*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Bekasi dalam blog ini Klik Disini
Tempo doeloe, di Bekasi ada produsen keju (fabriek kaas). Itu ada alasannya. Negeri Belanda adalah negeri produsen keju di Eropa. Tentu saja tidak sulit bagi orang Belanda untuk membuat keju, bahkan di Bekasi sekali pun. Produksi keju Bekasi dijual ke Batavia, tempat dimana terdapat banyak orang Eropa/Belanda. Jadi, keju dan orang Belanda tidak terpisahkan. Penduduk lokal (pribumi) boleh jadi tidak terlalu mengenal keju.
Tempo doeloe, di Bekasi ada produsen keju (fabriek kaas). Itu ada alasannya. Negeri Belanda adalah negeri produsen keju di Eropa. Tentu saja tidak sulit bagi orang Belanda untuk membuat keju, bahkan di Bekasi sekali pun. Produksi keju Bekasi dijual ke Batavia, tempat dimana terdapat banyak orang Eropa/Belanda. Jadi, keju dan orang Belanda tidak terpisahkan. Penduduk lokal (pribumi) boleh jadi tidak terlalu mengenal keju.
Pedati penumpang tempo doeloe, 1870 |
Penduduk pribumi sangat akrab dengan ternak dan
dunia peternakan dalam menghasilkan susu. Keju dengan bahan dasar susu menyebabkan
orang Belanda dan orang pribumi terhubung. Susu yang sehat menghasilkan keju
yang baik dan sehat. Atas dasar inilah pemerintah Hindia Belanda cukup peduli
terhadap lapangan usaha pribumi ini. Tentu saja tidak hanya itu. Ternak juga
digunakan pribumi untuk banyak hal: membajak sawah, menarik gerobak (pedati) untuk
membawa batang dan tentu saja untuk kebutuhan daging dalam pesta besar. Ini
juga menyebabkan pemerintah Hindia Belanda cukup peduli terhadap ternak pribumi
ini.