Kamis, 16 November 2023

Sejarah Bahasa (126):Bahasa Kei Orang Kei di Kepulauan Kei-Kelompok Populasi Alfur; Apakah Terkait Kelompok Populasi Bali?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Kei adalah suku bangsa di Indonesia yang mendiami Kepulauan Kei di Provinsi Maluku. Masyarakat suku Kei bertutur menggunakan bahasa Kei yang berfungsi sebagai basantara bagi masyarakat di Kepulauan Kei. Orang Tanimbar Kei merupakan salah satu sub-suku Kei yang mendiami pulau Tanimbar Kei; umumnya beragama Hindu.


Bahasa Kei (disebut juga Veveu Evav, Veu Evav) adalah salah satu bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh suku Kei, yakni orang-orang yang berasal dari kepulauan Kei, pulau Kei Kecil, pulau Kei Besar, dan pulau-pulau sekitarnya. Warga penghuni pulau Kur dan Kamear adalah masyarakat penutur bahasa Kur, sementara warga desa Banda Eli (Wadan El) dan Banda Elat (Wadan Ilat) di Kei Besar adalah masyarakat penutur bahasa Banda. Kelompok-kelompok masyarakat ini dipercaya bermigrasi dari Kepulauan Banda dan masih melestarikan bahasa asli leluhur mereka, namun mereka juga mampu menuturkan bahasa Kei yang merupakan lingua franca di kepulauan ini. Tiap pulau, bahkan tiap permukiman (ohoi) memiliki dialek tersendiri, sehingga dialek-dialek ini sering kali dijadikan petunjuk daerah asal (kampung, pulau, atau kawasan tertentu di Kepulauan Kei) penutur bahasa Kei. Masyarakat Kei tidak memiliki budaya baca tulis sendiri. Para misionaris Katolik dari Belanda menuliskan kata-kata bahasa Kei dengan suatu bentuk variasi penggunaan abjad Romawi. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kei orang Kei di kepulauan Kei dan kelompok populasi Alfur? Seperti disebut di atas bahasa Kei dituturkan orang Kei di kepulauan Kei. Apakah orang/bahasa Kei terkait kelompok populasi Bali? Lalu bagaimana sejarah bahasa Kei orang Kei di kepulauan Kei dan kelompok populasi Alfur? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Catur (18): Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi; Arovah Bachtiar dan Kejuaraan Pertjasi Pertama di Solo, 1953


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Persatuan Catur Seluruh Indonesia (disingkat Percasi) adalah induk organisasi keolahragaan yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap pengelolaan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan cabang olahraga catur di Indonesia. Percasi didirikan pada tahun 1948. Namun karena situasi saat itu masih dalam perang kemerdekaan Indonesia dan masa peralihan, maka barulah tanggal 17 Agustus 1950 ditetapkan sebagai tanggal resmi berdirinya Percasi yang berkedudukan di Yogyakarta.


Arovah Bachtiar (lahir 25 Maret 1934) adalah master Internasional Indonesia (IM) (1978). Ia adalah pemenang Kejuaraan Catur Indonesia empat kali (1953, 1962, 1967, 1971). Pada awal tahun 1950-an hingga paruh kedua tahun 1970-an, Arovah Bachtiar merupakan salah satu pecatur terkemuka di Indonesia. Ia empat kali memenangkan Kejuaraan Catur Indonesia: pada tahun 1953, 1962, 1967, dan 1971. Pada bulan September 1963, Arovah Bachtiar berpartisipasi dalam Kejuaraan Catur Dunia Turnamen Zonal Asia Tenggara di Jakarta, di mana berbagi tempat 1-2 dengan Béla Berger tetapi kalah pertandingan tambahan. Arovah Bachtiar berpartisipasi dua kali lagi dalam Turnamen Zonal Kejuaraan Catur Dunia (1972, 1975) namun tidak lagi mengulangi kesuksesan tersebut. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi? Seperti disebut di atas, Percasi yang sekarang secara resmi didirikan di Djogjakarta pada tanggal 17 Agustus 1950. Bagaimana dengan Arovah Bachtiar dan kejuaraan catur Pertjasi pertama di Solo tahun 1953? Lalu bagaimana sejarah Persatoean Tjatur Indonesia dan Pertjasi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Rabu, 15 November 2023

Sejarah Bahasa (125): Bahasa Yamdena di Pulau Timur Laut/Pulau Tanimbar; Populasi Alfur dan Kelompok Populasi Papua


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Tanimbar mendiami Kepulauan Tanimbar yang berasal dari campuran Austronesia-Papua. Kata Tanimbar digunakan oleh Belanda dan juga ada yang menyebutnya orang Timur Laut mendiami Pulau Yamdena dan Selaru (kecamatan Yamdena, kabupaten Maluku Tenggara). Terbagi tiga sub-suku Tomata Yamdena, Tomata Laru dan Tomata Nember. Tomata Nember di pulau Fordata; Tomata Yamdena sebagian besar pulau Yamdena; Tomata Laru mendiami pulau Selaru.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Yamdena dituturkan oleh masyarakat di (1) Woraloin, Taniwel, Hulung, Uweh, dan Banggoi, kabupaten Seram Bagian Barat dan (2) Olilit Raya, Maluku Tenggara Barat, Bahasa terdiri atas enam dialek, yaitu (1) dialek Wemale yang dituturkan di Woraloin, Taniwel Timur, kabupaten Seram Bagian Barat; (2) dialek Nakaela dituturkan di  Taniwel, Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat; (3) dialek Hulung dituturkan di Hulung, Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat; (4) dialek Alune dituturkan di Desa Uweh, Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat; (5) dialek Banggoi dituturkan di Desa Banggoi, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur; (6) dialek Yamdena Olilit Lama yang dituturkan di Desa Olilit Raya, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Penelitian tentang bahasa Alune telah dilakukan pada tahun 1996. Penelitian ini membahas struktur bahasa Alune. Namun, pada Peta Bahasa dan bahasa-Bahasa di Indonesia tahun 2018 mengklasifikasikan Alune sebagai dialek dari bahasa Yamdena. (https://dapobas.kemdikbud.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Yamdena di pulau Timur Laut atau Pulau Tanimbar? Seperti disebut di atas bahasa Yamdena dituturkan di pulau Timur Laut atau pulau Tanimbar. Kelompok populasi Alfur dan kelompok populasi Papua. Lalu bagaimana sejarah bahasa Yamdena di pulau Timur Laut atau Pulau Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (17): Pertandingan Catur Era Republik Indonesia Serikat-RIS; Pemerintah Era Hindia Belanda dan Pemerintah NKRI


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Sejarah adalah narasi fakta dan data. Sejarah adalah masa lampau. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar pernah terjadi. Data adalah informasi yang dapat dijadikan sebagai bukti tentang kejadian yang benar-benar pernah terjadi. Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti data tertulis, setiap orang akan menciptakan imajinasinya sendiri. Jika data yang digunakan tidak valid, maka narasi sejarah seterusnya akan ivalid.


Republik Indonesia Serikat disingkat RIS, adalah sebuah negara republik parlementer federal di Asia Tenggara yang pernah berdiri antara tanggal 27 Desember 1949 hingga 17 Agustus 1950. Republik Indonesia Serikat (RIS) terbentuk setelah Belanda secara resmi menyerahkan kedaulatan Hindia Belanda (tanpa Nugini Belanda) pada tanggal 27 Desember 1949. Negara ini merupakan perserikatan antara Republik Indonesia dan negara-negara yang dibentuk Belanda di Nusantara dari tahun 1946 hingga 1949. Federasi RIS lahir sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar, yakni Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Federal (BFO); dan Belanda. Kesepakatan tersebut disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB. Republik Indonesia Serikat resmi dibubarkan pada 17 Agustus 1950 dan digantikan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah pertandingan catur semasa Republik Indonesia Serikat (RIS)? Seperti disebut di atas ada satu masa dalam sejarah Indonesia yakni era RIS. Bagaimana catur pada masa itu? Semasa antara Pemerintah Hindia Belanda dan Pemerintah NKRI. Lalu bagaimana sejarah pertandingan catur semasa Republik Indonesia Serikat (RIS)? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Selasa, 14 November 2023

Sejarah Bahasa (124): Bahasa Kola Orang Kola di Pulau Kola Kepulauan Aru;Kerajaan Aru Pantai Timur Sumatra P Aru di Laut Aru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Kola adalah bahasa yang dituturkan oleh etnis Kola yang merupakan etnis pribumi pulau Kola di Kepulauan Aru, Indonesia Timur. Bahasa Kola lebih banyak dituturkan di Pulau Kola di ujung utara Kepulauan Aru. Namun demikian, bahasa ini juga dituturkan oleh suku Kola yang tinggal di Dobo dan daerah lain di Maluku.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982


Bahasa Kola dituturkan oleh masyarakat Desa Kolaha, Manombai, dan Ujir, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Bahasa itu mempunyai tiga dialek, yaitu dialek Kola Kolaha yang dituturkan di Desa Kolaha, Kecamatan Sir-Sir, dialek Manombai yang dituturkan di Desa Manombai, Kecamatan Aru Tengah, dan dialek Ujir yang dituturkan di Desa Ujir, Kecamatan Pulau-Pulau Aru. Persentase perbedaan ketiga dialek tersebut berkisar 71%--74%. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Kola merupakan sebuah bahasa karena persentase perbedaannya dengan bahasa lain di Maluku berkisar 81%--100%, misalnya Bahasa Dobel dan Bahasa Karey (https://petabahasa.kemdikbud.go.id/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kola orang Kola di pulau Kola di kepulauan Aru? Seperti disebut di atas bahasa Kola dituturkan di kepulauan Aru oleh orang Kola. Kerajaan Aru di pantai timur Sumatra, pulau Aru di laut Aru. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kola orang Kola di pulau Kola di kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Catur (16): Pertandingan Catur Era Pendudukan Jepang - Perang Kemerdekaan; Perang Papan Catur, Republiken vs Belanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Ada satu fase sejarah catur di Indonesia yang tidak penting-penting amar, tetapi tetap menarik untuk diperhatikan. Itulah masa dimana terjadi perang di Indonesia. Sejak Maret 1942 era Pemerintah Hindia Belanda berakhir, dan sebagai penggantinya adalah era Pemerintah Militer Jepang di Indnesia. Namun demikian, dalam dunia catur di Indonesia tetap relevan sebagaimana ditulis penyair Inggris TS Eliot: ‘Masa depan datang dari masa lalu’. Catur tetaplah catur sebagaimana motto dalam catur: ‘gens una sumus’ (kita semua bersaudara).


Shogi atau catur Jepang adalah permainan papan Jepang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan berasal dari India kuno caturangga (rumpun catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina). Di seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain setelah catur dan xiangqi. Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. Sama halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan (mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi. Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap, kemungkinan remis adalah sangat kecil. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah pertandingan catur selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia? Seperti disebut dunia catur di Indonesia selama pendudukan Jepang kurang terinformasikan. Bagaimana dengan pada masa perang kemerdekaan Indonesia? Republiken vs pecatur Belanda. Lalu bagaimana sejarah pertandingan catur selama pendudukan Jepang dan perang kemerdekaan Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982