Rabu, 01 Desember 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (266):Pergerakan Nasional Indonesia, Bukan Dimulai Boedi Oetomo; PPPKI Versus Sarikat Islam

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Data sejarah nasional Indonesia sesungguhnya tersedia cukup banyak dan sangat terang benderang. Hanya saja ada penulis sejarah yang memplintir. Tulisan-tulisan miring inilah yang kerap dijadikan rujukan pada masa ini. Padahal sumber sejarah nasional Indonesia dapat ditelusuri pada sumber surat kabar dan majalah sejaman. Sejarah adalah narasi fakta dan data. Jika begitu, sejarah adalah apa adanya (bukan diplintir).

Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20 di Nusantara. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Budi Utomo, 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 (Wikipedia). Dalam Kompas.com, 30/01/2020 sebuah artikel berjudul: ‘Pergerakan Nasional di Indonesia, Diawali Organisasi Budi Utomo’. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Museum Kebangkitan Nasional pada tahun 1997 /1998 menerbitkan buku berjudul: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan’. Tentu saja para penulis sejarah bisa membuat kesalahan. Akan tetapi data sejarah tidak demikian. Data adalah apa yang menjadi fakta, apakah masih dapat dilihat kasat mata atau yang tertulis yang dapat dibaca. Belum lama ini Kementerian Pendidikan menerbitkan buku Kamus Sejarah Indonesia dimana di dalam buku tidak ditemukan laman nama Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dan laman nama Jenderal Abdul Haris Nasution. Karena ada protes dari sejumlah pihak, buku kamus itu akhirnya ditarik.

Lantas bagaimana sejarah Pergerakan Nasional Indonesia? Yang jelas bukan dimulai dari organisasi kebangsaan Boedi Oetomo yang didirikan tanggal 20 Mei 1908. Jauh sebelum itu sudah ada organisasi kebangsaan di beberapa daerah yang bahkan ada yang jelas-jelas mengusung visi nasional (sementara Boedi Oetomo masih bersifat kedaerahan hingga beberapa tahun setelah pendiriannya tahun 1908). Lalu bagaimana sejarah Pergerakan Nasional Indonesia? Yang jelas Sarikat Islam menolak bergabung dengan PPPKI. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 30 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (265): Pahlawan Nasional Mohamad Natsir, Pendiri Partai Masyumi;Partai Nahdlatul Ulama-Partai NU

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Mohamad Natsir adalah Pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2008. Namun sempat ada yang meragukannya. Mengapa? Yang jelas, Mohamad Natsir adalah seorang pejuang, berjuang sejak sebelum Indonesia Merdeka tanggal 17 Agustus 1945. Mohamad Natsir adalah pendiri Partai Masumi dan pernah menjadi Perdana Menteri Republik Indonesia. Apakah itu masih harus ditolak?

Mohammad Natsir (17 Juli 1908 – 6 Februari 1993) adalah seorang ulama, politikus, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan tokoh Islam terkemuka Indonesia. Di dalam negeri, ia pernah menjabat menteri dan Perdana Menteri Indonesia, sedangkan di kancah internasional, ia pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim Dunia (World Muslim League) dan ketua Dewan Masjid se-Dunia. Natsir lahir dan dibesarkan di Solok, sebelum akhirnya pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan kemudian mempelajari ilmu Islam secara luas di perguruan tinggi. Ia terjun ke dunia politik pada pertengahan 1930-an dengan bergabung di partai politik berideologi Islam. Pada 5 September 1950, ia diangkat sebagai Perdana Menteri Indonesia kelima. Setelah mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 26 April 1951 karena berselisih paham dengan Presiden Soekarno, ia semakin vokal menyuarakan pentingnya peranan Islam di Indonesia hingga membuatnya dipenjarakan oleh Soekarno. Setelah dibebaskan pada tahun 1966, Natsir terus mengkritisi pemerintah yang saat itu telah dipimpin Soeharto hingga membuatnya dicekal. Pada tanggal 10 November 2008, Natsir dinyatakan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Natsir dikenal sebagai menteri yang "tak punya baju bagus, jasnya bertambal. Dia dikenang sebagai menteri yang tak punya rumah dan menolak diberi hadiah mobil mewah. (Wikipedia).:

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Mohamad Natsir? Seperti disebut di atas, Mohamad Natsir adalah pendiri partai Masyumi, partai dimana Zainoel Arifin Pohan membentuk partai baru, Partai NU (Nahdlatoel Oelama). Lantas mengapa ada yang menolak Mohamad Natsir ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.