Senin, 01 Januari 2024

Sejarah Bahasa (211): Bahasa Palau di Palau, Negara Pulau di Pasifik, Timur Pulau Morotai; Bahasa Polinesia dan Mikronesia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Palau (juga dieja Belauan) adalah salah satu dari dua bahasa resmi yang diakui secara nasional yang diucapkan di Republik Palau (bahasa Inggris yang lainnya). Ini adalah anggota dari keluarga bahasa Austronesia, dan dianggap sebagai salah satu dari dua bahasa di Mikronesia atau Polinesia dari Oseanik.


Palau, secara resmi Republik Palau (bahasa Palau: Beluu er a Belau) sebuah negara kepulauan di Pasifik, 200 km utara Papua Barat Daya, 255 km timur Maluku Utara. Negara ini merdeka 1994 dari Amerika Serikat. Palau terdiri dari 8 pulau utama dan sedikitnya 250 pulau kecil. Dalam Bahasa Palau, kepulauan disebut Belau berasal dari kata Beluu (kampung oleh orang-orang Palau). Kata Palau diyakini berasal dari Aibebelau (balasan tak langsung), yang berhubungan dengan mitos penciptaan Palau. Awalnya dihuni abad ke-2 SM, kemungkinan besar dari Filipina atau Indonesia. Sonsorol yang merupakan bagian dari Kepulauan Barat Daya, gugusan pulau yang kira-kira berjarak 600 kilometer (370 mi; 320 nmi) dari gugusan pulau utama Palau, terlihat oleh Spanyol sejak tahun 1522, ketika misi Spanyol dari Trinidad, kapal induk dari pelayaran keliling Ferdinand Magellan, melihat dua pulau kecil di sekitar 5 derajat lintang utara, dan menamakannya "San Juan". Pulau paling padat penduduk Angaur, Babeldaob, Koror dan Peleliu. Sekitar dua-pertiga dari penduduk tinggal di Koror (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Palau di Palau, negara Pulau di Pasifik Timur pulau Morotai? Seperti disebut di atas bahasa Palau dituturkan di (negara) Palau.Rumpun bahasa Polinesia dan rumpun bahasa Mikronesia. Lalu bagaimana sejarah bahasa Palau di Palau, negara Pulau di Pasifik Timur pulau Morotai? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (210): Bahasa Malagasi di Madagaskar, Pulau di Pantai Timur Afrika; Apa Bahasa Malagasi Mirip Bahasa Melayu


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Apakah bahasa Filipina mirip bahasa Tagalog, apakah bahasa Tetun mirip bahasa Portugis, apakah bahasa Inggris mirip bahasa Malaysia, apakah bahasa Belanda mirip bahasa Indonesia. Itu satu hal. Dalam hal ini adalah apakah bahasa Malagasi mirip bahasa Melayu. Yang jelas jangan dulu gegabah. Satu yang pasti pendekatan linguistic dalam bahasa-bahasa tidak cukup.


Malagasi (Fiteny Malagasy]) adalah bahasa nasional Madagaskar yang dikelompokkan ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa ibu oleh kebanyakan penduduk Madagaskar dan oleh orang keturunan Malagasi di tempat lain. Bahasa nasional Madagaskar adalah bentuk normatif dari dialek Merina, logat yang banyak dipertuturkan di dataran tinggi tengah (plateau) dan di ibu kota Madagaskar. Bahasa Malagasi termasuk dalam kelompok Melayu-Polinesia yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia, dan adalah kelompok yang paling barat dari keluarga rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Malagasi erat hubungannya dengan bahasa Dayak Barito, seperti bahasa Dusun Deyah dan bahasa Maanyan serta bahasa Banjar. Ini terlihat dari banyaknya persamaan kata dasar dalam bahasa-bahasa dayak tersebut dengan bahasa Malagasi. Akibat hubungan perdagangan dan sejarah, bahasa Malagasi memiliki sejumlah kata pinjaman yang berasal dari bahasa Bantu, bahasa Arab, bahasa Prancis, serta bahasa Inggris. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Malagasi di Madagaskar, pulau besar di pantai timur Afrika? Seperti disebut di atas, bahasa Malagasi dituturkan di Malagasi. Apakah bahasa Malagasi mirip bahasa Melayu? Lalu bagaimana sejarah bahasa Malagasi di Madagaskar, pulau besar di pantai timur Afrika? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe. Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Minggu, 31 Desember 2023

Sejarah Bahasa (209): Bahasa Dobel Bahasa Kobro’or di Pulau Kobror; Geomorfologi Pulau-Pulau Besar di Tengah Kepulauan Aru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Dobel, atau Kobro’or, adalah bahasa yang dituturkan masyarakat Desa Dobel di pulau Kobror atau Kobroor, kecamatan Aru Tengah di kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Dobel merupakan sebuah bahasa karena persentase perbedaannya dengan bahasa-bahasa lain di Maluku sebesar 81-100%, misalnya bahasa Lola dan Kola. Dekat wilayah bahasaDobel terdapat pulau Baun.


Tidak Hanya di Papua, Habitat Cendrawasih Juga Ada di Pulau Kobror, Aru oleh Christ Belseran & Ridzki R Sigit (Dobo) di 29 October 2023. Banyak yang tidak tahu, bahwa cendrawasih tidak hanya ada di Pulau Papua. Jenis-jenisnya tersebar di pulau-pulau sekitarnya, termasuk Kepulauan Aru, Maluku Tenggara. Burung yang kami amati berada di Hutan Kokoyarjurem yang berada di Pulau Kobror, Aru Tengah. Lokasi ini dapat dicapai dengan menempuh perjalanan berjarak sekitar 1 jam dari Desa Lorang, dengan menggunakan boat bermotor. Pulau Kobror memiliki vegetasi mangrove lebat di pinggir pantai, yang berpadu pepohonan hutan alam tinggi di dalamnya. Hutannya masih lestari dan menjadi habitat ragam satwa endemik, salah satunya cenderawasih. (https://www.mongabay.co.id/

Lantas bagaimana sejarah bahasa Dobel bahasa Kobro’or di pulau Kobror? Seperti disebut di atas bahasa Dobel dituturkan di pulau Kobror. Geomorfologi pulau-pulau besar di tengah kepulauan Aru. Lalu bagaimana sejarah bahasa Dobel bahasa Kobro’or di pulau Kobror? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (208): Bahasa Koba di Pulau Koba Kepulauan Aru; Hanya Satu Desa di Kepulauan Aru Ditemukan Ada Sawah Padi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Koba adalah bahasa yang dituturkan di Kepulauan Aru, Indonesia Timur. Bahasa ini dekat dengan bahasa Dobel, tetapi tingkat kesepahamannya rendah. Bahasa Koba disebut sebagai dialek bahasa Barakai. Desa Koba terletak di bagian Aru Selatan, dikenal penghasil padi, karena hanya di desa Koba yang bisa menghasilkan padi, Desa Koba masih berhubungan erat dengan desa Samang dan desa Ujir, hubungan ini masih terjalin erat dari jaman leluhur hingga sampai saat ini. Nama Koba juga ditemukan di pulau Bangka dan pulau Flores.


Suku Aru merupakan suku bangsa yang mendiami wilayah kepulauan Aru di Maluku Tenggara, sering dikaitkan berasal dari Pulau Eno-Karang. Suku Aru termasuk rumpun Melanesia Pasifik terdiri dari 16 suku asli dan beberapa suku lainnya dari wilayah Maluku, Jawa, dan Tionghoa, Suku Aru tercatat memiliki beberapa bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi mereka; Bahasa Barakai, Batuley, Karey, Koba, Kompane, Lola, Larong, Manombai, Mariri, Tarangan, dan Ujir. Keragamaman suku dan bahasa Aru membuat wilayah kepulauan Aru sangat istimewa. Tercatat pada tahun 1600 orang-orang Tionghoa telah menginjakan kaki di Kepulauan Aru untuk berdagang. Orang Tionghoa dengan orang Aru kemudian membentuk sebuah komunitas masyarakat “Aru baru”. Belanda tercatat datang ke kepulauan Aru tahun 1623, kemudian Inggis pada tahun 1857. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Koba di pulau Koba kepulauan Aru? Seperti disebut di atas dialek bahasa Koba dituturkan di pulau Koba tempat dimana ditemukan sawah. Hanya satu desa di kepulauan Aru ditemukan sawah padi. Lalu bagaimana sejarah bahasa Koba di pulau Koba kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sabtu, 30 Desember 2023

Sejarah Bahasa (207): Bahasa Aru Rumpun Bahasa Kepulauan Aru; Barakai Koba Kola Kompane Lola Lorang Manombai Mariri


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Rumpun bahasa Aru adalah kumpulan bahasa Austronesia yang dituturkan di Kepulauan Aru. Semua bahasa dituturkan oleh kurang dari sepuluh ribu orang. Meski secara geografis dekat dengan rumpun bahasa Maluku Tengah, rumpun ini secara linguistik bukan bagian dari rumpun Maluku Tengah (Ross 1995).

 

Bahasa Aru adalah sekelompok selusin bahasa Austronesia yang digunakan di Kepulauan Aru di Indonesia. Tidak ada satupun yang dituturkan oleh lebih dari sepuluh ribu orang. Meskipun secara geografis dekat dengan bahasa-bahasa di Maluku Tengah, secara linguistik mereka bukan bagian dari kelompok tersebut (Ross 1995). Klasifikasi bahasa Aru berikut ini berasal dari Glottolog 4.0 (2019), dan disusun menurut Hughes (1987: 96) karena bahasa Aru membentuk suatu keterkaitan atau rantai dialek yang saling berhubungan: Ujir - Kola – Kompane; Ujir; Kola – Kompane; Aru Tengah; Lola; Dobel – Koba; Lorang; Manomabai; Tarangan Barat; Tarangan Timur; Karey – Barakai; Batuley – Mariri (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti disebut di atas bahasa Aru adalah rumbpun bahasa di kepulauan Aru. Dialek-dialek bahasa rumpun bahasa Aru antara lain Barakai, Koba, Kola, Kompane, Lola, Lorang, Manombai dan Mariri. Lalu bagaimana sejarah bahasa Aru rumpun bahasa di kepulauan Aru? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982

Sejarah Bahasa (206): Bahasa Kei Fordata Bahasa Kei Tanimbar; Identifikasi Bahasa-Bahasa di Pulau Tanimbar dan Pulau Kei


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Bahasa Kei adalah salah satu bahasa dalam rumpun besar bahasa-bahasa Austronesian. Salah satu cabang rumpun bahasa Austronesia adalah rumpun bahasa Melayu-Polinesia Tengah-Timur yang terbagi lagi menjadi beberapa rumpun kecil. Salah satu rumpun kecil ini adalah rumpun bahasa Kei-Tanimbar. Rumpun bahasa Kei-Tanimbar memiliki dua cabang yakni rumpun bahasa Yamdena-Onin dan rumpun bahasa Kei-Fordata. Bahasa Kei berada dalam rumpun bahasa Kei-Fordata.

 

Bahasa Tanimbar Kei (Atnebar, Veveu Tanebar Evav) adalah sebuah bahasa yang termasuk kedalam rantai dialek bahasa Kei; terdiri dari 4 dialek. Bahasa Tanimbar Kei dituturkan oleh orang Tanimbar Kei[a] di pulau Tanimbar Kei, Maluku Tenggara, Maluku. Pada tahun 2022, penutur bahasa ini berjumlah 646 jiwa. Penelitian tentang bahasa Tanimbar Kei telah dilakukan pada tahun 1986. Penelitian ini membahas tentang struktur bahasa Tanimbar Kei. Pada Peta Bahasa-bahasa di Indonesia tahun 2018 mengklasifikasikan Tanimbar Kei sebagai dialek dari bahasa Kei. Tetapi, dalam seminar bahasa Kei yang dilakukan oleh Universitas Pattimura dan Summer Institute of Linguistics di Tual pada 25-27 Oktober 1990, diperoleh data bahwa bahasa Kei terbagi menjadi dua dialek berdasarkan jumlah konsonan, yakni dialek Kei Kecil dan Kei Besar Utara; dari data tersebut, Tanimbar Kei termasuk kedalam dialek Kei Kecil. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Kei Fordata bahasa Kei Tanimbar? Seperti disebut di atas ada bahasa yang diidentifikasi sebagai bahasa Tanimbar Kei atau bahasa Kei Tanimbar; Identifikasi bahasa- bahasa di pulau Tanimbar dan pulau Kei. Lalu bagaimana sejarah bahasa Kei Fordata bahasa Kei Tanimbar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982