*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pada
dasarnya bahasa Vietnam terbentuk dari beragam bahasa di masa lampau, termasuk
bahasa Cina dan bahasa Melayu yang secara lingustik bahasa Vietnam
dikategorikan masuk bahasa Austronesia. Penggunaan aksara Latin di Viernam
menyebabkan ada kerugian bahasa Cina yang menggunakan aksara Cina (Han) dengan
keuntungan Bahasa Indonesia (aksara Latin) di kawasan Asia Tenggara. Dalam
konteks inilah pada masa ini Bahasa Indonesia dipromsikan di Vietnam. Bagaimana
dengan bahasa Melayu?
Bahasa
Vietnam adalah bahasa resmi di Vietnam. Bahasa Vietnam adalah bahasa ibu suku
Vietnam (87% dari seluruh penduduk Vietnam). Selain itu, bahasa ini juga
merupakan bahasa kedua bagi etnis minoritas di Vietnam. Meski mengandung banyak
kata-kata serapan dari bahasa Cina (aksara Cina/Han), para ahli bahasa
menganggap bahasa Vietnam sebagai bahasa Austroasia. Bahasa Vietnam saat ini
menggunakan aksara Latin dengan diakritik dalam sistem penulisannya. Pada masa
ini sebanyak 70-73 juta penutur ibu. Bahasa di Vietnam adalah rumpun bahasa Austroasia
(Mon-Khmer, Vietik, Viet-Muong, Bahasa Vietnam). Sistem penulisan aksara Latin.
Pada sejarah awal, prang Vietnam menulis dengan aksara Cina. Pada abad ke 13,
orang Vietnam mengembangkan karakter mereka sendiri yaitu Chu Nom. Pada periode
koloni Prancis, Quoc Ngu, romanisasi alfabet Vietnam berdasarkan bahasa Vietnam
lisan dikembangkan secara bersama oleh beberapa misionaris Portugis, menjadi
populer dan membawa kemampuan baca tulis kepada masyarakat luas. Beberapa
bahasa lain digunakan dalam percakapan oleh beberapa grup-grup minoritas di
Vietnam. Bahasa-bahasa tersebut adalah Tay, Muong (Hmong), Khmer, Tionghoa,
Nung, Lolo, Man, Meo, Banahr, Rhade, Sedang, Ede, Thai. Meskipun pada
kenyataannya kata-kata dalam Bahasa Vietnam mempunyai suku kata tunggal dan
aksen tersendiri seperti dalam bahasa Cina, banyak dari kata-katanya memiliki
keserupaan bunyi dengan bahasa Melayu. Misalnya matahari (mặt trời), mata
(mắt), tangan (tay), sungai (sông), kayu (cây dibaca kay), susu (sữa), buang
(buông, quăng), ini (này), itu (đó), sudah (đã), sedang (đang) dan lain-lain.
Bahasa Prancis, peninggalan masa kolonial, masih digunakan oleh orang-orang tua
Vietnam sebagai bahasa kedua tetapi telah hilang kepopulerannya. Bahasa Rusia -
bahkan yang kurang penting seperti Bahasa Ceko dan Polandia - sering dikenal di
antara mereka yang keluarganya terikat dengan blok Soviet. Dalam beberapa tahun
terakhir, bahasa Mandarin, Jepang, dan Inggris telah menjadi bahasa-bahasa
asing paling populer, dengan bahasa Inggris menjadi sebagai pelajaran wajib di
kebanyakan sekolah.
(Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah Bahasa Indonesia dibina secara luas di Vietnam? Seperti
disebut di atas, di Vietnam terdapat penutur bahasa Cina dan bahasa Melayu.
Dalam hubungan bahasa di Vietnam, bagaimana promosi Bahasa Indonesia terjadi? Lalu
bagaimana sejarah Bahasa Indonesia dibina secara luas di Vietnam? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.