu kota Kabupaten Kaimana berada di kota (distrik) Kaimana. Penduduk kabupaten Kaimana pada dewasa ini sekitar 70.000 jiwa dan sekitar 70 persen penduduknya berada di ibu kota kabupaten. Dengan kata lain penduduk kabupaten Kaimana terkesan bersifat urban. Di pantai kota inilah, lagu Senja di Kaimana dimaksudkan.

Lantas bagaimana sejarah awal Kaimana? Ini bermula ketika kapal Triton berlabuh di teluk yang menjadi nama teluk (Teluk Triton). Di garis pantai teluk inilah terdapat kampong Kaimana. Sedangkan pusat pemerintahan, sejak era Kesultanan Tidore berpusat di Pulau Adi. Lalu bagaimana sejarah awal Kaimana terbentuk? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.