Rabu, 30 November 2022

Sejarah Madura (8): Kota Bangkalan, Kapan Bermula? Perbatasan Jawa dan Madura Era Arosbaya hingga Pemerintah HindiaBelanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Pada saat kehadiran Belanda pertama kali, nama Arosbaya di pulau Madura sudah dikenal. Lalu kapan nama Bangkalan muncul? Dalam hubungan inilah ingin menjawab pertanyaan kapan bermula kota Bangkalan. Letaknya yang sangat dekat ke (pulau) Jawa, sehubungan dengan terbentuknya kota Soerabaja pada era Pemerintah Hindia Belanda, posisi Bangkalan semakin penting, bahkan hingga masa ini dengan adanya jembatan Suramadu (Surabaya-Madura).


Bangkalan adalah ibu kota Kabupaten Bangkalan yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari kabupaten Bangkalan. Bangkalan juga merupakan sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Bangkalan, Secara administratif wilayah kecamatan Bangkalan terbagi menjadi 7 kelurahan dan 6 desa, dengan luas 36,70 km², pada ketinggian 5 m dari permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Arosbaya; Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Burneh, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Socah; sebelah barat berbatasan dengan Selat Madura. Penduduk asli atau suku yang mendiami pulau Madura, termasuk di Kabupaten Bangkalan adalah suku Madura, demikian juga di kecamatan Bangkalan. Wilayah Bangkalan terletak di ujung paling barat Pulau Madura; berbatasan dengan Laut Jawa di utara. Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang Madura dari Jawa, di mana terdapat layanan kapal feri yang menghubungkan Madura dengan Surabaya (Pelabuhan Ujung). Saat ini telah beroperasi Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura). Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila. Sejarah awal Bangkalan bermula pada masa pra Islam yang wilayahnya meliputi dari Plakaran Ke Arosbaya, Pragalba ke Pratanu (Lemah Dhuwur). Pada masa berikutnya sejarah Bangkalan bermula pada dinasti Cakraningrat I, Anak Angkat Sultan Agung, menjadi raja di Madura Barat (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kota Bangkalan, kapan Bermula? Seperti disebut di atas wilayah Madura (bagian barat) sudah dikenal sejak lama dimana pada permulaan kehadiran Belanda nama Arosbaya sangat dikenal. Wilayah Madura Barat ini terus dikenal hingga Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah Kota Bangkalan, kapan Bermula? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (7): Pulau Masalembo, Kini Mengapa Jadi Pulau Masalembu? Diantara Sumenep, Madura - Kota Baru, Kalimantan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Pulau Masalembo dan pulau Masakambing di wilayah kabupaten Sumenep di pulau Madura dan pulau Kalamba di wilayah kabupaten Kotabaru, pulau Kalimantan. Lalu memang ada apa? Itu nama masa Masalembu dan Masakambing. Ok itu satu hal. Lantas ada apa dengan pulau Kalamba? Itu hal lain lagi. Dalam ha lini apakah ada sejarah masa lalu Masalembo? Nah, itu dia.


Kepulauan Masalembu adalah kepulauan di Laut Jawa dengan tiga pulau utama: Masalembu, Masakambing, dan Keramaian. Secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Posisi Pulau Masalembu berada di bagian utara wilayah Kabupaten Sumenep, berjarak sekitar 112 mil laut dari Pelabuhan Kalianget. Pulau Masakambing berjarak sekitar 10 mil dari arah utara pulau Masalembu. Luas wilayah pulau Masakambing adalah sekitar 3,18 km2 dihuni satu desa, Desa Masakambing, dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 mencapai 1.268 jiwa penduduk. Pulau Keramaian berjarak sekitar 29 mil dari arah utara pulau Masalembu, mempunyai luas wilayah sekitar 9,79 km2 dan dihuni oleh satu desa, yaitu Desa Keramaian, dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 mencapai 3.287 jiwa. Penduduk Pulau Masalembu merupakan campuran berbagai etnis, termasuk Suku Madura dan Suku Bugis. Pulau Kalambau adalah pulau terletak di sebalah tenggara provinsi Kalimantan Selatan. Pulau ini diperkirakan memiliki luas sekitar 7,82 Km². Pulau ini terdiri dari 1 RT saja yang berada dalam wilayah desa Labuan Barat. Kontur pulau ini sedikit berbukit. Titik tertinggi pulau ini berada pada ketinggian 317 meter di atas permukaan laut. Panjang garis pantai dari utara ke selatan berjarak 5,5 Km dan berjarak 5 Km dari timur ke barat (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Pulau Masalembo? Mengapa namanya menjadi pulau Masalembu? Seperti disebut di atas, pulau Masalembo yang membentuk kepulauan Masalembo berada diantara kabupaten Sumenep di pulau Madura dan Kota Baru di pulau Kalimantan. Lalu bagaimana sejarah Pulau Masalembo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Selasa, 29 November 2022

Sejarah Madura (6):Kota Sumenep, Masa ke Masa; Era Singhasari, Majapahit, Mataram, VOC hingga Era Pemerintah HindiaBelanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Kota Sumenep adalah satu hal, kota Bangkalam adalah hal lain lagi, Pada era pulau Madura zaman kuno nama Sumenep sangat penting. Sementara pada era Pemerintah Hindia Belanda nama Bangkalan yang lebih penting. Hal ini karena nama wilayah Madura saling dipertukarkan dengan nama Bangkalan. Dalam hal ini district Madura ibukota di Bangkalan dan district Sumenep ibu kota di Sumenep.


Sumenep (Madura: Songennep) kini sebuah kabupaten di pulau Madura, ibu kota di Sumenep Kota. Nama Sumenep tidaknya sudah dikenal sejak era kerajaan Majapahit. Nama Sumenep diduga berasal bahasa kawi, “Sungennep” kurang lebih memiliki makna “lembah atau relung yang mengendap”. Nama Sumeneo disebut dalam serat Pararaton: ‘kinun adipati ring Sungennep, anger ing madura wetan’ artinya…dijauhkan disuruh menjadi adipati di Sumenep, bertempat tinggal di Madura sebelah timur… Dikisahkan dalam Nagarakertagama, Arya Wiraraja, Mpu Reganata dan Mpu Wirakreti disingkirkan dan diturunkan jabatannya karena berbeda pandangan dengan sang Raja. Mereka menyatakan ketidaksetujuanya terkait gagasan Kertanegara untuk menjalankan ekspedisi Pamalayu. Sebelum jatuh ke tangan Mataram, Sumenep dan beberapa kerajaan kecil lainnya dalam kekuasaan Demak dan kemudian Giri dimana kerajaan Sumenep menjalin hubungan dengan daerah lain di pesisir utara Jawa. Pada akhir abad ke-16 saat hampir seluruh penduduk Madura agama Islam. Kerajaan Mataram melakukan ekspansi ke wilayah timur Jawa, termasuk pulau Madura. HJ de Graaf menyebut kerajaan-kerajaan di Madura ditaklukkan Mataram tahun 1624. Raden Prasena keturunan Raja Madura Barat yang selamat, ketika dewasa kemudian diangkat sebagai penguasa seluruh Madura dengan gelar Pangeran Cakraningrat.  Kebijakan tersebut ditentang bangsawan di Madura Timur akibatnya selama puluhan tahun dua wilayah ini selalu terlibat konflik. Awal abad ke-18 menjadi awal sejarah terpenting bagi para penguasa di Madura timur, usaha untuk melepaskan diri dari hegemoni Jawa dan kekuasaan Cakraningrat akhirnya terwujud. Atas bantuan VOC, wilayah Pamekasan dan Sumenep dilepaskan dari dominasi kekuasaan Jawa melalui perjanjian yang dilakukan oleh VOC dan Mataram tahun 1705. Selama kontrak dibuat, regent tetap diberi kuasa layaknya raja-raja Jawa. Tahun 1883 kerajaan Sumenep resmi dihapuskan (stbls No 242 tahun 1883). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kota Sumenep dari masa ke masa? Seperti disebut di atas, kota Sumenep memiliki sejarah yang panjang bahkan sejak era Singhasari, Majapahit dan era Mataram. Nama Sumenep sebagai nama kota sejak era VOC hingga era Pemerintah Hindia Belanda menjadi satu wilayah sendiri di pulau Madura. Lalu bagaimana sejarah Kota Sumenep dari masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (807): Sejarah Ilmu Sejarah; Sejarah adalah Narasi Fakta dan Data, Ilmu Sejarah=Metodologi Sejarah


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini 

Sejarah ilmu sejarah. Apa itu? Tampaknya tidak ada yang pernah memikirkannya di Indonesia tentang sejarah Indonesia. Lalu apa pentingnya? Nah, itu dia. Yang jelas menurut ahli sejarah tempo doeloe sejarah adalah narasi fakta dan data dan menurut peminat sejarah masa kini ilmu sejarah adalah metodologi sejarah. Kita sedang membicarakan sejarah ilmu sejarah.


Sejarah, historia artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian"; bahasa Arab, tārīkh; bahasa Jerman (geschichte) adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut prasejarah. Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat. Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini. Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di universitas. Pengertian sejarah menurut para ahli: JV Bryce, sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia; WH Walsh, sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia pada masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti; Patrick Gardiner, sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia; Moh. Yamin, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan (Wikipedia) 

Lantas bagaimana sejarah ilmu sejarah? Seperti disdebut di atas, sejarah adalah narasi fakta dan data dam ilmu sejarah adalah metodologi sejarah. Bagaimana dengan di Indonesia? Lalu bagaimana sejarah ilmu sejarah? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Senin, 28 November 2022

Sejarah Madura (5):Surabaya di Pulau Jawa, Apakah Kota Surabaya Didirikan Orang dari Madura? Benarkah AROSbaya=SORAbaya?


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Asal usul nama Surabaya adalah satu hal. Asal usul kota Surabaya (cikal bakal kota Surabaya masa ini) adalah hal lain lagi. Sudah sejak lama asal usul nama Surabaya dihubungkan dengan hiu dan buaya. Namun ada juga yang berpendapat: ‘Asal Nama "Surabaya", Ternyata bukan Hiu dan Buaya (lihat https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016). Lalu apa? Apakah dalam hal ini nama Surabaya adalah kebalikan dari nama kota Arosbaya (Sorabaya)? Oleh karena itu, lalu apakah kota Surabaya didirikan orang dari (pulau) Madura?


Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur yang menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Provinsi Jawa Timur sekaligus kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kata Surabaya (bahasa Sanskerta: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura (ikan hiu) dan baya (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Śūrabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir). Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Soerabaja di pulau Jawa, apakah Kota Surabaya didirikan orang dari pulau Madura? Seperti disebut di atas, asal usul nama Surabaya terdapat beberapa versi. Apakah dalam hal ini nama Surabaya kebalikan dari nama kota Arosbaja atau sebaliknya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (4):Arosbaya Kota Tertua di Pulau Madura? Ekspedisi Pertama Belanda Dipimpin Cornelis de Houtman (1595-1597)


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Di pulau Madura pada masa ini banyak kota-kota, empat yang terbesar adalah kota Bangkalan, kota Sampang, kota Pamekasan dan kota Sumenep. Diantara empat kota ini yang mana yang lebih awal menjadi kota. Itu satu hal. Hal yang dimaksud dalam hal ini adalah kota apa yang tertua di pulau Madura di masa lampau? Sejarah kota-kota kurang terperhatikan. Apakah kota tertua di pulau Madura kota Arosbaya?

 

Pada masa pemerintahan Lemah Dhuwur pusat pemerintahan Plakaran dipindahkan ke Arosbaya. Karena itu, dia mendapat julukan sebagai pendiri Kerajaan Arosbaya. Lemah Dhuwur yang mendirikan kraton dan msajid pertama di Arosabaya. Selama masa pemerintahan Panembahan Lemah Duwur, kerajaan Arosbaya telah meluaskan daerah kekuasaannya hingga ke seluruh Madura barat, termasuk Sampang dan Blega. Panembahan Lemah Dhuwur wafat di Arosbaya pada tahun 1592 M setelah kembali dari kunjungannya ke Panembahan Ronggo Sukowati di Pamekasan. Sesuai dengan tradisi dia dimakamkan di kompleks Makam Agung Lemah Dhuwur. Selanjutnya kekuasaan Arosbaya dipegang oleh putranya yang bernama Pangeran Tengah, hasil perkawinannya dengan puteri Pajang. Pangeran Tengah berkuasa tahun 1592-1620. Pada masa pemerintahan Pangeran Tengah terjadi peristiwa terkenal yang disebut dengan 6 Desember 1596 berdarah, karena saat itu telah gugur dua orang utusan dari Arosbaya yang dibunuh oleh Belanda yaitu Patih Arosbaya Kiai Ronggo dan Penghulu Arosbaya Pangeran Musarip. Sejak peristiwa itulah Arosbaya menyatakan perang dengan Belanda (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Arosbaya kota tertua di Pulau Madura? Seperti disebut di atas, dalam ekspedisi pertama Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtman (1595-1597) mengunjungi kota Arosbaja. Lalu bagaimana sejarah Arosbaya kota tertua di Pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.