Bibliotheca Buitenzorg dan ’sLands Plantentuin te
Buitenzorg, perpustakaan Bibliotheca dan Kebun Raya di Bogor, dua institusi di
masa lampau yang tidak terpisahkan. Keduanya sama-sama berfungsi untuk
menyimpan dan merawat: Bibliotheca menyimpan dan merawat berbagai jenis literatur
biologi dan pertanian, sementara ’sLands Plantentuin menyimpan dan merawat
berbagai jenis tumbuhan dan tanaman tropis. Secara organisasi Bibliotheca
bagian dari ’sLands Plantentuin.
Gedung Bibliotheca Buitenzorg, 1900 |
Pada
tahun 1952 ’sLands Plantentuin telah berumur 135 tahun dan Bibliotheca berumur
110 tahun (Algemeen Indisch dagblad: de Preangerbode, 31-12-1952). Pada masa
ini (2017) Kebun Raya Bogor telah berusia 200 tahun dan perpustakaan Bibliotheca
yang kini dikenal sebagai Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
telah berumur 175 tahun.
Bibliotheca
Buitenzorg: Justus Karl Hasskarl
Pada tanggal 18 Mei 1817 ketika ’sLands Plantentuin
diresmikan, Bibliotheca belum ada. Penggagas dan direktur ’sLands
Plantentuin pertama Prof. Caspar George Carl Reinwardt. Bibliotheca baru ada
dan diresmikan pada pada era direktur Johannes Elias Teijsmann tanggal 18 Mei
1842. Perpustakaan ini mengambil sebuah ruangan di kantor ’sLands Plantentuin. Setelah
institusi baru dibentuk 1844, Herbarium Bogoriense, perpustakaan Bibliotheca
dipindahkan ke gedung baru tersebut yang berada di luar kebun raya di sisi
Groote weg (jalan Juanda yang sekarang).
Perpustakaan
Bibliotheca adalah usul Justus Karl Hasskarl, asisten Johannes Elias Teijsmann.
Ini bermula ketika Hasskarl tiba di Batavia tahun 1837 dan mendapat pekerjaan
di ’sLands Plantentuin dan ditempatkan sebagai asistent hortulanus. Pada saat
itu dua botanis terkenal yang ada adalah Teijsmann dan Junghuhn. Karena alasan
kesehatan, Hasskarl pulang ke kampung halaman di Jerman tetapi tiga tahun
kemudian kembali ke Hindia Belanda. Junghuhn telah melakukan ekspedisi geologi
dan botani di Tapanoeli (1840-1843) baru pulang ke Batavia. Sementara itu, Menteri
Koloni Pahud pada tahun 1851 mengambil inisiatif untuk mengatasi ketergantungan
kina dari impor dan ingin membudidayakan sendiri dengan meminta Junghuhn ke
Amerika Selatan. Karena sibuk menyelesaikan buku hasil ekspedisinya ke
Tapanoeli, Junghuhn merekomendasikan Hasskarl. Pada tahun 1852 Haskarl
berangkat dengan nama samaran JK Muller dan tiba di Peru dan lalu melakukan
ekspedisi ke pedalaman selama dua tahun. Setelah terkumpul dari berbagai ragam
spesies lalu dikemas dikirim ke Panama, tetapi semua mati. Hasskarl mengulang
kembali ekspedisi. Paket kedua ini dikirim ke Lima (Peru) namun para pengusaha
perkebunan kina mengetahui penyamarannya lalu mengejar dan menangkap dan
berhasil lari ke Chile. Namun Hasskarl
terhambat di Chile karena ada kerusuhan. Hasskarl meminta pemerintah Hindia Belanda mengirim kapal
perang ke pantai Peru untuk mengambil dirinya dan tanaman dan membawa ke Hindia
Belanda, yang permintaan itu memang terpenuhi. Namun komandan kapal enggan
membawa Hasskarl ke Hindia Belanda. Tapi Hasskarl marah besar dan komandan bersedia
tetapi kapal hendak keliling entah kemana yang membuat Hasskarl semakin takut
tanamannya akan mati. Hasskarl akhirnya lega, beruntung ketika tiba di Batavia 13
Desember 1853 dengan 75 tanaman hidup yang tersisa dari 500 yang telah diambil.
Segera tanaman itu dibawah ke Tjibodas. Hasskarl diangkat Direktur
kinaplantsoenen, tapi digantikan pada tahun 1856 oleh Junghuhn. Itulah awal kisah
kina di Preanger. Atas dedikasi dan herois yang dilakukannya Raja William III menganugerahinya
Ridder in de Orde van den Nederlandschen Leeuw en tot Commandant van de
Eikenkroon. Di negerinya sendiri, mendapat Pruisische Kroon-Orde dan Doctor
honoris causa dari Universiteit Greifswald dan anggota terhormat dari beberapa
masyarakat ilmiah. Justus Karl Hasskarl telah berjasa menyelamatkan banyak jiwa
dari kematian terutama penduduk pribumi (Soerabaijasch handelsblad, 06-06-1936).
Gedung Bibliotheca dan Museum Buitenzorg, 1920 |
Pada tahun 1898 semasa direktur Melchior Treub, Perpustakaan
Bibliotheca baru memiliki gedung sendiri, gedung yang dibangun di sisi gedung Herbarium
Bogoriense. Dua gedung ini menghadap ke kebun raya. Pada tahun 1948
perpustakaan Bibliotheca diubah namanya menjadi Bibliotheca Bogoriensis (Java-bode:
nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 13-05-1952). Pada
tahun 1956 namanya diubah lagi menjadi Pusat Perpustakaan Biologi dan
Pertanian. Sekarang namanya menjadi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian. Foto 1920
Lokasi
Bibliotheca Menjadi Sekolah
Situasi masa kini |
Dalam Peta 1946 gedung Bibliotheca masih eksis. Setelah
pasca pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda
gedung-gedung itu diserahkan kepada Pemerintah RI. Sejak inilah
gedung-gedung yang ada di sekitar mengalami reposisi. Gedung yang dulu sebagai
bangunan untuk koleksi tanaman dibangun menjadi Gedung LIPI Bogor dengan
menghilangkan gedung Bibliotheca dan gedung museum. Gedung Herbarium tetap pada
posisinya. Gedung sekolah di sisi gedung baru ini merupakan lahan kosong. Antara
Gedung LIPI dan Herbarium yang dulu bernama Museum laan kini menjadi jalan
Kantor Batu.
*Dikompilasi oleh Akhir
Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang
digunakan lebih pada ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan
peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena
saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber
primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi
karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang
disebutkan atau sumber ang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan
kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar