Kamis, 23 Maret 2023

Sejarah Malang (59): Presiden Soekarno ke Malang Agustus 1950, Ada Apa? Soekarno Tidak Berkenan Berdiri Negara Jawa Timur?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Apakah Ir Soekarno, Presiden Republik Indonesia Serikat pilih kasih? Fakta bahwa selama Negara Republik Indonesia Serikat eksis, Presiden Soekarno tidak pernah ke Jawa Timur, kampong halamannya. Mangapa? Apakah Ir Soekarno tidak berkenan dengan terbentuknya Negara Jawa Timur? Wilayah Repiublik Indonesia berkurang dengan terbentuknya Negara Jawa Timur.


Monumen Tugu Kota Malang Diresmikan Bung Karno. Tugumalang.id. 14 Feb 2022. Monumen lawas alun-alun Tugu Kota Malang dibangun sebagai simbol kemerdekaan pasca prokmalasi kemerdekaan. Bangunan diresmikan langsung presiden Sukarno. Tujuan monumen sebagai representasi Indonesia telah merdeka. Pakar sejarah Universitas Negeri Malang Dr R Reza Hudiyanto, bahwa peletakan batu pertama monumen ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Doel Arnowo pada 17 Agustus 1946. Pembangunannya disaksikan langsung Wali Kota Malang M. Sardjono dan diresmikan oleh Ir. Soekarno. Pada tahun 1946, kota-kota Jakarta, Surabaya, dan Semarang jatuh ke tangan Sekutu dan diikuti oleh Belanda. Hanya kota-kota berada di pedalaman yang bebas dari kekuasaan seperti Jogja, Kediri, Madiun, Surakarta, dan Malang. Beberapa kota pedalaman, Malang adalah kota paling modern dari aspek infrastruktur. Faktor politik juga menyertai pembangunan monumen ini. Dari segi wilayah, membangun monumen di Yogyakarta sangatlah tidak mungkin, karena tanah kerajaan dan begitu pula di Surakarta, tanahnya Sunan. Setelah ditilik kembali, Malang memang tanah netral tidak dikuasai pihak tertentu dimana masyarakat pada masa itu dapat mewujudkan ekspresinya melalui struktur fisik. Bentuk bangunan ini terdiri dari bambu runcing, relief dengan sisi berbentuk lima (Pancasila) yang isinya lima gambar pulau besar, proklamasi, dan bawahnya (penopang dasar) berupa padma. (https://tugumalang.id/)

Lantas bagaimana sejarah Presiden Soekarno ke Malang Agustus 1950, ada apa? Seperti disebut di atas, Ir Soekarno tidak pernah ke Jawa Timur di Soerabaja dan Malang semasa Negara Republik Indonesia Serikat. Apakah karena Soekarno tidak berkenan terbentuknya Negara Jawa Timur? Lalu bagaimana sejarah Presiden Soekarno ke Malang Agustus 1950, ada apa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 22 Maret 2023

Sejarah Malang (58): Republik Indonesia di Negara Jawa Timur era Republik Indonesia Serikat; Belanda di Mata Orang Jawa Timur


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Wilayah Republik Indonesia pernah tercabik-cabik, seiring satu per satu wilayah Indonesia dipisahkan oleh oraang Belanda yang didukung bangsa sendiri. Lahirlah negara-negara boneka Belanda seperti Negara Madura dan Negara Jawa Timur. Mengapa bisa begitu? Belanda diantara mata orang Indonesia, membelakangi rekan kulit berwarna, melihat kehadiran orang putih Belanda, diri sendiri berkulit berwarna. Negara Jawa Timur hanya eksis seumur jagung, tumbuh selepas magrib layu sebelum subuh. Para pemimpin Jawa Timur, termasuk di Malang yang berusaha memisahkan diri di saat perang masih berlangsung, akhirnya membubarkan diri dan anehnya berusaha bergabung (kembali) dengan Negara Republik Indonesia. Para Republiken di wilayah Jawa Timur menjadi tersenyum sendiri.


Negara Jawa Timur (RIS). Tribun News. Jumat, 27 Agustus 2021. Kepemerintahan Negara Jawa Timur baru dijalankan setelah mendapat wewenang pada 1 Oktober 1949 dari Recomba Jawa Timur. Namun, pelaksanaan pemerintahan Negara Jawa Timur tidak berjalan lancar sesuai harapan. Usai penyerahan kedaulatan, mulai bermunculan berbagai mosi, resolusi, dan demonstrasi yang menuntut bubarnya Negara Jawa Timur.  Berdasarkan surat keputusan Presiden No. 26 Tahun 1950, pemerintah negara Jawa Timur akhirnya mengajukan pernyatuan diri terhadap pusat. Pada 16 Januari 1950, wali Negara Jawa Timur melepaskan mandatnya, disusul pengangkatan Samadikun sebagai Komisaris Pemerintah Republik Indonesia Serikat untuk daerah bagian Jawa Timur.  Surat perintah ini ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Serikat, Ide Anak Agung Gde Agung. Surat tersebut dikeluarkan di Jakarta pada 19 Januari 1950 oleh ketua kabinet presiden A.K. Pringgodigdo. Selanjutnya, pada 9 Maret 1950, Negara Jawa Timur resmi bergabung ke dalam Republik Indonesia. (https://www.tribunnewswiki.com/)

Lantas bagaimana sejarah Republik Indonesia, Negara Jawa Timur, Republik Indonesia Serikat? Seperti disebut di atas negara (federal) Negara Jawa Timur hanya seumur jagung, negara terakhir yang dibentuk dan negara terawal yang membubarkan diri. Mengapa begitu? Belanda diantara mata orang Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Republik Indonesia, Negara Jawa Timur, Republik Indonesia Serikat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (57): Pecinan Chinatown di Malang, Berada Dimana? Orang Tionghoa dan Sejarah Orang Cina di Wilayah Malang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Apakah ada kota Cina atau Pecinan (Chinatown) di Kota Malang? Adalah. Dimana itu berada? Nah, itu dia. Pecinan sejajatinya terdapat di berbagai wilayah di Indonesia terutama di kota-kota. Bahkan di kota Padang Sidempuan di pedalaman Sumatra ada pecinan. Kota Cina atau Pecinan mulai terbentuk sejak dahulu, bentuknya semakin nyata pada era Pemerintah Hindia Belanda. Jika begitu, sejak kapan kota Cina atau Pecinan di Kota Malang terbentuk?


Kampung Pecinan Lahir dari Kebijakan Belanda. Radar Malang. 7 December 2022. Warga keturunan Tionghoa sudah berada di Malang sejak zaman Kerajaan Singhasari, jauh sebelum Pemerintah Kolonial Belanda menguasai Indonesia. Permukiman mereka sempat berpindah-pindah. Hingga akhirnya terpusat di kawasan Pecinan, di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen. Jawaban sama terlontar dari delapan warga keturunan Tionghoa yang ditemui Jawa Pos Radar Malang, beberapa waktu lalu. Ketika ditanya kenapa kampung mereka disebut Pecinan, mereka sama-sama menjawab dengan kalimat ini: karena banyak warga Cina-nya. Dari analisis koran ini, istilah Pecinan awalnya lahir dari kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda. Yakni kebijakan Passenstelsel dan Wijkenstelsel. Itu disampaikan Suryadinata dalam bukunya yang berjudul ’Peranakan’. Passenstensel adalah kebijakan yang melarang warga Tionghoa keluar dari Ghetto (dalam Bahasa Inggris disebut Chinatown). Kebijakan itu awalnya berlaku di tahun 1816. Lalu, di tahun 1843 ada kebijakan Wijkenstelsel, yang juga memaksa orang keturunan Tionghoa agar tinggal di Ghetto. (https://radarmalang.jawapos.com/) 

Lantas bagaimana sejarah Pecinan Chinatown di Malang, berada diimana? Seperti disebut di atas kota Cina atau Pecinan masih eksis hingga ini hari, tetapi itu bermula sejak masa lampau terutam pada era Pemerintah Hindia Belanda. Bagaimana orang Tionghoa dan sejarah orang Cina di wilayah Malang. Lalu bagaimana sejarah Pecinan Chinatown di Malang, berada diimana?  Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 21 Maret 2023

Sejarah Malang (56):Hamid Rusdi Pahlawan Indonesia di Wilayah Malang; Kenali Para Pahlawan dengan Narasi Sejarah Baik-Benar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Para pahlawan Indonesia adalah satu hal. Narasi sejarah yang baik dan benar adalah hal lain lagi. Para pahlawan tidak bisa menulis sejarahnya lagi, sudah menjadi tanggungjawab para sejarawan menulis narasi sejarahnya dengan baik dan benar. Salah satu pahlawan Indonesia di wilayah Malang adalah Hamid Rusdhi. Narasi sejarah yang baik adalah tentang apa adanya, tidak dikurangi dan juga tidak ditambahkan; sedangkan narasi sejarah yang benar sesuai dengan fakta dan data yang ada.


Mayor TNI Hamid Roesdi (1911 - 8 Maret 1949) pejuang asal Malang yang berhasil menumpas PKI tahun 1948 di Donomulyo. Ayahnya H Umar Roesdi tergolong orang terkaya di Pagak. Hamid Roesdi anak kedua dari delapan bersaudara ketika remaja bergabung dorganisasi pemuda Nahdlatul Ulama, Pandu Ansor lalu Majelis Muslimin ala Indonesia. Hamid Roesdi bekerja penjara Lowokwaru hal itu karena pada 1943, Hamid sudah dilatih menjadi tentara. Ketika perekrutan tentara, pangkat pertama Hamid adalah letnan satu. Pada 1948, Hamid dengan pangkat mayor pernah bertugas di Donomulyo dimana PKI mengakar. Di daerah barat dan selatan Malang didirikan batalyon khusus yang dipimpin oleh Tjokro Bagong, gembong PKI. Salah seorang anak buah Tjokro Bagong berhasil ditangkap di Donomulyo oleh anak buah Hamid Roesdi. Menumpas PKI di Malang Selatan merupakan salah satu prestasi Hamid Roesdi. Sejak kehadiran Belanda di Kota Malang, bersama pasukannya di Bululawang menyusun kekuatan selanjutnya, Hamid bergerilya ke daerah Sempal Wadak, Bululawang. Hamid Roesdi gugur di usia 38 tahun pada 8 Maret 1949 bersama keempat temannya. Beliau dan keempat temannya ditembak bersamaan oleh pasukan Belanda di pinggir sungai di Wonokoyo, Kedungkandang. Makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Suropati, Kota Malang tahun 1949. Nama beliau kemudian diabadikan sebagai nama jalan maupun terminal di Kota Malang (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Hamid Rusdhi pahlawan Indonesia di wilayah Malang? Seperti disebut di atas, banyak pahlawan Indonesia, tetapi banyak yang tidak terinformasikan. Oleh karena itu sudah sepatutnya semua pahlawan mendapat narasi sejarah yang baik dan benar. Lalu bagaimana sejarah Hamid Rusdhi pahlawan Indonesia di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Malang (55): Negara di Jawa Timur dan Para Republiken di Wilayah Malang; Mengapa Harus Dimulai Mengapa Diakhiri?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Sebagian kecil penduduk Indonesia telah merasa nyaman dengan orang Belanda dan Pemerintah Hindia Belanda. Pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah kecelakaan bagi mereka. Sebaliknya sungguhnya banyak pendududuk Indonesia yang sejak lama berusaha dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tidak sedikit yang dibui, diasingkan dan dimiskinkan. Saat Indonesia mendapatkan kemerdekaan, seluruh bangsa Indonesia diuji; siapa yang anti republic dan siapa yang membelakangi tujuan kemerkedaan, Para anti republic dengan dalih menjadi lebih makmur membentuk negara sendiri, negara yang bekerjasama dengan kaum imperialis, termasuk Negara Jawa Timur. Sementara kaum republiken Indonesia di wilayah Republik Indonesia masih berperang tanpa menyerah dengan kaum penjajah (Belanda/NICA). Ironis sebenarnya, tapi fakta berkata lain.


Negara Jawa Timur (RIS) Kompas.com. 28/06/2021. Negara Jawa Timur sebuah wilayah buatan Belanda. Ide untuk mendirikan dicetuskan Belanda, Van der Plas, pemimpin pemerintahan peralihan Belanda (Recomba).  Pada 14 Juni 1947, untuk mendukung berdirinya negara dibentuklah Partai Rakyat Jawa.  Melalui partai ini, Van der Plas merangkul para kaum bangsawan untuk tergabung.  Tujuannya untuk menuntut hak menentukan nasibnya atas dasar demokrasi dan bekerjasama dengan golongan-golongan lain tanpa memandang kebangsaan, bahasa, dan agama. Van der Plas melangsungkan Konferensi Bondowoso. Konferensi memutuskan RT Achmad Kusumonegoro menjadi wakil Tinggi Mahkota Negeri Belanda.  Negara Jawa Timur diputuskan berdiri 23 November 1948 di Bondowoso.  Wilayah dari Negara Jawa Timur mencakup 12 kabupaten ditambah dua kota praja, Surabaya dan Malang. Negara Jawa Timur baru menjalankan kepemerintahannya setelah mendapat wewenang pada 1 Oktober 1949 dari Recomba Jawa Timur.  Setelah penyerahan kedaulatan, mulai bermunculan mosi, resolusi, dan demonstraasi menuntut bubarnya Negara Jawa Timur. Berdasarkan surat keputusan Presiden No. 26 Tahun 1950, pemerintah negara Jawa Timur mengajukan pernyatuan diri terhadap pusat. Pemerintah pusat mengangkat Samadikun untuk Komisaris Pemerintah Republik Indonesia Serikat di daerah bagian Jawa Timur.  Surat perintah ini ditandatangani 19 Januari 1950 di Jakarta. Pada 9 Maret 1950, Negara Jawa Timur bergabung kembali ke Republik Indonesia. (https://www.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah Negara Jawa Timur dan para Republiken di wilayah Malang? Seperti disebut di atas, fakta bahwa Negara Jawa Timur pernah didirikan termasuk Sebagian wilayah Malang. Akan tetapi tidak semua penduduk Malang setuju dengan itu. Mereka ini adalah para Republiken sejatai. Dalam hal ini mengapa harus dimulai, mengapa pula harus diakhiri? Lalu bagaimana sejarah Negara Jawa Timur dan para Republiken di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 20 Maret 2023

Sejarah Malang (54): Perang Kemerdekaan di Malang; Walikota Soerabaja Radjamin Nasoetion, Pegawai Mengungsi ke Malang


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Malang dalam blog ini Klik Disini

Perang kemerdekaan adalah perang yang dilancarkan untuk menghalangi dan mengusir pihak asing untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun dalam perkembangannya hanya sebagai rakyat Indonesia yang benar-benar tetap ingin mempertahankan kemerdekaan. Sebagian masyarakat Indonesia sebaliknya justru menerima/mendukung kehadiran asing, termasuk orang Belanda untuk kembali. Hal itu juga termasuk di wilayah Malang. Para republiken di Soerabaja harus menmgungsi ke pedalaman termasuk ke wilayah Malang.


Revolusi fisik di kota Malang tahun 1945-1949. Skripsi Helmi Wicaksono. Abstract. Kota Malang tempat penting yang baik bagi orang Eropa Timur Asing dan Orang Indonesia sendiri. Kota Malang pernah menjadi ibukota Propinsi Jawa Timur pada bulan Februari 1947 sampai bulan Juli 1947. Perpindahan Ibukota Propinsi Jawa Timur ke Kota Malang menjadikan Kota Malang sebagai tempat penampungan bagi warga korban perang dari daerah Surabaya dan daerah lain yang dikuasai Belanda. Agresi Militer Belanda pertama pada tanggal 31 Juli 1947 membuat Kota Malang sudah tidak aman lagi sebagai Ibukota Propinsi Jawa Timur. Langkah yang dilakukan oleh penduduk Kota Malang dalam mengantisipasi kedatangan Belanda ke Kota Malang adalah dengan bumi hangus bangunan yang dianggap penting. Keadaan Kota Malang setelah Agresi Militer Belanda I sampai tahun 1949 belum banyak yang menulisnya. Hasil dari penelitian ini antara lain Belanda menyerang Kota Malang dari arah Lawang Singasari hingga masuk daerah Blimbing. Kota Malang diduduki Belanda pada tanggal 31 Juli 1947. Penduduk Kota Malang ikut mengadakan perlawanan selama bulan Januari 1949 sampai bulan Maret 1949 (http://repository.um.ac.id/91437/)

Lantas bagaimana sejarah perang kemerdekaan di wilayah Malang? Seperti disebut di atas diantara penduduk Indonesia ada yang tetap ingin mempertahankan kemerdekaan tetapi juga ada yang menerima dan bekerjasama dengan asing terutama orang-orang Belanda yang jelas mengabaikan kemerdekaan Indonesia. Situasi dan kondisi ini juga terjadi di wilayah Malang. Walikota Soerabaja Radjamin Nasoetion dan para pegawainya yang republiken harus mengungsi ke pedalaman termasuk di wilayah Malang. Lalu bagaimana sejarah perang kemerdekaan di wilayah Malang? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.