*Untuk melihat semua artikel Sejarah Ternate dalam blog ini Klik Disini
Kepulauan
Maluku bagaikan gugus bintang yang indah di Hindia Timur, terdapat beberapa
bintang yang terang dan bintang yang paling terang adalah (pulau) Ternate. Hal
itulah mengapa Portugis, Spanyol dan Belanda silih berganti mengincarnya untuk
dijadikan sebagai pusat perdagangan di kepulauan Maluku. Terbukti Spanyol
menggasak Portugis, lalu Belanda berperang habis-habisan dengan Spanyol. Tentu
saja Inggris sangat iri melihat kedudukan Belanda di kepulauan Maluku khususnya
di Ternate.
Kepulauan Maluku khususnya Ternate sudah sejak
lama terjadi persaingan perdagangan antara Porttugis, Spanyol, Belanda dan
Inggris. Lalu yang adikuasa di Maluku adalah Belanda (VOC) dengan pasukan
militer yang kuat. Portugis tamat, Spanyol menyingkir ke Filipina dan Inggris
hanya bisa bertahan di pantai barat Sumatra di Bengkoelen. Itu setelah inggris
saling sikut dengan Belanda dan Prancis di pantai barat Sumatra. Pada tahun
1782 Inggris yang berpusat di Calcutta (India) mengirim satu skuadron militer
di pantai barat Sumatra yang dipusatkan di Bengkoelen. Mengapa? Inggrsi tidak membutuhkan Maluku dan Ternate
lagi, karena Inggris sudah membawa bibit cengkeh dan pala dari Maluku dan telah
dibudidayakan di Bengkolen. Lalu buat apa mengirim skuadron angkatan laut ke
Bengkoelen? Untuk menjaga jalur navigasi pelayaran dari
pantai barat Sumatra ke selat Malaka dan terus ke laut Cina (Tiongkok) dan juga
untuk menjaga jalur navigasi dari pantai barat Sumatra ke (benua) Australia via
pantai selatan Jawa dan pantai selatan kepulauan Soenda Ketjil. Kedudukan yang
semakin menguat di pantai barat Sumatra, Inggris mulai mengincar wilayah di
antara dua jalur navigasi pelayaran tersebut. Seperti disebut di atas akhirnya
Ternate berhasil ditaklukkan dan Jawa bisa diduduki.
Lantas
bagaimana sejarah Inggris di kepulauan Maluku khususnya di Ternate? Yang jelas, Inggris kalah bersaing dengan Belanda di
Ternate sejak lama. Perang Inggris dengan Belanda di Ternate tahun 1795 adalah
sisa noda yang tidak terhapus dalam sejarah navigasi pelayaran Inggris. Seperti
kita lihat nanti, akhirnya ambisis Inggris berhasil menaklukkan Belanda di
Ternate tahun 1810. Satu tahun kemudian Inggris juga berhasil menaklukkan
Belanda di Jawa. Tuntas sudah Inggris berhasil enguasai seluruh Hindia Timur.
Celakanya, sejak Inggris berkedudukan di Jawa, Maluku mulai dilupakan dan
Ternate secara perlahan mulai redup. Orang-orang Belanda yang kembali berkuasa
tahun 1816 celakanya lagi mengikuti cara Inggris melupakan Ternate. Muncullah
adagium: Maluku masa lalu,Jawa masa kini dan Sumatra masa depan. Itulah
ringkasan sejarah Inggris di Ternate yang ingin diketahui lebih rinci. Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.