Minggu, 23 April 2023

Sejarah Cirebon (2):Wilayah Cirebon Tempo Doeloe, Pada Masa Era Portugis; Riwayat Kerajaan Majapahit hingga Kerajaan Demak


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini

Wilayah Cirebon memiliki sejarah penting dan memiliki sejarah panjang. Dalam konteks inilah sejarah di wilayah Cirebon manarik untuk diperhatikan.  Wilayah Cirebon sendiri berada di pesisir pantai diantara wilayah Jawa bagian barat dengan Jawa bagian tengah/timur. Posisi strategis wilayah Cirebon di (pantai utara) Jawa dalam hal sangat penting antara barat. Juga yang tidak bisa diabaikan secara khusus wilayah Cirebon memiliki posisi strategis dengan pantai selatan Jawa. Mengapa?


Ki Gede Bungko, Panglima Laut dari Cirebon Pengusir Portugis & Perompak di Laut Jawa. Merdeka.com. Jumat, 30 Juli 2021. Di masa kekuasaan Kasultanan Cirebon, sekitar abad 15-16, ada tokoh bernama Ki Gede Bungko, dari Kasultanan Cirebon berpengaruh, lantaran posisinya sebagai panglima angkatan laut. Ia berhasil menghalau kejahatan  perompak di Laut Jawa, turut andil bersama Demak saat menumpas Portugis di Pelabuhan Sunda Kelapa, 1522. Namanya disebut dalam naskah Serat Carub Kandha karangan Pangeran Abdul Hamid Sukama Jaya tahun 1840. Sebelum diberi gelar oleh Sunan Gunung Jati, Ki Gede Bungko pernah menjadi panglima angkatan laut kerajaan Majapahit. Ki Gede Bungko disebut murid Sunan Ampel, lalu diboyong Sunan Gunung Jati untuk membantu kerajaan Cirebon. Ki Gede Bungko sendiri pendatang Blambangan (Banyuwangi) dengan nama asli Jakataruna. Nama Ki Gede Bungko merupakan pemberian Sunan Gunung Jati usai Jakataruna diberikan jabatan sebagai penguasa (Ki Gede) di desa Bungko, kawasan pesisir barat laut Cirebon, dan berbatasan dengan Indramayu. Yang menarik dari keberanian Ki Gede Bungko, ia mampu melawan bangsa Portugis yang saat itu bekerja sama dengan Kerajaan Pajajaran. Portugis diminta Raja Pajajaran, Surawisesa untuk menjaga satu satunya perputaran ekonomi di Sunda Kelapa dengan mengizinkannya mendirikan sebuah Loji (benteng). Berkat keberaniannya mengusir bangsa Portugis, ia turut dianugerahi gelar Laksamana. (https://www.merdeka.com/)

Lantas bagaimana sejarah wilayah Cirebon, semasa era Portugis? Seperti disebut di atas masa Portugis adalah awal kehadiran orang Eropa di nusantara (baca: Hindia Timur). Kehadiran pelaut/pedagang Portugis di Hindia Timur menjadi penting karena menjembatani ketersediaan data antara era baru kehadiran pelaut/pedagang Belanda (VOC) dengan masa sebelumnya semasa Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak. Lalu bagaimana sejarah wilayah Cirebon, semasa era Portugis? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Wilayah Cirebon, Bagaimana Semasa Era Portugis; Riwayat Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak

Tunggu deskripsi lengkapnya

Riwayat Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak: Sumber Data Portugis

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar