*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Sukabumi dalam blog ini Klik Disini
PT Pegadaian, suatu BUMN menetapkan hari jadi (hari lahir) pada tanggal 1 April 1901. Pada masa ini setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari jadi. Tentu saja tanggal ini sangat penting bagi Sukabumi, karena tepat pada tanggal 1 April 1901 di Soekaboemi dilakukan percobaan (kantor) pegadaian (pandhuis) yang dikelola oleh pemerintah.
PT Pegadaian, suatu BUMN menetapkan hari jadi (hari lahir) pada tanggal 1 April 1901. Pada masa ini setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari jadi. Tentu saja tanggal ini sangat penting bagi Sukabumi, karena tepat pada tanggal 1 April 1901 di Soekaboemi dilakukan percobaan (kantor) pegadaian (pandhuis) yang dikelola oleh pemerintah.
.
Hari Jadi Pegadaian 1 April 1901 di Soekaboemi |
Lantas
mengapa pemerintah membuat percobaan (kantor) pegadaian? Dan mengapa tempat
yang dipilih di Soekaboemi? Sudah barang tentu pertanyaan-pertanyaan ini telah terlewatkan.
Namun pertanyaan-pertanyaan ini haruslah dipandang penting. Sebab sangat jarang
terjadi di era Hindia Belanda suatu peristiwa penting dimulai di daerah, yang
dalam hal ini kota kecil Soekaboemi. Untuk menambah pengetahuan kita mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Bank van Leening
Pada
tahun 1740 terjadi peristiwa besar di Batavia. Terjadi kerusuhan yang dipicu
oleh sejumlah orang Tionghoa. Gubernur Jenderal VOC mengambil langkah tak lazim
memberangus para pemberontak. Sekitar 10.000 orang Tionghoa mati terbunuh (lihat
Oprechte Haerlemsche courant, 15-07-1741). Sejak kejadian ini, sejak Gubernur
Jenderal van Imhoff muncul beberapa hal baru diantaranya terbitnya surat kabar
pertama dan bank pertama. Surat kabar tersebut diberi nama Bataviaasche
Nouvelles, terbit petama tahun 1744 namun surat kabar ini kemudian berhenti.
Surat kabar Bataviaasche Nouvelles terbit kembali
pada tahun 1755 (lihat Middelburgsche courant, 01-11-1766). Bataviasche
Nouvelles yang beroperasi selama 60 tahun masih sempat nongol pada tahun 1820
seperti dilansir surat kabar Leydse courant eedisi 09-04-1821.
Sedangkan
bank pertama tersebut diberi nama Bataviasche Bank van Leening. Bank ini
diputuskan pendiriannya dalam satu rapat Raad van Indie yang diadakan pada
tanggal 26 Agustus 1746. Orang yang sangat berperan dalam upaya pendirian bank
ini, selain Gubenur Jenderal van Imhoff adalah Jacob Mossel. Namun bank ini
tampaknya baru terealisasi empat tahun kemudian (lihat Daghregister 10 Maret
1750).
Buku Sejarah Bank van Leening 1746-1794 |
Staatreekening
bank ini diumumkan pada tahun 1751 (lihat Daghregister 24 September 1751). Pada
tanggal 1 November 1750, Jacob Mossel diangkat menjadi gubernur jenderal (menggantikan
van Imhoff). Ringkasan singkat rekening negara (staatreekening)
dari Bank van Leening diumumkan setahun kemudian (lihat Daghregister 15
September 1752).
Pawnshop, Pandjeshuis dan Pandhuis
Seperti
yang disebutkan di atas, Inggris mengambil kekuasaan di Hindia pada tahun 1811.
Pemerintah Pendudukan Inngris membubarkan Bank Van Leening. Sebagai
penggantinya Pemerintah Pendudukan Inggris memberikan kesempatan kepada publik untuk
mendirikan usaha pegadaian (pawnshop) dengan persetujuan pemerintah daerah (yang
dalam hal ini Residen). Dalam perkembangannya Pemerintah Pendudukan Inggris
membuat kebijakan baru yang mana pegadaiaan disewakan kepada penawar harga
tertinggi (pacht).
Pada tempat tertentu akan didirikan pegadaian,
pemerintah menawarkan kepada publik untuk mengelola dengan membayar sewa per
tahun (semacam pajak). Sistem penyewaan ini (pacht) umum diberlakukan seperti
rumah opium.
Pada
saat kembali Pemerintah Hindia Belanda berkuasa kembali tahun 1816, kebijakan
penyewaan (pacht) diteruskan. Keberadaan pegadaian (pandjeshuis) memberi kemudahan
bagi masyarakat untuk mendapatkan uang tunai dengan perjanjian menjaminkan
harta yang dimiliki. Namun aturan, prosedur dan metode penaksiran tidak
standar. Juga pengenaan bunga (rent) terhadap pinjaman antara satu pegadaian
dengan pegadaian berbeda-beda. Orang-orang kaya Tionghoa banyak yang mendapat
hak sewa (pacht) ini.
Javasche courant, 03-11-1831 |
Pada
tahun 1869 Kerajaan Belanda mengeluarkan beslit terhadap kebijakan pegadaian di
Hindia Belanda (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor
Nederlandsch-Indie, 20-10-1869).
Satu butir penting dari kebijakan baru ini adalah pembebasan sewa (pacht)
kepada pengusaha pegadaian yang memberi pinjaman ke publik di bawah f100
(pegadaian-pegadaian kecil). Dalam kebijakan ini juga mulai diatus perihal
perjanjian antara pegadaian dengan nasabah dan penetapan tingkat bunga.
Kebijakan pemghapusan sewa ini diberlakukan sejak 1 Januari 1870. Untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat dari kebijakan baru tentang Pegadaian atau
Bank van Leeining ini diumumkan ke publik secara lokal melalui papan pengumuman
dalam bahasa Belanda, bahsa Cina dan bahasa pribumi. Jam buka pegadaian
ditetapkan pada hari kerja dimana rumah pegadaian tutup setelah matahari
terbenam sampai matahari terbit.
Java-bode voor Nederlandsch-Indie, 20-10-1869 |
Pandhuis Pemerintah di Soekaboemi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar