*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Singapura dalam blog ini Klik Disini
Pada zaman kuno, Klang tidak sepopuler Malaka. Sebelum terbentuk pulau Klang, kota Malaka sudah menjadi kota perdagangan yang ramai. Nama yang sudah eksis adalah nama sungai (Songi Kalang). Oleh karena terjadi proses sedimentasi jangka panjang di teluk dimana sungai Klang bermuara maka terbentuk beberapa pulau, salah satu diantaranya yang terpenting disebut pulau Kalang (Calang). Di pulau Klang ini kemudian terbentuk hunian (penduduk) yang lambat laun menjadi kota satelit Malaka (seperti halnya pulau Penang).
Lantas bagaimana sejarah Klang? Namanya sudah sejak lama dikenal di wilayah Mandailing dan Angkola (Tapanoeli). Nama Klang semakin populer pasca Perang Selangor (1867-1874). Pada saat itu ibu kota (district) Selangor berada di Kwala Selangor (muara sungai Selangor). Namun dalam perkembangannya Inggris lebih tertarik menetapkan pusat pemerintahan di Kwala Loempoer (tempat dimana kounitas Cina dan komunitas Mandailing dan Angkola di wilayah hulu sungai Klang. Meski demikian, Klang tetap penting karena pintu masuk (gate) ke Koeala Loempoer. Dalam hal inilah sejarah Klang berlangsung. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah internasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Nama Klang dan Nama Selangor
Tunggu deskripsi lengkapnya
Klang dan Koeala Loempor di Selangor
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar