*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Di provinsi Sulawesi
Tengah pada masa ini paling tidak diketahui 21 bahasa asli. Selain yang sudah
ditulis pada artikel sebelumnya, salah satu dari bahasa asli tersebut adalah
bahasa Kaili (bahasa To Kaili). Penutur bahasa Kaili meluas di seluruh provinsi
Sulawesi Tengah tetapi umumnya terdapat di kabupaten
Donggala, kabupaten Sigi dan Kota Palu serta di seluruh daerah di lembah antara
gunung Gawalise, gunung Nokilalaki, gunung Kulawi, dan gunung Raranggonau.
Penutur
bahasa Kaili juga terdapat di wilayah pantai timur Sulawesi Tengah yang
meliputi kabupaten Parigi-Moutong, kabupaten Tojo Una-Una dan kabupaten Poso. Di
sekitar teluk Tomini berada di desa Tinombo, Moutong, Parigi, Sausu, Ampana,
Tojo dan Una Una. Di kabupaten Poso berada di daerah Mapane, Uekuli dan pesisir
Pantai Poso. Penutur bahasa Kaili biasa disebut suku Kalili yang terdiri dari banyak
sub-suku seperti Rai, Ledo, Ija, Moma, Da'a, Unde, Inde, Tara, Bare'e, Doi, dan
Torai. Penutur bahasa Kaili Da’a hingga masa ini memiliki budaya yang khas
seperti pembuatan rumah pohon, memasak dengan menggunakan bambu dan pemujaan leluhur.
Lantas
bagaimana sejarah penutur bahasa Kaili? Seperti disebut di atas penutur bahasa
Kaili sangat beragam dan tersebar di berbagai wilayah yang berbeda-beda. Satu
yang khas diantara para penutur bahasaKaili ini adalah Kaili Da’a yang memiliki
budaya pembuatan rumah pohon, memasak dengan menggunakan bambu dan masih adanya
pemujaan leluhur. Lalu bagaimana hubungan bahasa Kaili dan bahasa Toraja?
Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.