*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Ada dua guru pribumi di Belanda pada generasi berbeda,
Sati Nasution alias Willem Iskander dan Radjioen Harahap gelar Soetan
Casajangan. Pada tahun 1874 Willem Iskander membawa tiga guru muda ke Belanda
umtuk melanjutkan studi di bidang keguruan, Raden Soerono dari Soerakarta,
Barnas Lubis dari Tapanoeli dan Raden Adi Sasmita dari Bandoeng. Soetan
Casajangan pendiri organisasi mahasiswa pribumi Indische Vereeniging di Belanda
1908, membimbing guru muda dari Jogjakarta kelahiran Solo bernama Sjamsi Sastra
Widagda saat persiapan dan selama studi untuk mendapatkan akta guru.
Willem Iskander (lahir dengan nama
Sati Nasution lalu bergelar Sutan Iskandar di Pidoli Lombang, Mandailing,
Tapanuli, Maret 1840 – meninggal di Amsterdam, Belanda, 8 Mei 1876 pada umur 36
tahun) adalah tokoh pendidikan dari daerah Mandailing. Willem mendirikan
sekolah guru sepulang dari pendidikan di Belanda. Ia merupakan pujangga bahasa
yang menyair tentang pendidikan dan cinta kampung halaman. Rajiun Harahap
(Harajaan:Soetan Casayangan Soripada) (1874-1927) adalah seorang Pendidik dan
Pemerakarsa berdirinya Perhimpunan Indonesia. Setelah menyelesaikan
pendidikannya di Kweekschool Padang Sidempuan, Tahun 1904 Ia berangkat ke
Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Ia belajar di Harleem untuk Sekolah
guru selama satu tahun sembilan bulan. Kemudian ia menjadi asisten dosen Prof
Charles Adriaan Van Ophuysen di mata kuliah Bahasa Melayu, Sejarah Indonesia,
Islam, Daerah dan Penduduk Indonesia. Selain itu ia mengikuti pendidikan
Hoofdacte selama tiga tahun dan menjadi Guru Bahasa Melayu di sekolah dagang,
di Rotterdam dan Harleem. Selama empat tahun (1913 - 1917), Sutan Kasayangan
mengajar di Bukittinggi dan Amboina dalam banyak mata pelajaran Matematika,
Ilmu ukur, Sejarah, Botani, Biologi, Fisika, Geografi disamping ilmu Bahasa
Melayu dan Bahasa Belanda. November 1917 sampai Desember 1918, Ia menjadi
Asisten J.H. Nieuwenhuis dan Dr. D.A. Rinkes. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah guru (asal) Jawa melanjutkan studi ke Belanda?
Seperti disebut di atas, guru asal Jawa studi di Belanda dibimbing oleh dua
guru asal Angkola Mandailing, Tapanoeli pada dua generasi berbeda. Willem
Iskander adalah pribumi pertama studi ke Belanda (1857-1860) dan Soetan
Casajangan pendiri organisasi mahasiswa pribumi 1908. Lalu bagaimana sejarah guru
(asal) Jawa melanjutkan studi ke Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.