*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Nama-nama tempat Cipayung, Bambu Apus, Ceger, Lubang Buaya dan Cilangkap bukanlah nama baru, tetapi nama tempat yang sudah lama ada sejak era Hindia Belanda. Nama-nama tempat ini kurang dikenal karena areanya terbilang terpencil diantara dua jalan poros tempo doeloe (antara jalan jalan Raya Bogor dan jalan Hankam yang sekarang). Namun demikian, meski kurang dikenal dan terpencil tetapi nama-nama tempat ini memiliki sejarah sendiri-sendiri.
Nama-nama tempat Cipayung, Bambu Apus, Ceger, Lubang Buaya dan Cilangkap bukanlah nama baru, tetapi nama tempat yang sudah lama ada sejak era Hindia Belanda. Nama-nama tempat ini kurang dikenal karena areanya terbilang terpencil diantara dua jalan poros tempo doeloe (antara jalan jalan Raya Bogor dan jalan Hankam yang sekarang). Namun demikian, meski kurang dikenal dan terpencil tetapi nama-nama tempat ini memiliki sejarah sendiri-sendiri.
Wilayah Kecamatan Cipayung |
.
Lantas seperti apa sejarah area yang kini menjadi
satu wilayah adnministratif Kecamatan Cipayung. Sejarahnya tentu saja sudah
banyak ditulis, tetapi hanya terpisah-pisah dan terbatas sejak pembangunan TMII
(1972) dan sejak relokasinya markas besar (mabes) TNI dan sejak ditetapkannya
bumi perkemahan Cibubur (1980). Sebagai satu kesatuan wilayah sejak lama, untuk
menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur |
Origin
Kecamatan Cipayung
Pada masa lampau, nama yang lebih awal dikenal
adalah land Pondok Gede, land Makassar, land Pondok Melati, land Pondok Ranggon
dan land Tandjoeng (kemudian dikenal sebagai Tandjoeng Oost dan kini Pasar
Rebo). Diantara nama-nama land inilah terdapat area terpencil yang kini menjadi
wilayah administratif Kecamatan Cipayung (terdiri dari kelurahan-kelurahan
Ceger, Lubang Buaya, Bambu Apus, Cipayung, Cilangkap, Pondok Rangon, Munjul dan
Setu. Untuk menuju area terpencil ini pada awalnya diakses dari jalan raya
Bogor dan jalan raya Pondok Gede (pada masa kini paling mudah diakses dari
jalan tol Jagorawi dan ruas jalan tol TMII-Cikunir).
Secara geografis area ini
(kecamatan Cipayung dibatasi (berada) diantara sungai Tjipinang di sebelah
barat dan sungai Soenter di sebelah timur. Secara ekonomi berada di antara
jalan pos (Grootepost) di sebelah barat (jalan Raya Bogor yang sekarang), jalan
Pondok Gede di sebelah utara yang merupakan jalan antara kampong Makassar dan landhuis
Pondok Gede (jalan asrama haji yang sekarang) dan jalan Pondok Ranggon di sebelah
timur yang merupakan jalan antara landhuis Pondok Gede dan kampong Pondok
Ranggon (jalan Hankam yang sekarang).
Dalam perkembangannya area
ini menjadi bagian dari dua land besar, yakni land Pondok Gede dan land Tjiboeboer
Tjilangkap en Pondok Ranggon Pambilang (gabungan dari empat land yang dalam hal
ini disingkat saja sebagai land Tjiboeboer). Batas antara dua land besar ini
kira-kira ruas jalan tol TMII-Cikunir (di selatan area Taman Mini Indonesia
Indah). Dalam hal ini kampong Tjeger tempo doeloe sebagian masuk land Pondok
Gede dan sebagian masuk land Tjiboeboer. Sedangkan kampong Loebang Boeaja
semuanya masuk land Pondok Gede. Taman TMII yang sekarang berada di kampong
Tjeger bagian dari land Pondok Gede.
Diantara nama kedelapan kelurahan di Kecamatan
Cipayung yang pertama kali dikenal adalah nama Pondok Ranggon. Nama kampong
Pondok Ranggon pada era VOC-Belanda disebut sebagai land Pondok Ranggon. Kampong
atau land Pondok Ranggon ini pada era VOC hanya dapat diakses dari kampong-land
Pondok Gede dan kampong-land Pondok Gede dapat diakses dari kampong-land
Makassar dan kampong-land Pondok Bamboe (kelurahan Klender yang sekarang).
KECAMATAN 124650 CIPAYUNG
BalasHapus13810 LUBANG BUAYA
13820 C€G€R
13830 RAMBUTAN
13840 CIPAYUNG
13850 MUNJUL
13860 PONDOK RANGGON
13870 CILANGKAP
13880 SETU
13890 BAMBU APUS