*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Ambon dalam blog ini Klik Disini
Kapitan Pattimura
adalah Pahlawan Maluku. Pattimura adalah sebutan penduduk bagi Thomas Matulesia
yang secara terang-terangan melawan Pemerintah Hindia Belanda di Saparua.
Pemberontakan yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura ini meletus pada tanggal 15
Mei 1817. Fort Duustede diserang. Residen van der Berg dan keluarga tewas.
|
Sebuah lukisan (1835) |
Peristiwa pemberontakan di Saparua ini terjadi setahun
setelah penyerahan Inggris kepada Belanda. Sebagaimana diketahui Inggris
menguasai Hindia sejak tahun 1811 hingga 1816. Thomas Matulesia sebelumnya
adalah milisi Inggris dengan pangkat Sersan Mayor.
Bagaimana duduk
soal peristiwa ini kurang terinformasikan secara rinci pada masa ini. Oleh
karena peristiwa ini terjadi dua abad yang lalu, maka detail peristiwa banyak
yang hilang. Setali tiga uang penggambaran sosok tentang Thomas Matulesia
sebagai Pattimoera juga terkesan sedikit memudar. Untuk lebih mencerahkan gambaran
peristiwa dan tokoh Pattimoera tersebut, artikel ini mendeskripsikan kembali berdasarkan
sumber-sumber masa lampau. Mari kita lacak!
Berita Surat Kabar 1817 dan 1818
Peristiwa yang
terjadi di Saparoea, Moluksche baru tersiar di Belanda pada bulan Desember
sebagaimana diberitakan oleh 's Gravenhaagsche courant, 10-12-1817. Terdapat
perbedaan waktu selama enam bulan. Ini dapat dibayangkan, saat itu pelayaran
dari Batavia ke Amsterdam memerlukan waktu tiga bulan melalui Afrika Selatan (Terusan
Suez baru dibuka tahun 1869). Surat kabar 's Gravenhaagsche courant yang terbik
di Den Haag ini merangkum berita-berita yang telah diberitakan oleh Bataviasche
courant yang terbit di Batavia.
|
Bataviasche
courant, 28-06-1817 |
Surat kabar Bataviasche courant terbit pertama kali pada
tanggal 20-08-1816. Surat kabar berbahasa Belanda ini menggantikan surat kabar Java
government gazette (bahasa Inggris). Java Government
Gazette terbit pertama kali tanggal 29-02-1812. Surat kabar ini menjadi corong
utama pemerintahan Inggris. Sebagaimana diketahui sejak 16 Agustus 1816 Belanda
kembali berkuasa di Hindia Belanda (setelah adanya perjanjian pasca berakhirnya
Perang Napoleon). Empat hari kemudian terbit surat kabar Bataviasche courant.
Peristiwa yang terjadi di Saparoea pada tanggal 15 Mei 1817 tentu saja belum
bisa dimuat pada Bataviasche courant edisi 17-05-1817 (baru terbit sekali
seminggu pada setiap hari Sabtu/Zaturdag). Yang ada adalah berita-berita kapal
serta kompilasi berita-berita manca negara (yang yang kadaluarsa) plus iklan
yang terkait dengan penjualan lahan properti yang dimiliki swasta sehubungan
dengan berakhirnya kekuasaan Inggris di Jawa dan Madoera. Bataviasche courant edisi
07-06-1817 memuat laporan dari Kamisaris Jenderal Ambon bertanggal 8 Maret
telah tiba kapal perang Admiraal Everts dan de Nassau serta fregat Maria
Reigersbergen. Juga memuat berita kedatang corvet Iris pada tanggal 18 April.
Ini mengindikasikan bahwa pemberontakan yang terjadi di Saparoea tanggal 17 Mei
belum sampai beritanya ke Batavia.
Peristiwa yang
terjadi di Saparoea pada tanggal 15 Mei 1817 beritanya baru muncul pada Bataviasche
courant, 28-06-1817. Disebutkan Komisaris Jenderal dari Maluku memberitakan di
di pulau Saparoea dan Harouka telah terjadi pemberontakan yang menewaskan
pejabat di tempat tersebut. Ekspedisi kecil telah dikirim dengan kapal Prins
Frederik yang membawa satu detasemen militer.
|
Fort Duustede, Saparoea, 1693 |
Sejak Bataviasche courant, 28-06-1817 memberitakan
peristiwa di Saparoea tidak pernah muncul lanjutannya. Ini mengindikasikan
bahwa peristiwa di Saparoea dianggap tidak terlalu penting karena masih banyak
yang dianggap lebih penting. Berita-berita pengangkatan pejabat dan kutipan artikel
peraturan lebih menonjol. Persitiwa pemberontakan Saparoea baru muncul pada Bataviasche
courant edisi 6-12-1817. Jarak berita pertama dengan kedua hampir enam bulan.
Dalam berita ini disebutkan proses tindakan yang dilakukan. Namun siapa yang
memimpin pemberontakan belum terdeteksi. Baru pada Bataviasche courant edisi 21-02-1818
disebut nama-nama Thomas Matulesia, Antonie Reebok dan Pattie Tiouw dan seorang dari Noesa Laoet,
Buku Tentang Thomas Matulesia oleh JBJ van Doren, 1857
Van den Berg van Saparoea
Tunggu deskripsi
lengkapnya
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan
sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang digunakan lebih pada ‘sumber
primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya
digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga
merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap
penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di
artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar