Senin, 22 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (248): Pahlawan Nasional Mr Koesoemaatmadja, Ph.D; Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja. SH, LLM

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Mr Koesoemaatmadja, Ph.D adalah pahlawan Indonesiua yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Namun sejarahnya kurang terinformasikan. Mengapa begitu? Koesoemaatmadja lahir di di Poerwakarta, 8 September 1898. Koesoemaatmadja memperoleh gelar diploma dari Rechtshcool di Batavia 1913. Selanjutnya Koesoemaatmadja melanjutkan pendidikan ke Belanda dan berrhasil meraih gelar doktor (Ph.D) dalam bidang hukum di Universiteit te Leiden.

 

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M. (17 Februari 1929 – 6 Juni 2021) adalah seorang akademisi dan diplomat Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dari tahun 1974 sampai 1978 dan Menteri Luar Negeri dari tahun 1978 sampai 1988. Selain itu ia adalah guru besar di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Mochtar Kusumaatmadja memulai pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (lulus 1955) dan melanjutkan pendidikan hukum di Sekolah Tinggi Hukum Yale (Universitas Yale) Amerika Serikat dan gelar doktor (S3) bidang ilmu hukum internasional diraih di  Universitas Padjadjaran (lulus 1962).

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Mr Koesoemaatmadja, Ph.D? Seperti disebut di atas, lain Mr Koesoemaatmadja, Ph.D, lain pula Prof Dr Mr Koesoemaatmadja, SH, LLM. Namun ada kesamaan keduanya. Lalu bagaimana sejarah Mr Koesoemaatmadja, Ph.D? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Minggu, 21 November 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (247): Pahlawan Nasional Ir Djuanda Kartawijaya (Jateng); Lahir di Tasikmalaya Meninggal di Jakarta

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pahlawan Indonesia Prof. Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan, meninggal di Yogyakarta. Sebagai Pahlawan Nasional, Lafran Pane diusulkan oleh (provinsi) DI Yogyakarta (bukan dari Sumatra Utara). Demikian juga Pahlawan Nasional Ir Djuanda Kartawijaya diusulkan dari Jawa Tengah (bukan Jawa Barat), sementara Djuanda Kartawijaya lahir di Tasikmalaya dan meninggal di Jakarta. Pahlawan Nasional adalah pahlawan Indonesia di semua daerah.

 

Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja (14 Januari 1911 – 7 November 1963) adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. Sumbangannya yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Surabaya, Jawa Timur atas jasanya dalam pembangunan lapangan terbang tersebut. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda. Dan namanya pun juga diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta yaitu JL. Ir. Juanda di bilangan Jakarta Pusat, dan nama salah satu stasiun kereta yaitu Stasiun Juanda, Jakarta. Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 saat masih menjabat menteri dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan SK Presiden RI No.244/1963 Ir H Djuanda Kartawidjaja ditablkan sebagai Pahlawan Nasional (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Nasional Ir Djuanda Kartawijaya? Seperti disebut di atas, Ir Djuanda Kartawijaya adalah pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional dari daerah Jawa Tengah. yang mana namanya juga ditabalkan diberbagai tempat sebagai nama bandara (Soerabaya), nama taman hutan raya (Bandung), nama jalan dan nama stasion (Jakarta). Lalu bagaimana sejarah lengkap Ir Djuanda Kartawijaya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.