Sabtu, 09 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (160): Sungai Brantas Masa Kini, Sungai Kediri Tempo Doeloe; Kota-Kota di Daerah Aliran Sungai

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Apalah arti sebuah sungai pada masa kini? Nyaris tidak berarti, hanya dipandang sebagai saluran drainase uyama dan saluran pembuangan (apapun, termasuk limbah). Namun itu berbeda dengan di zaman kuno. Sungai adalah infratruktur alam dalam moda transportasi dalam bidanhg navigasi. Sungai juga menjadi penanda navigasi pelayaran perdagangan dimana kota-kota terbentuk. Kota-kota besar pada zaman kuno di sekitar muara sungai antara lain ibu kota Kerajaan Majapahit (sungai Brantas) dan ibu kota Kerajaan Aru (sungai Barumen). Tempo doeloe sungai Brantas disebut sungai Kediri. Mengapa?

Kota-kota kuno di Afrika Utara berada di sepanjang daerah sungai Nil yang bermuara ke Laut Mediterania. Di kota-kota inilah kini ditemukan piramida-piramida besar. Kota Cairo dan kota Alexandria adalah kota-kota baru. Bahkan posisi dimana kota Alexandria awalnya adalah perairan (laut). Lantas bagaimana dengan sungai Brantas? Idem dito dengan sungai Barumum di Tapanuli. Sungai Brantas di masa lampau disebut sungai Kediri. Hal ini karena mengacu pada kota besar di daerah aliran sungai Kediri. Di hilir kota Kediri inilah kemudian terbentuk kota-kota baru, terutama kota Majapahit (di Trowulan). Kota Mojokerto, kota Sidoarjo dan bahkan kota Sierabaya adalah kota-kota yang terbentuk kemudian di daerah aliran sungai (DAS) Brantas. Hal yang sama dungai di sungai Barumun dimana terdapat kota Binanga, dimana di hulu terdapat kota Sibuhuan dan di hilir kota Binanga terdapat Kota Pinang dan kota Labuhan Bilik/Labuhan Batu. Soal penamaan sungai di Jawa cenderung terbagi dari sudut pandang pedalaman dan sudut pandang pantai. Sungai Tjiliwong di pedalaman dan sungai Jacatra di hilie, sungai Tjisadane di hilir disebut sungai Tengaerang serta sungai Tjilengsi di hilir disebur sungai Bekasi serta sungai Tjitaroem di hilir disebut sungai Karawang. Di pantai timur Jawa, sungai Kediri di hilir disebut sungai/kali Brantas. Sungai Barumun di hulu maupun di hilir hanya disebut sungai Barumun (salah satu cabang sungai Barumun yang bermuara di Binanga adalah sungai Batang Pane). Penamaan tunggal itu juga juga berlaku untuk sungai Rokan, sungai Kampar, sungai/batang Hari dan sungai/batang Musi.

Lantas bagaimana sejarah sungai Brantas? Seperti disebut di atas, sungai Brantas tempo doeloe disebut sungai Kediri, merujuk pada nama kota Kediri. Lalu apa artinya perubahan nama sungai itu dengan munculnya kota-kota di hilir pada zaman kuno? Yang jelas salah satu kota di hilir adalah Kota Majapahit. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Jumat, 08 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (159): Terusan Panama 1914 dan Bangkitnya Indonesia Timur; Navigasi Pelayaran Amerika Serikat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Terusan Panama adalah terobosan besar dalam dunia navigasi pelayaran yang menghubungkan dunia barat dan dunia timur. Terusan Panama mulai dioperasikan pada tahun 1914. Sebelum adanya terusan yang menghubungkan Lautan Atlantik dan Lautan Pasifik ini, navigasi pelayaran dari Amerika/Eropa ke Indonesia (baca: Hindia Timur) melalui Tanjung Amerika Selatan yang dimulai oleh pelaut-pelaut Spnayol (di bawah pimpinan seorang pelaut Portugis) dalam menemukan jalan ke nusantara. Adanya terusan Panama tidak hanya pelayaran dari Amerika Serikat Hindia Belanda (baca: Indonesia) dan sebaliknya tidak hanya lebih murah tetapi menjadi lebih intens.

Terusan Panama adalah terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 Km, memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan. Rencana pembangunan terusan ini sudah mulai muncul pada tahun 1500-an namun baru dibuka pada 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti penyakit malaria, demam kuning, bencana tanah longsor dan kekurangan air, terusan ini telah membantu 800.000 kapal menyeberang sejak pembukaannya atau 12.000 kapal per tahun (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah terusan Panama? Bagaimana dampaknya bagi Indonesia dan apakah dampaknya bagi navigasi pelayaran Amerika Serikat? Yang jelas terusan Panama hingga ini hari masih tetap berfungsi. Lalu bagaimana asal-usulnya. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (158): Terusan Suez 1869 dan Perkembangan di Indonesia; Sejarah Navigasi Pelayaran Amerika Serikat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Terusan Suez adalah terobosan besar dalam dunia navigasi pelayaran. Terusan Suez mulai dioperasikan pada tahun 1869. Sebelum adanya terusan yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah ini, navigasi pelayaran dari Eropa ke Indonesia (baca: Hindia Timur) melalui Tanjung Pengharapan di Afrika Selatan. Adanya terusan Suez tidak hanya pelayaran dari Eropa ke Hindia Belanda (baca: Indonesia) dan sebaliknya tidak hanya lebih murah tetapi menjadi lebih intens.

Terusan Suez di sebelah barat Semenanjung Sinai, merupakan terusan kapal sepanjang 163 Km yang terletak di Mesir, menghubungkan Pelabuhan Said (BÅ«r Sa'Ä«d) di Laut Tengah atau Laut Mediterania dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah. Terusan Suez diresmikan tahun 1869 dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan ini memungkinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika. Sebelum adanya kanal ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah. Terusan ini terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez.

Lantas bagaimana sejarah terusan Suez? Bagaimana dampaknya bagi Indonesia dan apakah dampaknya bagi navigasi pelayaran Amerika Serikat? Yang jelas terusan Suez hingga ini hari masih tetap berfungsi. Lalu bagaimana asal-usulnya. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.