Universitas Indonesia yang kini berada di Kota Depok sesungguhnya memiliki sejarah yang panjang. Namun usia yang sudah sangat tua justru diperingati sangat muda berdasarkan kelahirannya yang ditetapkan sebagai tanggal 2 Februari 1950. Apa iya? Jika tahun 1950 yang dianggap sebagai tahun kelahiran (ultah), sudah barang tentu penetapan itu tidak berdasar. Nama Universitas Indonesia sendiri sebenarnya diperkenalkan pada tahun 1940 dengan nama Universiteit van Indonesie, namun faktanya, secara historis (continuum) universitas ini sudah lahir sejak 1849.Bagaimana penjelasannya? Mari kita lacak!
***
Di
Belanda sudah berdiri 's Rijks kweekschool voor militaire geneeskundigen te
Utrecht. Lulusan sekolah kedokteran militer (kweekschool voor militaire
geneeskundigen) ini ditempatkan di berbagai tempat, termasuk di Nederlandsch
Indie (Hindia Belanda). Setelah itu, para tenaga medis ini dapat melanjutkan
studi ke pendidikan yang lebih tinggi (hoogere) kelas dua atau tiga di
Westindien (lihat Dagblad van 's Gravenhage, 14-08-1846).
Sekolah medis kweekschool voor
militaire geneeskundigen di Utrecht mirip pendidikan diploma pada masa ini.
Sedangkan pendidikan yang lebih tinggi hoogere geneeskundig mirip pendidikan
tinggi (universitas). Untuk sekolah guru terdapat di 's Rijks juga terdapat voor
onderwijzers di Haarlem (lihat Leeuwarder courant, 17-12-1839). Kweekschool
voor militaire geneeskundigen sendiri dibuka pada bulan Juli 1842. Sekolah ini
berada di bawah Inspektur Layanan Medis Angkatan Darat (De Inspecteur van de
Geneeskundige Dienst der Landmagt, Departement voor de Zaken van Oorlog) (lihat
Nederlandsche staatscourant, 17-12-1841).
Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga medis di Nederlandsch Indie di bawah kebutuhan militer
dalam berbagai ekspedisi (perang) didirikan sekolah tenaga medis di Weltevreden yang diberi nama Kweekschool
van inlandsche geneeskundigen. Ini mengindikasikan bahwa Sekolah Kedokteran
Militer di Utrecht (1842) tidak berselang jauh dengan pendirian Sekolah
Kedokteran Pribumi di Nederlandsch Indie (1849). Berdasarkan
GB No. 22 tanggal 2 Januari 1849 dinyatakan bahwa groot militair hospitaal te
Batavia dibuka kesempatan untuk orang-orang muda dari penduduk asli yang akan
menjadi petugas kesehatan, dokter pribumi (Dokter Djawa) (lihat EWA Ludeking.
1871. Recueil Militair Geneeskundigen Dienst).