*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Bantaeng, bukanlah nama baru, tetapi nama yang sudah tua dan sudah eksis sajak zaman kuno di pantai selatan Sulawesi. Nama Bantaeng, sudah diidentifikasi di dalam teks Negarakertagama (1365) sebagai Bontayan. Nama yang lain yang juga diidentifikasi adalah Nama Makassar, Solaya (Selayar), Butun (Buton), Luwuk (Luwu) dan Banggawi (Banggai). Ini mengindikasikan bahwa nama Bantaeng adalah nama pelabuhan penting pada era Majapahit. Nama lain yang diidentifikasi di kepulauan Maluku adalah Maluku sendiri (Ternate), Ambawan (Ambon), Seram, Muar dan Wanda (Banda). Identifikasi ini berdasarkan sudut pandang dari (arah) Jawa.
Lantas bagaimana sejarah Bantaeng di pantai selatan Sulawesi? Seperti disebut di atas Bantaeng adalah nama kuno yang paling tidak telah dicatat pada era Majapahit yang terdapat dalam teks Negarakertagama (1365). Saat itu Raja Majapahit adalah Hayam Wuruk, sementara patihnya yang terkenal Gajah Mada disebut meninggal dua tahun sebelum teks Negarakertagama ditulis. Lalu apakah Bantaeng terhubung dengan Kerajaan Aru dan Kerajaan Majapahit? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.