*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Adji
Pangeran Afloes adalah salah satu pahlawan Indonesia dari wilayah Kalimatan di
Samarinda. Awalnya Adji Pangeran Afloes seorang Republiken tetapi dalam
perkembangannya menjadi seorang federalis. Adji
Pangeran Afloes menjadi salah satu tamu dari Ratu Juliana di Belanda. Oleh
karena Adji Pangeran Afloes pernah menjadi seorang Republiken, maka pada era
NKRI Adji Pangeran Afloes masih mendapat tempat yang baik diantara para
Republiken.
Adji Pangeran Afloes (6 Februari 1904-1 Oktober 1991)
dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Sanjaya - Kebayoran Baru Jakarta Selatan
adalah Gubernur Kalimantan Barat periode 1957-1958. Adji Pangeran Afloes lahir di
Tenggarong, ibu Adji Haniah binti Sultan Adji Muhammad Sulaiman dan ayah Adji
Muhammad Ali Hanafiah. Cucu dari Sri Paduka Sultan Adji Muhammad Sulaiman
Kalifatur Mu'minin Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Ke 17. Adji
Pangeran Afloes menempuh pendidikan di Volksschool di Tenggarong dari 1911
hingga 1917. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke kursus bahasa Belanda di
Tenggarong (1918–1919), OSVIA lulus di Makassar (1919-1925) dan Kursus Bahasa
Inggris di Sanga Sanga Dalam (1930). Adji Pangeran Afloes AIB (Pejabat
Pemerintahan) di Sampit (1925), AIB di
Barabai, (1926), Kepala Pejabat di Muara Kaman, (1927), Jaksa Pengadilan Negri
di Tenggarong, (1928), Kepala Pejabat (mewakili Kesultanan Kutai) di
Sangasanga, (1928–1931). Sekertaris Sultan Kutai di Tenggarong, Kalimantan
Timur (1932–1934), Kakaricho di
Tenggarong, Kaltim (1941–1945), salah satu wakil dari Indonesia di Konferensi
Malino (1946), Patih di Samarinda (1945–1948), Ketua Pendidikan Pemerintah di
Samarinda (1949–1952), Resident diperbantukan pada Gubernur Provinsi Kalimantan
di Banjarmasin (sebelum Kalimantan dimekarkan menjadi 4 provinsi) (1952–1957), Resident
pada Gubernur Murdjani di Banjarmasin (1952–1954), Resident pada Gubernur
Milono di Banjarmasin (1954–1957), Bersama dengan Gubernur Milono berinisiatif
memekarkan Provinsi (1957), Kalimantan dan mengusulkan pada Presiden RI di
Jakarta untuk menjadi 4 Provinsi, Gubernur Pertama di Provinsi Kalimantan Barat
(1957–1958).(Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah pahlawan Indonesia Adji Pangeran Afloes dari Koetai, Oost
Borneo? Seperti disebut di atas, Adji Pangeran Afloes awalnya seorang
Republiken tetapi kemudian menjadi federalis.Abdoel Kadir lahir di Sintang dan
kemudian membantu ayahnya mengabdi di kerajaan Sintang yang membuka jalan bagi
anak dan ayah sebagai kepala pemerintahan di Melawi. Lalu bagaimana sejarah Abdoel
Kadir? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.