*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina
dalam blog ini Klik Disini
Apa pentingnya pulau Corregidor di teluk Manila? Pertanyaan ini juga kurang lebih sama dengan pertanyaan: Apa pentingnya pulau Onrust di teluk Jakarta? Pada masa ini dua pertanyaan ini tidak begitu penting dan dianggap tidak penting-penting amat. Namun jika dibuka lembar pertama sejarah Manila dan sejarah Jakarta, dua pertanyan ini menjadi sangat penting diketahui. Apa pasal? Pulau Marivelle yang kini lebih dikenal sebagai Pulau Corregidor adalah awal pelaut-pelaut Spanyol menguasai teluk Manila dan mendirikan Kota Manila. Hal yang sama juga Pulau Onrust adalah awal pelaut-pelaut Belanda menguasai teluk Batavia dan mendirikan Kota Batavia (kini Kota Jakarta).
Lantas bagaimana sejarah Pulau Corregidor di Teluk Manila? Tentu saja sudah ada yang enulis. Namun sejauh data baru ditemukan, narasi sejarah pulau Marivelle atau pulau Corregidor perlu diperkaya. Seperti disebut di atas pulau ini dikunjungi pelaut-pelaut Spanyol pada tahun 1570. Lalu apa hubungannya dengan pulau Onrust di teluk Jakarta? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Pulau Marville di Teluk Manila
Nama pulau itu disebut Pulau Marivelle (Mar-Ivelle). Namun entah bagaimana kemudian disebut Pulau Corregidor. Nama Mar-ivelle berarti nama lama, karena berawalan Ma atau Mar seperti halnya Manila, Makao, Mangindanao, Manado, Makassar, Majene, Maumere, Mangarai dan Malaka serta Matan.
Nama-nama geografis di Filipina saat mana Ferdinand Magellan, via Pasifik (celah Amerika Selatan) tiba di Filipina tahun 1521. Berawal dari tanjung tenggara pulau Ma-ngindanao, lalu menyusuri ke arah utara dan berbelok ke barat laut di pulau Ma-tinguk dan melalui selat antara pulau Mangindanao dan pulau Ma-haba, lalu berbelok ke barat di pulau Banaja (antara pulau Mangindanao dan pulau Panaon, kemudian pulau Limasaya. Dari pulau ini eksplorasi ke kampong Butuan (di muara sungai di pantai utara Mangindanao) sebelum dari pulau Limasaya melanjutkan navigasi ke arah barat laut melalui selat dimana terdapat kampong Ma-asin di pantai barat pulau (kelak disebut Leyte), lalu berbelok ke arah selatan di pantai timur pulau Zebu (kampong Ma-ndari) lalu menyusuri pantai barat pulau Bojol di kampong Ma-labohi, lalu ke arah barat daya melalui pulau Sikulor dan lalu mencapai tanjung (di sudut selatan pulau Negros (dekat kampong Mar-ibago dan Mar-ila), selanjutnya menyeberang ke pulau kecil Lubunga dekat pantai utara Mangindanao dan seterusnya ke arah barat daya di pantai Boernai (sekitar Sabah sekarang) dekat pulau Ma-tolo dan pulau Ma-lagan, dan kemudian berbalik ke suatu pulau di tengah laut (kini laut Sulu) pulau kecil yang kemudian dikenal Cagayanas (dekat pantai timur pulau Paragoa) dan berbalik lagi ke tenggara di pulau Lolo (kini pulau Sulu) dan kemudian ke arah timur laut melalui selat antara pulau Basilan dan pulau Ma-nisan dan seterusnya kembali ke laut lepas (dari arah kedatangan).
Awalan ma dan mar kini mirip awal me dan ber dalam kata kerja. Awalan ma dan mar (hanya) ditemukan dalam bahasa Batak. Namun awalan ma dan mar dalam nama-nama tempat (geografi) tidak diketahui maksudnya secara pasti, Namun yang pasti awal Ma untuk nama tempat begitu banyak pada waktu sejaman: seperti misalnya lagi Madagaskar (timur Afrika), Mauritius, Maladewa (Maldives), Margao (Goa), Marthanda (Tamil), Madaripur dan Maguwa (Bangladesh), Martban dan Maragi (Myanmar), Manjung dan Marina (Perak), Machang (Kelantan), Maran (Pahang), Marang (Trengganu), Marudi (Sarawak), Mabul dan Marudu (Sabah), Ma Kham Duang dan Ma Chom Phra (Thailand), Ma Da dan Ma Lo (Vietnam). Tentu saja banyak nama tempat berawalan Ma pada masa ini di Filipina seperti Mago, Maguirig dan sebagainya serta tentu saja jangan lupa Malacanang dan Makati.
Pulau Marivelle di teluk Manila tentu saja pada tempo doeloe begitu penting di teluk Manila karena berada di pintu masuk. Nama kampong (kota) Manila dan nama pulau Marivelle jelas begitu penting dalam dunia pelayaran (perdagangan). Hal itulah mengapa pelaut-pelaut Portugis yang berbasis di Malaka (sejak 1511) yang dipimpin George Menesez mengunjungi pelabuhan Brunai pada tahun 1521 yang kemudian melanjutkan pelayaran ke Manila. Pada tahun yang sama pelaut-pelaut Spanyol pertama di bawah pimpinan Ferdinad Magellan via Pasifik tiba di pulua Zebu. Selanjutnya pada tahun 1570 pelaut Spanyol yang berbasis di pulau Zebu (kini Cebu) mengunjungi teluk Manila di pulau Marivelle dan kemudian menaklukkan kota (kampong) Manila yang selanjutnya mendirikan benteng (berkoloni) tepat di kota Manila yang sekarang. Sejak kehadiran Spanyol di teluk Manila pada tahun 1570 lalu kemudian nama pulau Marivelle digantti menjadi nama baru pulau Corrregidor (hingga ini hari).
Kapan nama Marivelle diganti menjadi Corregidor tidak diketahui secara jelas. Pada peta-peta lama pulau ini diidentifikasi sebagai pulau Marivelle. Sebagaimana diketahui pelaut-pelaut Belanda pertama kali mengunjungi teluk Manila pada tahun 1600 di bawah pimpinan Olivier van Noort yang menjadikan pulau ini sebagai basis, sementara orang-orang Spanyol di pantai (Manila dan sekitar). Oleh karena itu ketika kehadiran Spanyol (1570) nama Corregidor belum ada, sebab pada saat kehadiran pelaut-pelaut Belanda (1600) nama pulau hanya dikenal sebagai pulau Marivelle.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sejarah Pulau Onrust di Teluk Jakarta
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar