* Untuk melihat semua artikel Sejarah Yogyakarta dalam blog ini Klik Disini
Ada satu hal yang besar terjadi di Jogjakarta, tidak hanya Boedi Oetomo melebur (merger) dengan Partai Bangsa Indonesia (PBI) yang kemudian menjadi Partai Indonesia Raja (Parindra) pada tahun 1935, tetapi adalah dibentuknya Madjelis Rakjat Indonesia tahun 1941. Kepemimpinan Madjelis Rakjat Indonesia yang disingkat MRI ini disebut Dewan Pimpinan yang didirikan pada tanggal 13 September 1941 di Jogjakarta. Madjelis Rakjat Indonesia, dasarnya demokratis, saat itu dianggap sebagai Badan Perwakilan Rakyat Indonesia.
Ada satu hal yang besar terjadi di Jogjakarta, tidak hanya Boedi Oetomo melebur (merger) dengan Partai Bangsa Indonesia (PBI) yang kemudian menjadi Partai Indonesia Raja (Parindra) pada tahun 1935, tetapi adalah dibentuknya Madjelis Rakjat Indonesia tahun 1941. Kepemimpinan Madjelis Rakjat Indonesia yang disingkat MRI ini disebut Dewan Pimpinan yang didirikan pada tanggal 13 September 1941 di Jogjakarta. Madjelis Rakjat Indonesia, dasarnya demokratis, saat itu dianggap sebagai Badan Perwakilan Rakyat Indonesia.
Bataviaasch nieuwsblad, 18-09-1941 |
Madjelis Rakjat
Indonesia adalah ujung perjalanan dari proses persatuan dan kesatuan bangsa
dalam menghadapi penjajah Belanda. Hanya dengan persatuan dan kesatuan energi
besar penduduk Indonesia dapat digabung untuk melawan kekuatan Belanda.
Persatuan dan kesatuan yang berakhir pada Madjelis Rakjat Indonesia ini bermula
pada saat pembentukan Permofakatan Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangsaan
Indonesia (PPPKI) pada tahun 1927 di Batavia. Bagaimana kronologisnya hingga
terbentuk Madjelis Rakjat Indonesia? Mari kita telusuri.