Selasa, 05 Desember 2017

Sejarah Kota Surabaya (12): Surat Kabar Berbahasa Melayu Kali Pertama Terbit di Surabaya, 1856; Sejarah Pers Sebenarnya

*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini.


Surat kabar berbahasa Melayu pertama kali terbit di Kota Surabaya. Surat kabar ini terbit kali pertama tahun 1856 bernama Soerat Kabar Bahasa Melaijoe (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 15-03-1856). Pada tahun yang sama (1856) juga terbit surat kabar berbahasa Melyu bernama Bintang Oetara (lihat Nieuwe Rotterdamsche courant: staats-, handels-, nieuws- en advertentieblad, 18-02-1856). Surat kabar ini diduga diterbitkan di Kota Padang.

Java-bode, 15-03-1856
Bahasa Melayu adalah lingua franca di nusantara sejak lama. Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar tidak hanya intens digunakan di wilayah Melayu tetapi juga di kota-kota non Melayu seperti di Batavia, Semarang, Soerabaya dan Padang. Namun tidak diketahui sejak kapan bahasa Melayu mulai dikoding dalam bentuk aksara Latin tidak diketahui secara jelas. Bahasa Melayu dalam aksara Latin muncul dalam surat kabar pertama kali ditemukan pada surat kabar Java government gazette edisi 30-01-1813. Bahasa Melayu tersebut ditulis oleh seorang bernama Sarah Salamut yang berdomisili di Semarang.    

Bagaimana sejarah bahasa Melayu dalam pers (kolonial) tentu sangat menarik untuk diketahui. Hal ini karena bahasa Melayu adalah cikal bakal bahasa Indonesia. Lalu, kapan bermula pers Melayu. Pertanyaan-pertanyaan ini menarik untuk dijawab mengingat sejarah surat kabar berbahasa Melayu dan pers pribumi masih terkesan simpang siuar. Mari kita telusuri ke masa lampau berdasarkan sumber-sumber tertulis tempo doeloe.

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Senin, 04 Desember 2017

Sejarah Kota Surabaya (11): Sejarah Kota Tua Surabaya; Riwayat Sungai Surabaya, Kapan Hari Kota Surabaya Sebenarnya?

*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini.


Setelah adanya perjanjian antara Pakubuwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, yang mana Surabaya diserahkan kepada VOC maka keberadaan Kota Surabaya mulai intens diberitakan dan terdokumentasikan. Sejak tahun-tahun inilah Kota Surabaya lambat laun tumbuh dan berkembang. Garis continuum inilah yang akan dipelajari hingga kita menemukenali Kota Surabaya yang sekarang.

Peta Kota Surabaya, 1867
Penulisan nama ‘Surabaya’ dalam sistem pencarian (searching) ditulis dalam berbagai versi. ‘Sourabaya’ muncul pada era awal (1700an); ‘Soerabaja’ dan ‘Soerabaija’ (pertengahan 1800); ‘Surabaja’ (akhir 1800); Yang tidak diduga, penulisan nama ‘Surabaya’ yang sekarang, justru sudah muncul pada awal 1800. Penulisan nama kota ini sangat penting dalam navigasi pencarian data. Penulisan nama ‘Batavia’ tidak terlalu masalah, sebagaimana penulisan nama ‘Medan’ dan nama ‘Padang’. Sedikit agak berbeda penulisan nama ‘Samarangh’, ‘Samarang’ dan ‘Semarang’. Sementara untuk nama ‘Bandung’, penulisan ‘Bandong’ dan ‘Bandung’ muncul awal 1800 dan ‘Bandoeng’ pada pertengahan 1800. Sedangkan penulisan nama ‘Macassar’ muncul pada pertengahan 1700, ‘Makassar’ atau ‘Makasser’ pada awal 1800 dan ‘Makassaar’ pada pertengahan 1800.

Berita-berita dan dokumentasi (teks, sketsa, peta dan foto) ini akan menjadi data dan informasi yang penting untuk menyusun kembali kronologi sejarah Kota Surabaya. Berita pertama tentang Kota Surabaya muncul pada tahun 1744 (lihat Bataviase nouvelles, 12-10-1744). Surat kabar pertama VOC yang terbit di Batavia ini memberitakan kedatangan pedagang-pedagang VOC di Soerabaya setelah penaklukan Cartosoera (Surakarta) dan menemukan Kota Surabaya sudah habis terbakar.

Sabtu, 02 Desember 2017

Indonesia di Piala Dunia (1): Kisruh Antara Indonesia vs Israel (Swedia, 1958); Prediksi Indonesia, Palestina dan Israel (Qatar, 2022)

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Indonesia di Piala Dunia dalam blog ini Klik Disini


Kemarin (01/12/17), pembagian grup Piala Dunia (FIFA World Cup) 2018 di Rusia telah diundi. Dalam pembagian grup Piala Dunia ini memang tidak terdapat nama Indonesia dan Israel. Kedua negara ini hanya dimungkinkan bertemu di event Piala Dunia saja. Hal ini karena Israel sudah sejak lama ‘dikeluarkan’ dari Asia (AFC) oleh Indonesia. Keluarnya Israel dari Asia dan ‘ditampung’ di Eropa (UEFA) adalah kememangan politik Indonesia terhadap Israel. Lantas apa yang akan terjadi jika suatu waktu keduanya harus bertemu dalam penyelenggaraan Piala Dunia?

Kapten Indonesia vs Hungaria PD 1938: Sama-sama dokter
Mulai hari ini (02/12/17) dan beberapa hari ke depan di Banda Aceh diselenggarakan Aceh World Solidarity Tsunami Cup (Tsunami Cup 2017). Tim Nasional yang berpartisipasi: Indonesia, Brunai Darussalam, Mongolia dan Kyrgistan. Christiano Ronaldo, pemain internasional Portugal memiliki hubungan dengan (sepak bola) di Aceh. Beberapa waktu yang lalu FIFA merilis peringkat negara-negara anggota FIFA. Satu yang menarik: Peringkat Palestina untuk kali pertama melampaui peringkat Israel.

Konsekuensi apa lagi yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang dalam Piala Dunia antara Indonesia dan Israel dan antara Palestina dan Israel? Untuk memprediksi hal tersebut, kita dapat mempelajari sejarah sepak bola Piala Dunia itu sendiri. Pada tahun 1938 Indonesia dijadwalkan bertemu dengan Jepang. Pada tahun 1954 Indonesia dijadwalkan bertemu dengan Israel. Pada tahun 2022 apa yang akan terjadi dengan Indonesia, Palestina dan Israel di Piala Dunia di Qatar?

Jumat, 01 Desember 2017

Sejarah Bandung (40): Sejarah Sepak Bola Bandung Bermula 1904; Riwayat Suporter, El Clasico Bandung vs Jakarta Sejak 1927

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bandung dalam blog ini Klik Disini


Suporter sepak bola adalah bagian dari sepak bola. Sejarah suporter sepak bola setua klub sepak bola. Pertandingan derby (rivalitas) dua klub sepak bola menjadi hal yang ditunggu suporter sepak bola. Suporter fanatik adalah suporter setia klub yang mendukung klub kemana pun bertanding. Pertandingan derby clasico (El Clasico) adalah pertandingan rivalitas dua klub yang sudah ada sejak doeloe dan berlangsung hingga kini. El Clasico tidak hanya antara Real Madrid dengan Barcelona, tetapi juga antara lain: PSMS Medan versus Persib Bandung.

Iklan El Clasico Jakarta vs Persib, 1927
Pada tahun ini di antara enam klub legenda Indonesia, Persib Bandung sedikit murung. Prestasi Persib Bandung agak kendor. Persija Jakarta dan PSM Makassar sama-sama berada di peringkat empat besar (Big Four) Liga-1. Tiga klub legenda lainnya, Persebaya Surabaya, PSMS Medan dan PSIS Semarang berada di peringkat tiga besar Liga-2 dan sama-sama promosi ke Liga-1. Pada tahun 2018 ini untuk kali pertama enam klub legenda Indonesia bertemu dalam liga level tertinggi sejak era perserikatan..

Suporter sepak bola Bandung, yang disebut Bobotoh terbilang suporter fanatik di Indonesia. Suporter fanatik Bandung bahkan sudah muncul sejak tahun 1910. Bagaimana kisah suporter Bandung di masa lampau tidak pernah ditulis. Tentu riwayat para suporter ini menarik untuk diperhatikan, karena kelahiran mereka juga setua klub yang didukungnya. Mari kita telusuri.

Kamis, 30 November 2017

Sejarah Kota Surabaya (10): Sejarah Sepak Bola Surabaya Bermula 1898; Inilah Nama-Nama Klub Tertua Sebenarnya di Indonesia

*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini.


Kota Surabaya adalah salah satu kawah candradimuka persemaian tumbuh dan berkembangnya sepak bola di Indonesia. Itu terjadi karena Kota Surabaya termasuk salah satu kota di Indonesia yang terbilang awal adanya sepak bola di masa lampau. Dari kota ini lahir sejumlah klub terkenal seperti Persebaya, Niac Mitra dan sebagainya. Dari klub-klub di kota ini juga muncul pemain-pemain sepak bola andal yang menjadi bagian dari Tim Nasional..

Kesebelasan klub Quick Surabaya 1920
Kemarin terjadi euporia sepak bola di Surabaya, setelah klub Persebaya Surabaya berhasil promosi ke Liga-1 dan menjadi juara Liga-2. Di partai final Liga-2 tersebut Persebaya berhasil mengalahkan klub PSMS Medan dengan skor 3-2. Pada pertandingan sebelumnya PSIS Semarang menempati juara tiga setelah mengalahkan lawannya yang sekaligus menyusul PSMS Medan dan Persebaya Surabaya promosi ke Liga-1. Dengan demikian pada Liga-1 tahun 2018 akan terdapat enam klub legenda dari enam kota terawal adanya sepak bola di Indonesia.Tiga klub yang sudah eksis di Liga-1 adalah Persija Jakarta, Persib Bandung dan PSM Makassar.

Jika Persebaya adalah klub legenda yang masih eksis hingga kini dan Kota Surabaya terbilang awal dalam hal sepak bola, lantas kapan sesungguhnya sepak bola di Surabaya bermula?  Di dalam sejarah sejarah sepak bola disebutkan, di Kota Surabaya pada tahun 1910 didirikan Sorabaiasche Voebal Bond (SVB). Bond berarti perserikatan dan itu berarti ada kesebelasan atau klub sepak bola yang mendahuluinya lahir sebelum berdirinya bond. Namun yang menjadi pertanyaan sejak kapan adanya klub dan kapan pertandingan sepak bola di Surabaya kali pertama diselenggarakan serta kapan mulai berkompetisi. Pertanyaan-pertanyaan ini menarik untuk dijawab. Mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 28 November 2017

Sejarah Kota Medan (58): PSMS Medan Promosi ke Liga-1 Setelah Satu Dekade; Sejarah Sepak Bola Medan Bermula 1893

*Semua artikel Sejarah Kota Medan dalam blog ini Klik Disini. (Artikel 1-56 Klik Disana)


PSMS Medan baru saja promosi ke Liga-1 setelah mengalahkan PSIS di semi final Liga-2. Pada partai final Liga-2, PSMS Medan akan melawan Persebaya Surabaya besok (28 November 2017). Promosi PSMS Medan baru mampu dicapai sekarang setelah menunggu satu dekade. PSMS Medan berada di level tertinggi liga Indonesia (Indonesia Super League) terakhir pada musim 2008/2009. Saat itu PSMS Medan melakukan play-off dengan Persebaya Surabaya. PSMS Medan kalah dan terdegradasi dan Persebaya menang dan promosi.

Logo PSMS Medan
PSMS Medan dan Persebaya Surabaya sama-sama telah promosi ke di level tertinggi liga Indonesia (Liga-1). Partai final Liga-2 besok adalah untuk memperebutkan juara Liga-2. Satu tiket promosi akan diperjuangkan PSIS Semarang.

Klub PSMS Medan dan Persebaya Surabaya adalah dua klub legenda Indonesia. Di Liga-1 sudah menunggu tiga klub legenda lainnya: Persija Jakarta, Persib Bandung dan PSM Makassar. Bagaimana sejarah PSMS Medan dengan klub-klub legenda tersebut di masa lalu menarik untuk diperhatikan. Mari kita telusuri.