Beberapa
waktu yang lalu sempat malas melanjutkan tulisan artikel sepakbola Indonesia,
karena kisruh sepakbola Indonesia hingga dibekukan FIFA. Sejak itu saya tidak
pernah menyalakn tv untuk menonton liga manapun bahkan turnamen apa yang
digelar selama setahun ini saya tidak tahu. Tapi, dengar-dengar kompetisi PSSI
akan digelar lagi. Karena itu, ada harapan, dan semangat menulis muncul kembali.
Serial sejarah sepakbola Jakarta dan sejarah Persija Jakarta ditulis untuk
menyambut pagelaran liga yang baru (mungkin bulan April 2016 ini). Selain itu,
sejarah sepakbola kita banyak yang belum terungkap atau sengaja tidak
diungkapkan. Sejarah sepakbola Indonesia banyak juga yang palsu, di satu sisi mengangkat
satu hal dan di sisi lain mengerdilkan hal lain. Kini, semua bahan-bahan data
dan informasi yang menjadi muatan sejarah sepakbola kita sudah bisa diakses:
cepat, lengkap dan akurat. Internet telah membuka mata kita untuk menulis apa
yang sesungguhnya terjadi di masa lampau. Untuk lebih memahaminya: saya akan terus
tulis, dan silahkan ikuti terus. Catatan: Saya bukanlah sejarawan, tetapi
seorang mantan suporter sepakbola yang ingin memahami ekonomi, industri dan
bisnis sepakbola Indonesia. Untuk memahami itu saya memerlukan pengetahuan sejarahnya.
STOVIA
tidak terlalu peduli dengan kompetisi, para pemain tampaknya memiliki agenda
tersendiri di dalam dunia sepakbola. Setelah STOVIA VC melawat ke Medan, seakan
mempunyai kawan jauh dimata dekat di hati, sedangkan klub-klub ETI di Jakarta
meski dekat dimata tetapi jauh dihati.
Sementara
kompetisi sepakbola di Jakarta terus berjalan tanpa kehadiran STOVIA VC.
Orang-orang ETI di Jakarta tidak terlalu membutuhkan STOVIA VC lagi, sebab
sudah banyak klub-klub ETI yang dibentuk. Selain kompetisi sudah teruji dalam
dua divisi, belakangan ini sudah mulai menerapkan aturan promosi-degradasi.
Kompetisi pada tahun 1910 tetap terselenggara seperti sebelumnya. Dalam tahun
ini Mars naik ke Divisi-1. Di Divisi-2 juga terdapat klub SSS. Pada tahun ini, Bataviaschen
Voetbalbond membentuk tim perserikatan dan telah melalukan uji xoba dengan klub
VIOS. Tim Jakarta ini akan melakukan pertndingan ke Surabaya untuk merayakan
ulang tahun Soerabajaschen Voetbal-Bond (Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 03-08-1910). Di tahun ini juga dibentuk klub baru: Go
Ahead.
Pada akhir tahun 1910 kompetisi baru digelar
kembali. Divisi-1 Oliveo, Sparta, Hercules, BVC, VIOS dan Mars. Divisi-2
terdiri dari enam klub: BVC-II, UNI, STOVIA, VIOS-II, OLIVEO-II dan ASVG. Ini
menandai STOVIA kembali ikut kompetisi sejak terakhir mengundurkan diri pada paruh
kompetisi pada tahun 1907. Pada tahun 1911 STOVIA ikut kompetisi lagi. Pada
bulan Juli diadakan rapat umum Batsviaschen Voetbal Bond untuk
membahas banyak hal dan pemilihan pengurus baru.( Bataviaasch
nieuwsblad, 24-07-1911).
Pada akhir tahun 1911 kompetisi dilanjutkan
kembali dimana jumlah klub di Divisi-1 hanya terdapat lima klub, yakni: Oliveo,
BVC, Hercules, MUC dan Vios. Klub MUC adalah pendatang baru, sedangkan klub
yang terus bertahan bahkan sejak awal adanya kompetisi di Jakarta hanya tersisa
Oliveo, BVC dan VIOS (Bataviaasch nieuwsblad, 08-01-1912). Klub di Divisi-2
terdapat tujuh: ASVG, VIOS II, STOVIA, MUC-II, Hercules II, SCF, BVC II. Klub
STOVIA masih bertahan dalam dua tahun terakhir. Rapat luar biasa Bataviaschen
Voetbal Bond digelar (Bataviaasch nieuwsblad, 18-03-1912).
Rapat luar biasa yang baru dilaksanakan
baru-baru ini menghasilkan satu
kuputusan penting bahwa empat dari klub teratas dibuat terpisah yang disebut West
Java Voetbal Bond. Klub-klub tersebut adalah VIOS, Oliveo, BVC dan Hercules.
Namun dalam perkembanganya hanya dua klub yang dikategorikan masuk West Java
Voetbal Bond, yakni VIOS dan Oliveo. Baru-baru ini telah digelar pertandingan
dua kelas: VIOS vs Oliveo (West Java Voetbal Bond) dan BVC vs Hercules (Bataviasche
Voetbal Bond).
Sebagaimana diketahui, Jawa dibagi tiga
provinsi: West Java, Middle Java dan Oost Java. West Java terdiri dari empat
residentie: Batavia, Bantam, Preanger dan Cheribon. Residentie Batavia meliputi
afdeeling Batavia, afd. Buitenzorg dan afd. Karawang.. Gubernur berkedudukan di
Batavia. Sehubungan dengan pembagian kelas tersebut boleh jadi dimaksudkan
untuk menentukan bond atau klub mana yang terbaik di Provinsi West Java. Akan
tetapi, di Bandung belum ada pembicaraan bagaimana pembagian kelas tersebut.
Untuk dua residentie yang lain belum terdeteksi adanya bond. Ini berarti
Batavischen Voetbal Bond berinisiatif, karena di Batavia sepakbola sudah lebih
baik dan juga ingin mendorong Bandungschen Voetbal Bond melakukan hal yang
sama. Pada nantinya pertandingan antar bond di provinsi yang sama akan diadu
dengan provinsi yang lain. Singkat kata: Di antara kota-kota yang ada di West
Java selain tingkat perkembangan sepakbolanya berbeda-beda, juga sudah muncul
gagasan ke depan dalam memperluas cakupan pertandingan secara resmi baik antar
bond maupun antar provinsi.
Pada bulan Mei 1912, perserikatan pribumi (Indische
Bond) melakukan rapat umum luar biasa (Bataviaasch nieuwsblad, 06-05-1912). Pembentukan
perserikatan pribumi merupakan wujud dari adanya perkembangan sepakbola yang
signifikan di kalangan penduduk pribumi, sementara sepakbola di kalangan ETI
semakin ekslusif. Setidaknya dalam hal yang bersifat pengorganisasian. Sebab
kenyataan, ada juga beberapa orang pribumi yang bermain di klub-klub ETI. Klub
Oliveo termasuk klub ETI yang merespon baik terhadap terbentuknya Indische Bond.
Oliveo adalah salah satu klub tertua di Jakarta. Klub ini
didirikan pada tahun 6 Juli 1902. Pada tahun ini (1912) adalah peringatan 10-jarig
jubileum yang dihadiri fans Olivio yang disebut Velooitas (Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 28-06-1912). Jika klub ini berumur panjang, maka usianya
akan sama dengan klub besar MU di Inggris (yang didirikan tahun 1902).
Karenanya, sejak bola Jakarta tidak kalah-kalah amat sama kota Manchester.
Untuk merayakan satu dasawarsa klub ini dari tanggal 7 hingga 13 Juli (selain
pertandingan klub ETI) juga akan diadakan pertandingan antar klub pribumi. Delapan
klub pribumi yang diundang adalah Pedjambon, Kampoeng Djawa, Parapatan, Tjahja
Kwitang, Kali Pasir, Sinar Boelan (Petodjo), Setia Oetema (Gang Solitude) en
Gang Sambon.
Pada akhir tahun 1912 statuta West Java
Voetbal Bond atau de statuten der vereeniging West Java Voetbal Bond te Weltevreden (Bataviaasch nieuwsblad, 06-11-1912).
West Java Voetbal Bond telah mengajukan usulan ke dewan kota untuk pembebasan
pajak karena dianggap bersifat public (Het nieuws van den dag voor
Nederlandsch-Indie, 26-11-1912). Dari rapat yang dilakukan di bioskop Gobe di Batavia
baru-baru ini West Java Voetbal Bond mengusulkan diadakan kejuaraan sepakbola
se-Jawa (Java Kampioneschap) dimana dipusatkan (semi final dan final) di
Semarang dan untuk mensukseskan acara pengurus akan melakukan kerjasama dengan Semarang,
Bandung dan Surabaya. Batavia sendiri dibuat terpisah dari West Java sehingga
kejuaraan itu nantinya akan diikuti oleh empat tim (liha De Preanger-bode, 24-05-1913).
Dalam berita tersebut disebutkan bahwa
tiap-tiap wilayah melakukan prakualifikasi dan mengirmkan tim juara untuk
mewakili ke Semarang dan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 1914. Hadiah
utama disediakan untuk pemenang dan juga kepada tim yang mewakili wilayahnya.
Untuk tim dari luar Semarang ditaksir sekitar f4.000 yang meliputi biaya
perjalanan pp dan akomodasi selama di Semarang untuk jumlah 60 orang (pemain
dan official). Oleh karenanya setiap wilayah harus berkontribusi sebesar f1.000
untuk dana pusat. Anggaran ini nanti akan digunakan untuk biaya penyelenggaraan
dan stadion serta piala. Kejuaraan ini diselenggarakan di bawah tanggung jawab West
Java Voetbal Bond (untuk sementara, inisiatif Batavia dan belum ada rapat antar
bond).
Sponsor kompetisi kelas pertama di Batavia (West Java
Voetbal Bond) adalah firma Dunlop & Co. Oleh karenanya, kompetisinya
disebut Dunlop-beker. Firma ini adalah perusahaan perkebunan karet, cabang dari
pusat yang berada di Inggris. President dari West Java Voetbal Bond adalah H
Ryfsnijder. Pada tahun ini di Batavia diterbitkan Majalah Sepakbola (Nieuwsblad-Voetbal)
dari Bataviaasch nieuwsblad (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 17-07-1913). Majalah
ini ditujukan dalam rangkan perkembangan West Java Voetbal Bond yang telah mengorganisir
bond-bond yang ada di seluruh Jawa. Pembebasan pajak terhadap West Java Voetbal
Bond oleh dewan kota (gementee raad van Batavia) telah diberikan (Het nieuws
van den dag voor Nederlandsch-Indie, 07-04-1914). Adanya rencana pembangunan
stadion besar di Batavia disambut baik oleh West Java Voetbal Bond (Bataviaasch
nieuwsblad, 13-06-1914).
VIOS Jakarta di Semarang, 1912 |
Tim Jakarta diwakili oleh VIOS plus. Tim berangkat dengan
kereta api dari Batavia hari Jumat sore, selama 13 jam dan tiba subuh (2.30) di
Semarang. Pada hari Sabtu, 29 Agustus mengalahkan tim Bandung. Pada hari Minggu
Semarang mengalahkan Surabaya 3-0. Final dilangsungkan hari Senin antara
Jakarta dan Semarang. Pada turun minum 2-0 dan akhirnya Jakarta menang 3-0.
Kapten Stom menerima piala. Resident atas nama warga mengucapkan terimakasih, tim
Jakarta telah memberikan tontonan yang menarik. Para pemain kedua tim menerima
medali emas (Jakarta) dan perak (Semarang). Bataviaasch nieuwsblad, 02-09-1914
melaporkan tadi malam tim Jakarta di Kemayoran Mr Van Btiuren, presiden WJVB (West
Jazwa Voetbal Bond) menjamu para pemain, pelatih dan ofisial dan memberikan
karangan bunga. Banyak yang hadir, termasuk pimpinan Indsich Sport. Dengan
demikian, Jakarta adalah juara se-Jawa.
Bersambung..
*Dikompilasi
oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar