Rabu, 27 Desember 2023

Sejarah Bahasa (201): Bahasa Batak Bahasa Sanskerta Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Nusantara; Bahasa Melayu Batak Indonesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Di nusantara disebut bahasa Indonesia berasal bahasa Melayu, bahasa Melayu berasal dari mana? Apakah bahasa Batak, benar-benar bahasa zaman kuno? Nusantara adalah kepulauan antara benua Asia dan benua Australia, populasinya disebut Austronesia. Lalu apakah kita perluas? Pulau pulau antara benua Afrika dan benua Amerika, bahasanya disebut Melayu-Polinesia yang populasinya terdiri dari Austonesia, Melanesia dan Micronesia.

 

Bahasa Melayu bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia yang dituturkan terutama di Asia Tenggara Maritim. Bahasa ini memiliki sekitar 290 juta penutur (dengan 30 juta sebagai "bahasa Melayu" dan 260 juta sebagai "bahasa Indonesia") di seluruh dunia. Bahasa ini menjadi bahasa kebangsaan dan bahasa resmi di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan menjadi akar dari bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi dan bahasa kebangsaan di Indonesia. Selain itu, bahasa Melayu tempatan merupakan salah satu bentuk bahasa daerah di Sumatra, Kalimantan, dan sebagai kreol di berbagai daerah di Indonesia. Penggunaan istilah "bahasa Melayu" di Indonesia pada umumnya merujuk pada dialek bahasa Melayu yang merupakan bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Melayu merupakan bahasa perantara dalam kegiatan perdagangan dan keagamaan di Kepulauan Nusantara (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Batak bahasa Sanskerta bahasa Melayu bahasa Indonesia di Nusantara? Seperti disebut di atas pada masa ini bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Lalu bahasa Melayu berasal dari bahasa apa? Bahasa Melayu Batak Indonesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Batak bahasa Sanskerta bahasa Melayu bahasa Indonesia di Nusantara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bahasa (200): Bahasa Batak Bahasa Melayu di Nusantara,Ada Bahasa Batak Ada Disitu Melayu; Bahasa Batak Bukan Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Batak penutur alaminya adalah masyarakat Batak. Bahasa Batak merupakan bahasa dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Batak dapat mengacu pada beberapa hal berikut: Rumpun bahasa Batak, termasuk bahasa-bahasa di dalamnya, seperti: Bahasa Utara- Alas-Kluet, Singkil, Karo, Pakpak; Bahasa Selatan- Simalungun, Toba, Angkola, Mandailing (Wikipedia). Hany aitu saja narasinya.


Perbedaan Proto Melayu dan Deutro Melayu Kompas.com. 29/03/2023. Verelladevanka Adryamarthanino dan Tri Indriawati. Baik Proto Melayu atau Deutro Melayu adalah sama-sama nenek moyang bangsa Indonesia. Kendati demikian, Proto Melayu dan Deutro Melayu tetap memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan keduanya dapat dilihat mulai dari tahun kedatangan, ciri-ciri, hingga hasil kebudayaannya. Sesuai tahun kedatangannya, bangsa Deutro Melayu tiba di Indonesia setelah bangsa Proto Melayu. Adapun bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa dan Bugis. Lalu, ada juga suku Aceh, Bali, Betawi, Makassar, Melayu, Minahasa, Sunda, dan Madura. Proto Melayu adalah suku Dayak dan suku Toraja (https://www.kompas.com/). Bagaimana dengan Batak, Minangkabau, Kerinci, Rejang dan Lampung di Sumatra?

Lantas bagaimana sejarah bahasa Batak dan bahasa Melayu di Nusantara, ada bahasa Batak disitu ada Melayu? Seperti disebut di atas bahasa Batak dan bahasa Melayu pada masa kini dikenal sebagai dua bahasa berbeda. Bahasa Batak bukan Melayu. Lalu bagaimana sejarah bahasa Batak dan bahasa Melayu di Nusantara, ada bahasa Batak disitu ada Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 26 Desember 2023

Sejarah Bahasa (199): Bahasa Moa di Pulau Moa Diantara Pulau Leti dan Pulau Lakor; Pulau Terluar dan Moa Island di Selat Torres


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Pulau Moa merupakan pulau di provinsi Maluku. Pulau ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Maluku Barat Daya. Adapun jumlah populasinya menurut data 2016 mencapai 7.245 jiwa. Bahasa Moa terdapat di desa Moain, desa Tounwawan, desa Klis, dan desa Patti serta desa Kaiwatu kecamatan Moa kabupaten Maluku Barat Daya.


Bahasa Daerah Moa: Simbol Kekeluargaan dan Identitas yang Mengakar. Demianus Nahaklay. 10 November 2023. Kompasiana. Bahasa daerah adalah kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga. Bahasa daerah Moa, yang digunakan oleh masyarakat di Desa Moain, Tounwawan, Klis, Patti, Kaiwatu, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, masih tetap dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang Moa, penggunaan bahasa daerah saat berinteraksi dengan sesama dianggap penting untuk memperkuat rasa kekeluargaan dan persaudaraan. Mereka menganggap bahwa tidak menggunakan bahasa daerah saat bersua dengan sesama orang Moa, terutama bagi mereka yang telah lama merantau atau berpendidikan, dapat dianggap sombong dan tidak mencintai asal daerahnya. Oleh karena itu, disarankan agar dalam pertemuan dengan sesama orang Moa, kita menggunakan bahasa daerah Moa sebagai bentuk penghormatan dan untuk memperkuat ikatan kekeluargaan (https://www.kompasiana.com/)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Moa di pulau Moa diapit pulau Leti dan pulau Lakor? Seperti disebut di atas bahasa Moa dituturkan di pulau Moa. Pulau-pulau terluar Indonesia dan Moa Island di Selat Torres (Australia). Lalu bagaimana sejarah bahasa Moa di pulau Moa diapit pulau Leti dan pulau Lakor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (198): Bahasa Melayu di Kepulauan Maluku dan Bahasa Melayu di Daerah Non Melayu; Mengapa-Bagaimana?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Melayu di masa lampau pernah menjadi lingua franca. Namun kini bahasa Indonesia yang menjadi lingua franca dari Sabang hingga Merauke. Bahasa Melayu sendiri kini menjadi bahasa daerah di Indonesia dengan berbagai dialek. Di wilayah Maluku bahasa Melayu antara lain terdapat di Layeni, Teon Nila Serua, Maluku Tengah; Kaiely, Teluk Kaiely, Buru; Bula, Bula, Seram Timur; Luang Timur, Mndona Hiera, Maluku Barat Daya; Salarem, Aru Selatan Timur.

 

Bahasa Melayu Maluku Utara adalah dialek bahasa Melayu yang dituturkan di hampir seluruh wilayah provinsi Maluku Utara. Di wilayah Kepulauan Sula, masyarakat di sana biasanya menggunakan Melayu Sula (bahasanya mirip Melayu Ambon, tetapi strukturnya masih mengikuti bahasa-bahasa di Maluku Utara), sedangkan di Bacan, Mandioli, dan wilayah di sekitar Bacan menggunakan Bahasa Melayu Bacan. Oleh sebab itu, Maluku Utara mempunyai tiga bahasa pasar, tetapi hanya Melayu Maluku Utara yang digunakan sebagai lingua franca. Di Maluku Utara sendiri, namanya dikenal oleh masyarakat di sana sebagai Bahasa Pasar. Nama ini diambil karena bahasa ini adalah percakapan sehari-hari masyarakat Maluku Utara. Bahasa ini mempunyai pengucapan yang cepat dan nadanya yang datar serta intonasinya yang agak kasar, sehingga masyarakat di sebelah barat Indonesia kebanyakan akan tidak mengerti bahasa ini. Bahasa ini juga dikenal sebagai bahasa Melayu Ternate, karena basis bahasa ini terletak di Ternate. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Melayu di kepulauan Maluku, bahasa Melayu di daerah non Melayu? Seperti disebut di atas di sejumlah tempat di wilayah Maluku terdapat penutur bahasa Melayu. Mengapa dan bagaimana? Lalu bagaimana sejarah bahasa Melayu di kepulauan Maluku, bahasa Melayu di daerah non Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Senin, 25 Desember 2023

Sejarah Bahasa (197): Bahasa Marsela dan Dialek Bahasa Pulau Marsela; Blok Marsela Batas Indonesia, Timor Leste dan Australia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Pulau Marsela adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Timor dan berbatasan dengan negara Timor Leste. Pulau Marsela ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya yang memilikiBlok Migas Marsela. Desa-desa yang tedapat di pulau Masela adalah: Ilbutung, Marsela, Bululora, Latalola Kecil, Serili, Latalola Besar, Uiwily, Nura, Lawawang, Iblatmunta, Telalora, Babyotan.


Bahasa Marsela Tengah (Masela Tengah) dituturkan oleh masyarakat di Desa Bululora, Kecamatan Pulau Masela, Kabupaten Maluku Barat Daya, Pulau Marsela (Masela), Provinsi Maluku. Bahasa Marsela Tengah (Masela Tengah) dituturkan juga di sebelah timur, barat, utara, dan selatan Desa Bululora. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Marsela Tengah (Masela Tengah) merupakan sebuah bahasa karena persentase perbedaannya dengan bahasa lain di Maluku berkisar 85%--100%, misalnya dengan Bahasa Marsela Timur (Masela Timur), Marsela Barat (Masela Barat), dan Serili. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Marsela dan dialek-deialek bahasa di pulau Marsela? Seperti disebut du atas bahasa Marseka dituturkan di pulau Marsela. Blok Marsela batas Indonesia, Timor Leste dan Australia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Marsela dan dialek-deialek bahasa di pulau Marsela? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (196): Bahasa Emplawas di Pulau Babar; Kelompok Populasi - Bahasa Tanimbar di Barat Daya Kepulauan Maluku


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Emplawas dituturkan oleh penduduk Emplawas. Penutur bahasa ini ada di beberapa desa yang terletak di Kecamatan Pulau-Pulau Babar Timur, Kabupaten Maluku Barat Daya. Desa-desa tersebut ialah Desa Emplawas, Desa Tela, Desa Lawawang, dan Desa Iblatmuntah. Bahasa ini berbeda dengan bahasa Marsela dan bahasa Masbuar dengan perbedaan sebesar 90an persen.

 

Pulau-Pulau Babar Timur adalah nama sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Maluku Barat Daya, dan ibukota kecamatan berada di desa Letwurung. Luas wilayah kecamatan ini sekitar 499,24 km² dan penduduk ditahun 2020 berjumlah 5.166 jiwa. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Emplawas di pulau Babar? Seperti disebut di atas bahasa Emplawas adalah satu dialek bahasa dituturkan di pulau Babar. Kelompok populasi dan bahasa Tanimbar di barat daya Kepulauan Maluku. Lalu bagaimana sejarah bahasa Emplawas di pulau Babar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982