*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Hari jadi Kota Kendari
disebut tanggal 9 Mei 1831. Ada apa pada tanggal itu? Itu satu hal. Hal lain
yang lebih penting dari itu adalah bagaimana sejarah awal Kendari yang kini
menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara. Tentulah kota Kendari tidak setua
Makassar dan Buton yang telah dicatat dalam teks Negarakertagana (1365). Jika
hari jadi kota Kendari 1831, itu berarti lima abad lebih awal adanya Buton yang
kini dikenal sebagai Kota Bau-Bau. Menurut sejarah awal peradaban bukan di
(pulau) Buton, tetapi di (pulau Muna). Jika sejarah peradaban baru di Kendari,
sesunguhnya sejarah peradaban awal di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara
bermula di Muna.
Ada teman kuliah saya dulu berasal dari provinsi
Sulawesi Tenggara. Seperti saya, dia ternyata tidak pernah seumur-umur ke Kota
Kendari. Dia berasal dari Muna dan tembak langsung kuliah ke Jawa, tanpa pernah
mengunjungi Kota Kendari. Saat berbincang-bincang dia (berasal dari kabupaten
Muna, tepatnya Kota Raha, ibu kota kabupaten) sudah lebih mengenal Kota Jakarta
ibu kota RI daripada ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara. Idem dito dengan dia
saya juga tidak pernah ke Kota Medan. Saya juga tembak langsung selepas SMA
kuliah ke Jawa. Dia menyebut saya BTL (Batak Tembak Langsung). Terminologi Batak
Tembak Langsung sudah sejak lama terjadi pada penduduk Angkola Mandailing,
bahkan sejak era Hindia Belanda. Sebab apa? Kota Medan jauh di utara, sedangkan
Batavia jauh di selatan. Pada era Hindia Belanda berangkat dari pelabuhan
Sibolga dengan kapal ke Batavia. Pada era RI dengan adanya armada angkutan bis
di Angkola Mandailing, para pelajar yang bersekolah ke Jawa cukup dengan naik
bis Sibualbuali, suatu PO bis pertama di Indonesia yang mengusung rute Long
Distance (bahasa sekarang: Antar Kota Antar Provinsi AKAP, tetapi Sibual-buali
lebih dari itu yakni Antara Kota Antar Pulau. Para pelajar-pelajar era Hindia
Belanda dan awal era RI yang disebut orang-orang di Jawa sebagai BTL (yang kini
digunakan secara umum). Idem dito, dengan kawan saya yang lain yang berasal
dari Bogor, ternyata juga tidak pernah ke Bandoeng (ibu kota provinsinya), dia
bahkan sejak kanak-kanak sudah sangat mengenal Jakarta. Artikel ini dibuat dan
didedikasikan buat teman saya dari Muna dan teman sekelas saya di SMA yang
bergelar doktor yang menjadi pengajar di Universitas Halu Oleo, Kandari.
Dalam sejarah Kota Kendari disebut bahwa penemu,
penulis dan pembuat peta pertama tentang Kendari adalah Vosmaer tahun 1831.
Pada tanggal 9 Mei 1831 Vosmaer membangun istana raja Tolaki bernama Tebau di
sekitar pelabuhan Kendari, Tanggal inilah yang kini dijadikan sebagai hari jadi
Kota Kendari. Lantas
bagaimana sejarah Kendari yang sebenarnya? Orang Tolaki di Kendari hanya
mengenal Kendari bermula dari tahun 1831. Lalu bagaimana dengan teman saya dari
Muna? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe.