*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini
Klik Disini.
Surat kabar berbahasa Melayu pertama kali
terbit di Kota Surabaya. Surat kabar ini terbit kali pertama tahun 1856 bernama
Soerat Kabar Bahasa Melaijoe (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad
voor Nederlandsch-Indie, 15-03-1856). Pada tahun yang sama (1856) juga terbit
surat kabar berbahasa Melyu bernama Bintang Oetara (lihat Nieuwe Rotterdamsche
courant: staats-, handels-, nieuws- en advertentieblad, 18-02-1856). Surat
kabar ini diduga diterbitkan di Kota Padang.
|
Java-bode, 15-03-1856 |
Bahasa Melayu adalah lingua franca di nusantara sejak
lama. Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar tidak hanya intens digunakan di
wilayah Melayu tetapi juga di kota-kota non Melayu seperti di Batavia, Semarang,
Soerabaya dan Padang. Namun tidak diketahui sejak kapan bahasa Melayu mulai dikoding
dalam bentuk aksara Latin tidak diketahui secara jelas. Bahasa Melayu dalam
aksara Latin muncul dalam surat kabar pertama kali ditemukan pada surat kabar Java
government gazette edisi 30-01-1813. Bahasa Melayu tersebut ditulis oleh
seorang bernama Sarah Salamut yang berdomisili di Semarang.
Bagaimana sejarah bahasa Melayu dalam pers
(kolonial) tentu sangat menarik untuk diketahui. Hal ini karena bahasa Melayu
adalah cikal bakal bahasa Indonesia. Lalu, kapan bermula pers Melayu.
Pertanyaan-pertanyaan ini menarik untuk dijawab mengingat sejarah surat kabar
berbahasa Melayu dan pers pribumi masih terkesan simpang siuar. Mari kita
telusuri ke masa lampau berdasarkan sumber-sumber tertulis tempo doeloe.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan
artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya
yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah
pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk
lebih menekankan saja.