Kamis, 13 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (26): Tata Kota di Gorontalo, Poso dan Banggai; Diantara Manado - Makassar Pantai Timur Sulawesi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Seberapa tua kota Gorontali? Yang jelas kini Gorontalo menjadi ibu kota provinsi di Semenanjung Utara Sulawesi di pantai utara Teluk Tomini. Bagaimana dengan kota Poso di pantai selatan Teluk Tomini? Ada baiknya untuk memperhatikan wilayah kuno di pedalaman di Lembah Bada. Satu yang jelas bahwa kota Banggai di arah timur Poso sudah disebutkan dalam teks Negarakertagama (1365). Teluk Tomini memiliki riwayat sendiri dimana muncul nama-nama kota Gorontalo, Poso dan Banggai.


Perkembangan Morfologi Kota Gorontalo dari Masa Tradisional hingga Kolonial. Irfanuddin Wahid Marzuki. Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM. Abstrak. Kota Gorontalo merupakan kota terbesar dan menjadi cikal bakal Provinsi Gorontalo. Keberadaan Gorontalo dimulai semenjak masa tradisional, kerajaan, kerajaan Islam, kolonial, hingga saat ini. Pada masa tradisional dan kerajaan, Gorontalo merupakan (vasal) kerajaan kecil yang masuk wilayah kerajaan Ternate. Gorontalo mengalami perubahan kekuasaan pada masa kolonial, dengan dimasukkannya ke dalam wilayah Karesidenan Manado. Kondisi tersebut tidak mengalami perubahan pada masa kemerdekaan, Gorontalo menjadi wilayah Provinsi Sulawesi Utara hingga tahun 2000 menjadi provinsi tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan morfologi kota Gorontalo dari masa tradisional hingga kolonial dan faktor yang melatarbelakangi perkembangan morfologinya. Penelitian menggunakan kajian arkeologi perkotaan, yang menitikberatkan kajian terhadap komponen-komponen perkotaan, meliputi tata kota dan konsep yang melatarbelakanginya, serta kehidupan masyarakat kota sebagai satu kesatuan. Hasil penelitian menunjukkan pada masa tradisional morfologi kota Gorontalo masih sederhana, permukiman menyebar dalam kelompok-kelompok kecil, dan tidak memiliki komponen tata kota yang teratur. Titik permulaan sebagai sebuah kota dengan komponen tata ruang yang teratur dimulai pada masa pemerintahan (https://kemdikbud.go.id/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Gorontalo di Poso dan di Banggai? Seperti disebut di atas, pada masa ini Gorontalo menjadi ibu kota provinsi. Bagaimana dengan Poso? Pernah menjadi ibukota residentie sebelum di Palu. Gorontalo, Poso dan Banggai memiliki riwayat sendiri di Teluk Tomini, wilayah diantara Manado dan Makassar di Pantai Timur Sulawesi. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Gorontalo di Poso dan di Banggai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (25): Tata Kota di Ternate, Tidore dan Bacan; Sonfifi Masa Kini-Gilolo Masa Kuno di Pulau Halmahera


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Ada beberapa kota lama di Maluku di masa lampau. Kota-kota tersebut terutama Ternate, Tidore dan Bacan. Kota-kota masa depan, yang akan tumbuh berkembang adalah Sonfifi dan Tobelo. Mengapa? Kedua kota berada di pulau Halmahera (semnatara Ternate di pulau Ternate, Tidore di pulau Todore dan Bacan di pulau Bacan). Sinfifi, di pantai barat Halmahera kini diproyeksikan sebagai kota metropolitan sebagai sukses kota Teranate. Lalu bagaimana dengan Tobelo di pantai timur Halmahera? Di sini ada sejarah lama, di Gelela (Gilolo tempo doeloe) dan Morotai.  


Tata Kota Islam Ternate: Tinjauan Morfologi dan Kosmologi. Wuri Handoko. Balai Arkeologi Ambon. Kapata Arkeologi Vol. 11 No. 2, November 2015. Kota Ternate, adalah sebuah Kota Islam berkembang sejak abad ke 6-17. Meskipun pada masa itu dipengaruhi pula hegemoni kolonial terutama Portugis dan Belanda, namun sebagai sebuah pusat peradaban Islam, morfologi dan kosmologi kota ditata menurut konsep Islam dan konsep lokal. Melalui analisis arkeologi, aspek ruang morfologi dan kosmologi kota digambarkan. Untuk itu dilakukan survei arkeologi di wilayah Kota Ternate menelusuri toponim kota kuno, studi Pustaka, wawancara narasumber. Analisis arkeologi dilakukan, analisis keruangan melalui identifikasi data fitur mencirikan kota kuno Islam, serta analisis kontekstual melalui analogi sejarah dan budaya lokal. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bentuk dan perkembangan kota, serta konsep kosmologi yang melatarbelakangi bentuk tata kota. Hasil penelitian antara lain bahwa komponen pusat kota yang dicirikan oleh bangunan kedaton sultan dan masjid sebagai pusat orientasi menjadi karakteristik Ternate sebagai kota peradaban Islam. Selain itu ciri lokal kota Ternate ditunjukkan dengan konsep kosmologi lokal, serta adanya pembagian ruang hunian pribumi dan pendatang. Dalam perkembangannya, ruang kota terbagi menjadi lima komponen, yakni komponen pusat kota, pemukiman, ekonomi dan niaga, penguburan, dan keagamaan. (https://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Ternate di Tidore di Bacan? Seperti disebutkan di atas, pada masa kini kota seperti Sonfifi dan Tobelo di wilayah zaman kuno Gilolo/Galela di pulau Halmahera diproyeksikan berkembang ke masa depan. Namun yang difokuskan adalah tiga kota lama yang masih eksis hingga masa kini:  Ternate, Tidore, Bacan. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Ternate di Tidore di Bacan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Rabu, 12 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (24): Tata Kota di Jayapura dan Manokwari di Pantai Utara Papua; Teluk Cendrawasih dan Batas Hindia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Wilayah pantai utara Papua tidak terlalu dikenal di masa awal. Wilayah yang lebih dikenal adalah pantai barat Papua. Itu bermula pada era Portugis, tetapi baru intens semasa era VOC/Belanda. Namun selama itu interaksi sosial dan perdagangan berpusat di Tidore dan di Amboina. Kota-kota terawal di pantai barat Papua antara lain Fakfak dan Kaimana.


HUT ke-112 Kota Jayapura: Membangun Peradaban Papua Modern dan Humanis. Jayapura, Jubi. Satu abad satu dasawarsa Kota Jayapura yang mulanya bernama Hollandia. Kota Jayapura telah melewati sejarah panjang, diwarnai dinamika sosial-budaya penuh heroik, harmonis, tetap eksis sekarang. “Sungguh itu semua karena penjagaan dan anugerah Tuhan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, saat memimpin upacara HUT ke-112 Kota Jayapura di Taman Trisila Angkatan Laut Lantamal X Jayapura, Senin (7/3/2022). Tomi Mano mengajak masyarakat puji syukur dan terima kasih kehadiran Tuhan, atas kasih Kota Jayapura dan semua masyarakat yang mendiami Kota Port Numbay hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Kota Jayapura sebagai ibukota Provinsi Papua, merupakan jendela dan beranda depan rumah besar Papua. Kota Jayapura sejak dahulu merupakan ikon perubahan sosial-budaya dan kemajuan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembangunan demokrasi, dan politik. “Di tanah ini [Kota Jayapura] yang pergerakannya berpengaruh secara nasional dan internasional. Kota Jayapura merupakan salah satu kawasan yang pertama kali bersentuhan dengan dunia luar,” ujar Tomi Mano. Dikatakan Tomi Mano, referensi sejarah menginformasikan bahwa kota yang terletak di Teluk Youtefa ini, didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachse dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910, dengan diberi nama Hollandia. (https://jubi.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota Jayapura dan Manokwari di pantai utara Papua? Seperti disebut di atas, terbentuknya kota-kota di pantai utara seperti Manokwari dan Jayapura (teluk hingga batas Hindia Belanda di timur) bermula di pantai barat Papua. Lalu bagaimana sejarah tata kota Jayapura dan Manokwari di pantai utara Papua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (23): Tata Kota Denpasar, Singaraja, Buleleng di Pulau Bali; Singaraja Kota Lama, Denpasar Kota Baru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Pulau Bali sudah lama dikenal. Bali adalah tempat singgah ekspedisi pertama Belanda dipimpin Cornelis de Houtman (1595-1597). Belanda sejak era VOC juga melibatkan orang Bali untuk mendukung mereka. Salah satu kota yang sudah dikenal adal Buleleng. Pada masa Perang Bali pertama ibu kota Buleleng (Bali) direlokasi ke Singaradja. Pada Perang Bali terakhir, Pemerintah Hindia Belanda merintis ibu kota bar uke selatan di Denpasar.


Zulhas: Cerita Singkat Ketika Belanda Mendirikan Kota Denpasar. Sabtu, 27 November 2021. Sriwijayatoday.com. Sejarah Belanda saat mendirikan kota Denpasar pada saat itu rakyat Bali mengusir Belanda dari wilayahnya. Lanjut kisahnya tanggal 20 September 1906, rakyat memutuskan mengakhiri perlawanan. Kerusakan yang semakin meluas, serta gugurnya seluruh keluarga istana, membuat mereka terpaksa meletakkan senjata. Belanda pun keluar sebagai pemenang Puputan Badung. Denpasar cepat dikenal kalangan Belanda. Tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, juga digunakan untuk menyebut wilayah bekas Kerajaan Badung. Lama kelamaan Denpasar dikenal luas sebagai nama sebuah kota, menggantikan Badung. Pasca perang, pemerintah segera membangun kontrol atas wilayah barat dan selatan Bali, baik politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Dalam menjalankan kontrol, pemerintah kolonial mendirikan pemerintahan, memilih Puri Denpasar sebagai pusat pemerintahan sementara tersebut. Menurut Made Sutaba, dkk dalam Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Bali, puri itu juga menjadi pertahanan terkuat Belanda di Bali. Asisten Residen Swartz yang membawahi wilayah Afdeeling Zuid Bali, ditugasi menjaga tempat itu. (https://sriwijayatoday.com/) 

Lantas bagaimana sejarah tata kota Denpasar, Singaraja dan Buleleng di pulau Bali? Seperti disebut di atas, sebelum Denpasar tumbuh berkembang sebagai kota di selatan Bali, pusat pemerintahan berada sebelah utara di Singaraja menjadi ibu kota. Dalam hal ini Singaradja adalah kota lama (suksesi kota Buleleng) dan Denpasar kota baru. Lalu bagaimana sejarah tata kota Denpasar, Singaraja dan Buleleng di pulau Bali? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 11 Juli 2023

Sejarah Tata Kota Indonesia (22): Tata Kota Jambi di Daerah Aliran Sungai Batanghari; Posisi GPS Kota Jambi pada Zaman Kuno


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Seperti halnya kota Palembang, kota Jambi juga berada di daerah aliran sungai besar. Kota Palembang di sungai Musi, kota Jambi di sungai Batanghari. Karakteristik dua kota ini mirip. Perbedaannya hanya secara geografis: kota Palembang bermula di sisi utara sungai, kota Jambi bermula di sisi selatan. Lalu lintas perahu menghubungkan dua sisi sungai yang membentuk kota.


Pola Permukiman Melayu Jambi: Studi Kasus Kawasan Tanjung Pasir Sekoja. Tesis. Budi Aelius Putra. Absrak. Kota Jambi sebagai kota istana terbentuk sejak hadirnya kerajaan Melayu Jambi (abad XVIII), di pinggiran sungai Batanghari. Wujud kota Jambi telah dibentuk oleh kebudayaan material dan spiritual dari berbagai etnik, strata sosial, ekonomi dan sistem pemerintahan. Kawasan Tanjung Pasir bagian kota Jambi menunjukkan gejala-gejala dan kecenderungan akan tumbuh dan berkembang tanpa arah. Untuk mengantisipasi gejala-gejala tersebut di atas, diperlukan pemahaman tentang karakter, pola pemukiman di kawasan Tanjung Pasir Sekoja. Penelitian ini mencoba untuk menjawab tentang karakter pola permukiman Melayu Jambi dan pengaruh-pengaruh dalam pembentukan pola ruang. Pola permukiman pada kawasan Tanjung Pasir Sekoja terbagi menjadi tiga, yaitu pola mengelompok, pola menyebar, dan pola memanjang. Pola lahan permukiman yang terbentuk terbagi menjadi dua, yaitu pola lahan permukiman pinggiran sungai membentuk pola linier dan pola lahan permukiman pada kawasan darat berbentuk grid yang orientasi permukimannya cenderung mengarah pada jalan lingkungan. (http://eprints.undip.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Jambi di daerah aliran sungai Batanghari? Seperti disebut di atas, tipologi kota Jambi mirip dengan kota Palembang. Bagaimana posisi GPS kota Jambi era zaman kuno? Lalu bagaimana sejarah tata kota di Jambi di daerah aliran sungai Batanghari? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Tata Kota Indonesia (21): Tata Kota Pontianak di Daerah Aliran Sungai Kapuas; Kesultanan Banten dan Pendiri Pontianak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini

Banyak pertanyaan tentang sejarah awal kota Pontianak. Seberapa tua kota Pontianak, dimana didirikan dan siapa yang mendirikan. Satu yang penting di awal, sebelum terbentuk kota Pontianak penguasa kuat di wilayah hulu adalah Kerajaan Sambas. Dalam konteks inilah ada jalinan terdahulu antara Kerajaan Sambas dan Kerajaan Banten. Masuknya VOC di muara sungai Kapuas sejaman dengan munculnya Pontianak.  


Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Pertengahan abad XVIII-pertengahan abad XX): Kajian Arkeologi Perkotaan. Wardiyah. Skripsi. Abstrak. Karya tulis ini berisi tentang pola tata ruang Kota Pontianak dan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi pola tata ruang kota ini. Pola tata ruang Kota Pontianak tetap mempertahankan bentuk tata ruang kota tradisional bercorak Islam dan mengalami perkembangan dengan hadirnya tata ruang kota kolonial. Pada tahap pengolahan data digunakan serangkaian metode arkeologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Pontianak pada masa awal terbentuknya menunjukkan pola tata ruang kota tradisional bercorak Islam, ini diperlihatkan dari ditemukannya komponen-komponen kota berupa bangunan-bangunan di dalam kompleks istana, mesjid jami, kompleks makam, pasar, pelabuhan, kelenteng, jaringan jalan dan pemukiman penduduk. Dalam perkembangan selanjutnya pola tata ruang kota kolonial juga terlihat di kota ini dengan ditemukannya komponen_komponen kota berupa bangunan-bangunan di dalam kompleks gereja, rumah sakit, kantor pos, tugu khatulisiwa, jaringan jalan dan jaringan kanal dan pemukiman penduduk. Kedua tata ruang kota ini saling berkembang dan berinteraksi (http://lib.ui.ac.id/)

Lantas bagaimana sejarah tata kota di Pontianak di daerah aliran sungai Kapuas? Seperti disebut di atas, Pontionak bermula semasa era VOC dengan latar belakang kerajaan Sambas dan kerajaan Banten. Mengapa kesultanan Banten dan siapa pendiri Pontianak. Lalu bagaimana sejarah tata kota di Pontianak di daerah aliran sungai Kapuas? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.