Sabtu, 11 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (646): Gagasan MAPILINDO (Malaysia Filipina Indonesia); Super Power Layu Sebelum Berkembang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Mengapa muncul gagasan Mapilindo? Mengapa pula gagasan Mapilindo layu sebelum berkembang? Yang jelas bahwa Mapilindo adalah bagian sejarah Asia Tenggara, khususnya Filipinan, Indonesia dan Malaysia yang tidak terpisahkan dari sejarah di masing-masing negara tersebut.

Mafilindo atau Maphilindo (singkatan dari Malaysia, Filipina, dan Indonesia) adalah konfederasi nonpolitik yang diusulkan untuk ketiga negara. Pada Juli 1963, Presiden Filipina Diosdado Macapagal menghadiri pertemuan puncak di Manila. Mafilindo diusulkan sebagai realisasi mimpi Jose Rizal menyatukan seluruh bangsa Melayu, yang terpisah oleh koloni. Mafilindo dideskripsikan sebagai asosiasi regional yang akan menyelesaikan isu dengan semangat konsensus. Namun, Mafilindo juga merupakan bagian dari usaha Jakarta dan Manila untuk memperlambat atau bahkan mencegah pembentukan Federasi Malaysia. Filipina mengklaim Sabah, dan Jakarta memprotes hasil kerja Komisi Cobbold, dan pembentukan Malaysia dengan alasan sebagai rencana imperialisme Britania. Rencana ini gagal ketika Soekarno melaksanakan konfrontasi melawan Malaysia. Pembentukan Maphilindo gagal menyelesaikan konflik di antara ketiga negara tersebut. Ketika Federasi Malaysia diresmikan pada 16 September 1963 yang mencakup juga Sabah dan Sarawak, Indonesia semakin gencar melawan Malaysia. Soekarno curiga, pembentukan federasi tersebut untuk mengembangkan kolonialisme di Asia Tenggara. Di sisi lain, Filipina sendiri sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Walaupun tidak pernah dibubarkan, Maphilindo menjadi lumpuh karena tiap negara anggota memiliki ketertarikan dan konflik sendiri-sendiri. Pada tahun 1966, Filipina berusaha mempertemukan Indonesia dan Malaysia untuk menyelesaikan konflik mereka. Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos mengusahakan adanya perundingan untuk mencari jalan damai antara Indonesia dengan Malaysia. Usaha ini mengingatkan cita-cita Maphilindo yang hampir mati karena konflik anggotanya. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah gagasan MAPILINDO (Malaysia Filipina Indonesia)? Seperti disebut di atas, gagasan Mapilindo pernah eksis namun layu sebelum berkembang. Lalu bagaimana sejarah sejarah gagasan MAPILINDO (Malaysia Filipina Indonesia)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (645): Mengapa Ada Akademisi Malaysia Lupa Sejarah Sendiri? Sejarah Indonesia Dukung Malaya

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Artikel ini tidak tengah menyoroti Simposium Dewan Bahasa dan Pustaka di Malaysia baru0baru ini. Yang dibicarakan adalah ada akademisi Malaysia yang begitu terkesan sombong, Yang disombongkan justru mengandung kebodohan bagi orang Melaysia sendiri. Tentulah itu tidak baik, apalagi kesombongan dan kebodohan itu terkait dengan Indonesia. Contoh soal klaim warisan budaya di Indonesia diklaim oleh Malaysia. Misalnya rendang diklaim Melaysia. Memang ada orang Malasyia asal Minangkabau yang melestarikan rendang di Malaysia. Lalu apakah itu dapat dikatakan dalam konteks negara masa kini sebagai warisan budaya Melayasia? Bagaimana dengan peristiwa sejarah? Ada akademisi yang menyingkirkan sejarah dukungan Indonesia terhadap Malaysia, seolah-olah Indonesia dan Malaysia baru lahir bersama pada tahun 1990an.

Ada akademisi Malaysia yang menganggap seolah-olah peradaban Nusantara baru dimulai pada era (kerajaan) Malaka. Pandangan semacam ini terkesan baru muncul pada fase masa kini ketika pendidikan tinggi di Malaysia mencapai kemajuan. Hal ini berbeda dengan para akademisi di Singapoera yang terkesan lebih kalem. Sebenarnya apa yang kini tengah terjadi di Malaysia bahwa ada akademisi yang mengklaim bahwa peradaban situs Gunung Padang dan situs Borobudur adalah warisan budaya Melayu (darI) Malaysia. Bahkan ada akademisi Malaysia yang menganggap Bahasa Indonesia tidak ada dan mengakui bahasa Indonesia (tetap) sebagai bahasa Melayu. Dalam hubungan ini apakah diantara mereka akademisi dari Malaysia buta terhadap sejarah? Tentu saja tidak. Sebab para akademisi tidak bisa buta terhadap sejarah. Hal itulah mengapa mereka berbicara sejarah. Namun mengapa narasinya berbeda dengan fakta dan data;. Apakah itu hanya sekadar kesombongan para akademisi yang akan membododi masyaraknya sendiri?

Lantas bagaimana sejarah mengapa ada akademisi Malaysia membodohi orang Melayu? Seperti disebut di atas, pada masa ini ada kesan bahwa ada para akademisi di Malaysia yang sombong. Namun hal itu telah disindir oleh akademisi Malaysia juga bahwa orang Malaysia jangan bersikap bodoh sombong. Lalu bagaimana sejarah mengapa ada akademisi Malaysia membodohi orang Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Jumat, 10 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (644): Suksesi Bahasa Nusantara;Bahasa Indonesia Suksesi Bahasa Melayu, Suksesi Bahasa Sanskerta

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Melayu bermula di pantai timur Sumatra, merujukan pada bahasa Sanskerta yang menjadi lingua franca saat itu. Bahasa Melayu berkembang di wilayah yang melting pot dan berdampingan dengan bahasa asli seperti Batak dan Jawa. Meski demikian, banyak penduduk asli yang mampu berbicara bahasa Melayu (dwibahasa) karena kebutuhan komunikasi dalam perdagangan (tetapi tidak sebaliknya). Bahasa Melayu terus berkembang di wilayah Melayu dan di kota-kota pelabuhan (melting pot) di Sumatra, Semenanjung Malaya, Jawa, Bornoe, Sulawesi dan Maluku. Dari bahasa Melayu ini kemudian berkembang bahasa Indonesia, bahasa pemersatu diantara penduduk asli berbahasa berbeda (termasuk penduduk asli yang telah berbahasa Melayu).

Bahasa Sanskerta adalah bahasa kuno Asia Selatan yang merupakan cabang Indo-Arya dari rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini berkembang di Asia Selatan setelah moyangnya mengalami difusi trans-budaya di wilayah barat laut Asia Selatan pada Zaman Perunggu. Bahasa Sanskerta adalah bahasa suci umat Hindu, Buddha, dan Jain. Bahasa ini merupakan basantara Asia Selatan pada zaman kuno dan pertengahan, dan menjadi bahasa agama, kebudayaan, dan politik yang tersebar di sejumlah wilayah di Asia Tenggara, dan Tengah. Bahasa ini memberikan banyak pengaruh bahasa di Asia Selatan, Tenggara, dan Timur, khususnya melalui kosakata yang dipelajari. (Wikipedia). Bahasa Melayu adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan oleh kira-kira lebih dari 41 juta orang (13,5 juta di Malaysia, 5 juta di Indonesia, tanpa jumlah penutur bahasa Indonesia atau lebih dari 290 juta orang (dengan jumlah penutur bahasa Indonesia sekitar 260 juta) di seluruh dunia. Asal usul pertumbuhan bahasa Melayu berasal dari Sumatra Selatan Indonesia. Catatan terawal bahasa Melayu Kuno adalah sebuah prasasti bertarikh 682 Masehi yang dijumpai di Sumatra Selatan. (Wikipedia). Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh Indonesia. Ini merupakan bahasa komunikasi resmi, diajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk disiarkan di media elektronik dan digital. Sebagai negara dengan tingkat multilingual (terutama trilingual) teratas di dunia, mayoritas orang Indonesia juga mampu bertutur dalam bahasa daerah atau bahasa suku mereka sendiri, dengan yang paling banyak dituturkan adalah bahasa Jawa dan Sunda yang juga memberikan pengaruh besar ke dalam elemen bahasa Indonesia itu sendiri.(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah suksesi bahasa Nusantara? Seperti disebut di atas, bahasa Melayu berkembang dari bahasa Sanskerta, lalu kemudian bahasa Melayu berkembang menjadi bahasa Indonesia. Lalu bagaimana sejarah suksesi bahasa Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (643): Indonesia versus Malaysia; Ketergantungan Negara, Ketidaktergantungan Antara Kedua Negara

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Kemajuan di Indonesia dan di Malaysia masing-masing mengalami pasang surut dalam berbagai hal. Pasca Konfrontasi Indonesia-Malaysia (20 Januari 1963–11 Agustus 1966) hubungan kedua negara mulai dipulihkan. Indonesia mulai membangun, demikian juga di Malaysia. Dalam situasi ini Melaysia mengalama ketertinggalan dalam pendidikan sehingga harus mendatangkan guru dari Indonesia termasuk dua guru saya di SMA (B Panjaitan guru Fisika dan Mangantar Siregar guru matematika). Selama saya masih kuliah masih banyak mahasiswa asal Malaysia diantarnya ada dua teman sekelas. Pada tahun 1985-1995 Malaysia melesat dalam pembangunan yang dengan sendirinya pendidikan di Malaysia juga melesat sehingga pada tahun 2000an berbalik mahasiswa Indonesia yang ke Malaysia dan kini mahasiswa Malaysia berangsur-ansur mulai kembali ke Indonesia.

Namun ada satu hal di Malaysia yang dianggap maju merujuk pada negara lain seperti Tiongkok, Cina dan Jerman, tetapi tidak pernah (lagi) merujuk pada Indonesia; Akan tetapi jika yang bersifat negatif muncul di Malaysia maka buntutnya akan melecut Indonesia. Sementara pendekatakan yang digunakan di Indonesia adalah continuuous improvement, sebaliknya di Malaysia kerap mengalami trade off. Baru-baru ini misalnya soal bahasa: Indonesia sejak kemerdekaan meninggalkan aspek Belanda seperti bahasa ditinggalkan lalu bahasa sendiri Bahasa Indonesia dibangun setahap demi setahap, sementara di Malaysia bahasa Inggris diagung-agungkan namun memperburuk keadaan bahasa Melayu. Di Indonesia mengusung persatuan mutlak dalam asimlasi, sedangkan di Malaysia dengan intergrasi. Itu sedikit contoh perbedaaan Indonesia dan Malaysia pada masa ini yang bermula dari masa lalu.

Lantas bagaimana sejarah Indonesia versus Malaysia? Seperti disebut di atas, ketergantungan negara Malaysia dengan (negara) asing, sementara Indonesia sebaliknya, yang menyebabkan munculnya ketidaktergantungan antara kedua negara yang bahkan memicu perseteruan dalam banyak hal. Lalu bagaimana sejarah Indonesia versus Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Kamis, 09 Juni 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (642): Federasi Kerajaan Semenanjung Malaya dan Federasi Malaysia; Republik Indonesia Serikat (RIS)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) bentuk pemerintahannya beragam. Ada bentuk republik dan ada federasi (serikat). Di Republik Indonesia, bersifat presidensial, Presiden adalah kepala negara juga kepala pemerintahan, di Republik Singapoera bersifat parlementer, dimana Predisiden sebagai kepala negara, Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Di negara Federasi Malaysia kepala negara adalah Yang di-Pertuan Agong (raja yang dipilih diantara raja-raja) dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Federasi Malaya atau lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu adalah negara yang dibentuk pada tahun 1948 dan terdiri dari dua pemukiman Britania: Penang dan Melaka ditambah dengan sembilan negeri Melayu (masing-masing dipimpin oleh Sultan) yang saat ini merupakan bagian dari Malaysia bagian barat. Sementara itu Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali dari antara raja negara-negara bagian yang diperintah. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster (Inggris dan negara Persemakmuran dan eks-Persemakmuran setelah meraih pemerintahan bertanggung jawab), Malaysia sebagai negara federal tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Seiring dengan semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957. Pada 16 September 1963, sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514, dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya. Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia pada 9 Agustus 1965 dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.(Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Federasi Kerajaan Semenanjung Malaya dan Federasi Malaysia? Seperti disebut di atas, negara Malaysia pada masa kini memiliki sistem pemerintahan yang unik sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan. Lalu bagaimana sejarah Federasi Kerajaan Semenanjung Malaya dan Federasi Malaysia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Sejarah Menjadi Indonesia (641): Federasi Kerajaan di Sumatra dari Masa ke Masa; Persekutuan Kerajaan hingga Negara Serikat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Semua wilayah di muka bumi, yang kemudian memiliki penduduk telah terbagi habis dalam wilayah-wilayah kerajaan yang awalnya lalu menjadi negara-negara. Dalam hal ini semua kerajaan menjadi suatu negara atau bagian dari suatu negara (yang kini tergabung dalam wadah PBB). Bagaimana tempo doeloe? Umumnya yang ada adalah mornarki dan oligarki. Apakah kerajaan-kerajaan ada yang membentuk federasi? Dalam hal ini secara khusus bagaimana dengan di wilayah Nusantara?

Federasi atau negara berserikat, dari bahasa Belanda, federatie dan berasal dari bahasa Latin; foeduratio yang artinya "perjanjian". Federasi pertama dari arti ini adalah "perjanjian" daripada Kerajaan Romawi dengan suku bangsa Jerman yang lalu menetap di provinsi Belgia, kira-kira pada abad ke 4 Masehi. Kala itu, mereka berjanji untuk tidak memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja. Di Malaysia, bentuk pemerintahan ini dikenal dengan istilah Persekutuan. Pada saat ini, sebuah federasi dikatakan sebagai sebuah bentuk pemerintahan yang beberapa negara bagian bekerja sama dan membentuk kesatuan yang disebut negara federal. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap negara bagian biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup bebas. Ini berbeda dengan sebuah negara kesatuan, yang biasanya hanya ada provinsi saja. Kelebihan sebuah negara kesatuan, ialah adanya keseragaman antar semua provinsi. Federasi mungkin multi-etnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah, meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi biasanya ditemukan dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa negara bagian "berdaulat". (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bentuk federasi kerajaan di Sumatra tempo doeloe? Seperti disebut di atas, pada masa kini ada kerajaan-kerajaan yang membentuk federasi dan juga ada negara-negara yang membentuk federasi. Lalu bagaimana sejarah bentuk federasi kerajaan di Sumatra tempo doeloe? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..